Jam 22.23.
tritttt trittt
suara telpon berbunyi
onyo pun bangun dari tidur nya,untuk melihat siapa yang menelpon nya malam-malam begini.
onyo mengangkat telpon dengan mata yang masih tertutup.
Kenzy
Hallo bet
(ucap kenzy terdengar sangat lemas)
hallo ken
ken lu ga papa?
lu kaya lemas gitu
(cemas onyo sontak bangun dari tidur nya)
bet gue pusing banget
gue gak kuat buat bangun
mau ke kamar mandi ajja gue gak bisa
Ken sorry gue tingalin lo sendiri
(ucap onyo dengan nada menyesal)
Sekarang gue ke situ ya
lo tunggu gue oke
ken
kenzy
kenn
kenzy tak merespon panggilan dari nya sontak onyo bangun dari tempat tidur, membawa jaket dengan tergesa-gesa.
onyo turun dari tangga sangat cepat, onyo berlari ke atas lagi untuk meminta ijin bunda.
onyo harus meminta ijin bunda karna ia tak akan pulang,dia harus menemani kenzy sampai esok.
"bunn,bundaa" teriak kecil onyo sambil mengetuk-getuk pintu.
"ya, nyo sebentar" jawab bunda sembari membuka pintu.
"kenapa nyo, you mau kemana" tanya bunda bingung.
"bun ia mau minta izin buat ke rumah kenzy,tadi kenzy telpon onyo,pas onyo panggil-pangil kenzy gak jawab, takut nya kenzy kenapa-kenapa" ucap onyo tergesa-gesa dengan napas ngos-ngosan.
"ya ampun nyo kenzy kenapa, bunda bilang juga apa jangan di tinggalin" ucap bunda khawatir.
"yaudah nyo, onyo hati-hati nanti kasih kabar bunda lewat WA ajja ya" ucap bunda bisik-bisik.
"tapi ayah gimana bun, ia taku ayah marah" tanya onyo bingung.
"gak papa,you cepet taku kenzy kenapa²" jawab bunda menyakinkan anak nya.
"yaudah bun ai pamit ya" ucap onyo berpamitan dan bersalaman.
onyo berlari dengan cepat melewati tangga, membuka pintu utama untuk keluar dari rumah.
onyo mengambil helm nya memakai sepatu dan langsung mengendarai moge nya.
di jalan ia kepikiran gimna kalau ayah tau kalau ia keluar malam², karna ayah gak akan pernah setuju kalau onyo keluar tengah malam seperti ini, tapi bagai mana lagi di sana teman nya sedang sakit.
