Our Fusion 10

1.8K 148 5
                                    

"Hey Gentar, Supra, Glacier. Ni aku Boboiboy dari masa depan! "

"HEEEEE?! "

❦---------------------- Happy Reading☙

Gentar memperhatikan Boboiboy yang mengaku dari masa depan itu lekat-lekat.

"Tak! Tak percaya! Macam mana pula jiwa dari masa depan tapi tubuh dari masa lalu" bantah Gentar mentah mentah.

Mendengar itu, tangan Boboiboy bergerak mengapit telinga yang tak bersalah -bersalah- "Amboii .... Dah berani kau eh Gentar"

"Ah ... A .... A ... Ok! Aku percaya" Boboiboy melepaskan jewerannya.

Gentar memegangi telinganya yang merah berdenyut denyut itu.

Boboiboy memijit pangkal hidungnya "Shh ... Diaorang tu, buat idea tak fikir matang matang terlebih dahulu. Tak berubah langsung sikap. Haihh ..."

"Tapi sifat diaorang sifat uncle juga kan" ucap Gentar dihadiahi tatapan tajam dari fusion lain.

Boboiboy terkekeh dan mengusap pelan kepala Gentar "Hehehehe .... Tau tau je"

"Cepat nye korang akrab" Halilintar mengangkat sebelah alisnya ketika melihat mereka berempat berborak.

"Huh, tambah masalah" jawab Supra, ia memasukkan kedua tangannya kedalam kantong celananya yang sejak kapan ada.

"Jelaskan"

"Cam na nak jelaskan ye? Yang terpenting un- eh Boboiboy yang sekarang ni korang lihat bukanlah Boboiboy tapi ia Boboiboy tapi beda masa, macam jiwa masa lain milik Boboiboy terperangkap kat tubuh ni dalam masa ni" jelas Glacier yang diaorang faham ke tak pun tak tau.

Supra menepuk dahinya sementara Boboiboy terjungkal mendengar penjelasan Glacier.

"Adoy ... Maksudnya aku datang dari masa depan tapi terjebak dalam tubuh ini. Aku adalah Boboiboy dari masa depan, masa yang sama macam budak-budak ni yang tak tau macam mana boleh sampai ke sini" terang Boboiboy.

Para elemental mengangguk tanda mengerti. Akhirnya ada penjelasan yang waras juga.

"Wah, kalau kau adalah jiwa kak Boy dari masa depan. Macam mana dengan kak Boy yang ada dimasa ini?" tanya Taufan yang tumben banget bisa nyambung ama topik.

Boboiboy terdiam, ia sudah menduga hal ini namun tak menemukan jawaban apapun.

"Ia terjebak dimasa depan, terjebak diantara ruang dan waktu, atau ia dipindahkan ke dimensi lain atau pun ... " Boboiboy menggeleng kepala cepat menghapus kemungkinan yg mengerikan itu.

"Kak Boy! Cuba cerita macam mana kitaorang kat masa depan?" tanya Thorn.

Boboiboy mengangkat sebelah alisnya "Diaorang tak cerita ke?"

"Cerita, tapi sikit je" jawab Blaze mengerucutkan bibirnya.

"Satu kata, korang gila" jawab Boboiboy tersenyum.

Para elemental terpaku.

APA MAKSUDNYA DIAORANG GILAAA?!!

huh ...

Tapi betul juga, untuk sebagian.

"Memang menceritakan apa yang terjadi kat masa depan itu dapat menimbulkan masalah ruang dan waktu. Seharusnya korang- ah, maksudku korang dari masa depan berfikir macam tu. Kami berencana untuk meminta bantuan kepada kalian yang ada pada masa ini dengan tak membongkar identiti kami. Yah ...
Siapa sangka itu sudah terbongkar duluan? " ucap Boboiboy enteng.

"Hah ... Ini semakin rumit" Solar menghela nafas.

"Mungkin itu dapat bertambah rumit sesampainya dirumah" timpal Gentar yang membuat seluruh mata tertuju padanya.

"Maksud?" tanya Fang.

"Hehehehe" Gentar hanya cecengisan sambil menggaruk tengkuknya yang kebetulan gatal.

"Dasar, sebaiknya kita tutup dulu kedai ni. Nanti sambung kat rumah" ucap Gempa.

"Kitaorang ikut ye" ucap Gopal.

Hali memutar bola mata malas "Terserah"

Mereka pun bersiap siap untuk menutup kedai tok Aba tersebut.

"Tak kusangka akan jadi seperti ini" ucap Glacier tiba tiba.

"Ya ... Melihat mereka masa remaja, itu kesempatan sekali seumur hidup" timpal Supra.

"Jika begitu jangan sia siakan" jawab Gentar merangkul kedua saudara dan sahabatnya itu.

"Tapi, pasti mereka akan khawatir" ucap Supra.

"Maksdumu?"

"Orangtua kita, tidak bisa disebut orang tua juga sih. Maksudku para elemental yang ada dimasa depan. Walau aku ragu mereka khawatir pada kita" jawab Supra.

"Tentu mereka khawatir! " bantah Glacier.

"Pasti mereka sedang terluka, mengingat kita meninggalkan mereka disaat pertarungan sedang terjadi" suasana tiba tiba menjadi sendu diantara mereka bertiga.

"Aku rindu mereka walau mereka memang ada di depan ku saat ini. Namun secara logis mereka juga bukan orang tua kita, dikarenakan mereka tidak tau apapun tentang kita. Ah aku tak faham apa yang aku bicarakan" ucap Gentar.

"Apalagi kami"

"Namun mereka adalah mereka dimasa depan. Mereka dimasa ini terbunuh maka mereka dimasa depan juga ikut terbunuh dan kita akan ikut tiada"

"Maka dari itu mari lindungi mereka!"

Seulas senyuman terukir pada wajah mereka membuat author yang membayangkan jadi senyum senyum sendiri.

"Haiyya korang buat apa kat situ ma! Bantu kitaorang kat sini! " seru Ying.

"Iya! "

Mereka pun ikut membantu mengemas kedai tok Aba.

"Sama sekali tidak berubah"

Heyy! :) lama lagi update huhu...

Semoga terhibur dengan chapter kali ini.

Maaf apabila banyak typo berterabur.

Jaa ne!

OUR FUSION (slow update)🌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang