Kencan atau Jalan-jalan Doang?

385 31 2
                                    

Proyek yang mereka kerjakan telah selesai dengan judul yang sangat sederhana dan materi yang sesingkat singkatnya. Walau begitu mudah dipahami oleh masyarakat. Untuk Eren, ia diberi tugas oleh Levi untuk menghapal beberapa bagian saja, yang tentu sangat dipahami oleh Eren walau tanpa dibaca. Semua dikarenakan ia pernah mengalami kejadian tersebut sendiri. Bagi yang penasaran apa isinya, tunggu aja nanti.

Jadi, mari balik ke ereri yang sekarang lagi kenc-eh- jalan jalan. Mereka tengah mengunjungi festival kembang api yang entah kenapa diadakan dekat dengan rumah Eren.

"Wes, gagal terus. Pasti yang penjualnya pakai lem biar kalengnya ga jatuh."

"Berisik. Dari tadi protes mulu!" Levi memukul kepala Eren yang dari tidak bisa diam karena kalah bermain lempar kaleng.

"Tapi kan aku mau kitty itu!"

"Hah?!"

"Itu noh itu!"

Levi menghela nafas melihat tingkah kekanakan Eren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Levi menghela nafas melihat tingkah kekanakan Eren.
"Dasar, dari dulu ga pernah berubah." Gumamnya membuat Eren bingung. Levi berjalan kembali mendekati stan tersebut dan memberikan beberapa lembar uang pada si penjual yang memberikannya tiga bola baseball.

"Maaf tuan, ini kebanyakan."

"Tidak, kalau tidak kau ambil kau yang akan rugi. Aku mengincar hadiah utama." Si penjual yang heran hanya terdiam sembari menatap Levi yang kini memulai kuda kuda.

Ditatapnya tiga sasarannya tajam dan berkata


"Mati kau."


Dan seperti yang diharapkan semua kaleng sasarannya jatuh tanpa terkecuali.

"Nah, aku mau dua boneka kucing itu. Terus ini." Si penjual yang masih terkejut hanya diam membatu sementara Levi sudah mengambil duluan hadiah yang dia inginkan.










"Bagaimana kau mendapatkannya?!" Tanya Eren sambil kegirangan melihat Levi yang kembali dengan dua boneka kucing.

"Usaha lah. Yakali ngepet."

"Anjir."

"Nih buat lu." Levi menyerahkan kedua boneka tersebut kepada Eren yang kini berbinar sambil menatapnya.

"Tunggu, pegang bentar, trus tutup mata." Levi ingin mengeluh, tapi melihat mata Eren yang berbinar, ia urungkan niat tersebut.

"Baiklah."

"Tutup matamu!"

"Hmm..."

"Nah tunggu bentar yah." Levi merasa Eren memakaikan sesuatu diatas kepalanya.


'cekrekkkkkkkkkkkkkkkekkekekekek'
Suara kamera terus berbunyi tanpa henti.

'anjir, ni bocah ngapain sih dari tadi?' batin Levi.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang