Kunjungan Penghangat Hati (TauHali Family & DuriSol Family)

1K 70 24
                                    

Halo, para pembaca yang terhormat! Lama tak berjumpa! Berhubung di chapter ini kita kedapatan tamu pair baru, izinkan saya memperkenalkan tulisan saya yang menampilkan mereka berdua. Sambutlah, "Surga Khayal"

 Sambutlah, "Surga Khayal"

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Summary:

"Si kampret, Ice. Bisa-bisanya dia nanyain "Kapan mau nganu?" di tengah-tengah kantin. Nasib baik gak ada yang dengar. Kalau memungkinkan, Solar ingin meloakkan teman bejatnya ini yang mesum sampai langit ketujuh. 

Tapi yang dikatakan Ice ada benarnya; kalau kata ajaib yang disensor sebagai anu itu pernah nyangkut dalam pikirannya. Namun, apa kata pacarnya nanti kalau ia tahu mengapa Solar menahan hasrat itu?"

Yap, di chapter kali ini keluarga TauHali bakal mengunjungi keluarga DuriSol. Jika Anda penasaran dengan kisah dibalik pasangan ini, silakan simak "Surga Khayal"!

Tanpa basa-basi lagi, selamat membaca!

____________________

.

.

.

.

.

Cahaya sedang bahagia dan itu bukan karena tokoh sains favoritnya hidup kembali. Ada yang hidup, tetapi jauh lebih imut daripada kakek-kakek berambut putih.

"Petir, kayaknya Cahaya kesurupan, deh. Liat, tuh. Dia senyam-senyum."

"Hooh, mungkin fidget spinner yang kemarin nubruk jidatnya mulai ngefek."

"Sembarangan! Hei, lagipula salah siapa mainan kekanakanmu itu nyasar ke kepalaku, hah?!"

Ingatannya kembali pada tempo hari di mana mainan yang sempat populer itu melayang ke keningnya sesaat setelah seruan awas dari Petir dilontarkan. Betapa ironis bagaimana seorang Cahaya kalah cepat dengan sebuah fidget spinner.

"Jadi kenapa, Cahaya? Kelihatannya kau seneng banget! Cerita, dong!"

"Hehe, kalian pasti kaget kalau dengar ini. Kujamin itu!"

Balasan berupa helaan malas dari si kembar buru-buru membuat Cahaya kembali ke sisi kerennya. Ia menghela napas, berdeham kecil, lalu menyerukan sebuah kabar gembira, "Anaknya Kak Solar sudah lahir!"

"HAH?!"

Siang itu, Cahaya menyesal tak menyimpan rahasia bahagianya sampai pulang sekolah sebab ia dibanjiri pertanyaan tanpa henti oleh teman sekelasnya, si duo badai. Bahkan makan siang saja ia duduk didempet oleh kedua jiwa penasaran itu. Sungguh nasib.


***


TauHali Oneshot CollectionDove le storie prendono vita. Scoprilo ora