03. Olahraga bareng

558 82 7
                                    

________♧________

I don't own one piece

One piece by Eiichiro Oda
Story by drandaminnn

Pairing : Roronoa Zoro × Monkey D. Luffy

Warning!
Ooc(s), Typo(s), B×B, Non-baku, harshwords, dll...

_______♧_______

Luffy mengikat tali sepatunya. Celana training pendek, kaos putih dan topi jerami di kepala. Earphone ia pasang dikedua telinga, handphone juga dompet ia masukan kedalam tas kecil yang ia pasang di pinggang, beserta minumnya yang telah disiapkan kakak pirangnya, Sabo.

Pagi ini pukul 06.00 pagi. Luffy bangun lebih awal setengah jam yang lalu, membuat kedua saudaranya kelabakan karena mengira ia kemasukan hantu. Pasalnya yang termuda ini paling anti untuk bangun pagi, mentok-mentok paling pagi itu ya pukul setengah sembilan. Lalu kini tidak ada angin ataupun hujan, yang termuda bangun pukul setengah enam, membuat heboh kedua kakaknya.

Ace dengan wajah mengantuknya masih menatap adiknya dengan heran selama setengah jam. Sabo tersadar 15 menit yang lalu dan segera menyiapkan segala hal untuk yang termuda.

"Yosh selesai! Ace, Sabo, pergi dulu ya. Mau olahraga, bye-bye!" Masih menatap adik mereka di depan pintu yang kini menghilang di balik pintu kedua bersaudara itu saling menatap. Masih mencerna apa yang baru saja terjadi.

Luffy keluar dan menatap pintu dihadapannya, milik tetangga barunya. Entah ini keberuntungan atau tidak, Luffy menjadi tetangga bagi pria yang bisa melempar botol dan masuk ke tempat sampah dari jarak yang begitu jauh.

Alasan ia bangun pagi dan pergi untuk berolahraga karena ingin meminta tetangga barunya-Zoro-untuk mengajarinya hal tersebut dan lagi setelah melihatnya kemarin bertelanjang dada dan memamerkan ototnya yang terbentuk sempurna hingga membuatnya terkesima dan iri. Itu membuatnya ingin meminta saran dan tips.

Karena hei, pria mana yang tidak ingin mempunyai otot seperti itu. Kencang, besar, dan berurat. Itu impian Luffy.

Sejak masa SMA-nya hingga tamat kuliah tubuhnya tidak memiliki perbedaan. Itu kurus meski beberapa otot menyelinap di-sana.

Dia tidak gendut bahkan ketika makannya sangat banyak, membuat beberapa temannya iri. Temannya sendiri bahkan kedua saudaranya pernah bilang kalau dia ini cacingan, itu membuatnya merasa terhina.

Karena itu melihat orang lain mempunyai bentuk otot sempurna, itu membuatnya iri dan terkadang ingin mengajak berkelahi.

Lebih anehnya lagi, bahkan dengan tubuh kurus yang dia punya. Tenaga yang ada didalamnya jauh lebih besar. Menumbangkan satu orang pesumo yang memiliki berat 180 kg saja dia bisa lakukan. Hanya kenapa dengan tenaga yang begitu besar di dalam tubuhnya dia masih tidak memilki otot-otot kencang yang besar dan berurat. Itu membuatnya frustasi.

Lupakan apa yang baru saja terjadi karena sekarang dia menemukan orang yang cocok untuk mengajarinya membangun otot-otot yang begitu indah.

Keluar dari apartemennya dan menuju taman, manik coklat kehitamnnya ia bawa mengelilingi taman. Mencari sosok surai hijau yang ikut berbaur dengan taman yang hijau.

Langkah kakinya ia buat berlari kecil, menghampiri tetangga barunya. Ongomong-ongomong bahkan saat mereka bertemu kemarin, keduanya masih belum tahu nama masing-masing.

"Selamat pagi tetangga!" Luffy menyapa, ikut berlari di sebelahnya.

Tetangga barunya tidak menanggapi, tidak menjawab bahkan tidak melirik. Itu membuat Luffy sedikit jengkel oke? Dia hanya ingin berteman. Meski maksud tertentunya bukan seperti itu.

Stranger | ZoluWhere stories live. Discover now