6 - (Un)Real [2]

872 140 116
                                    

"Kamu percaya dengan Transmigrasi jiwa?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ini khusus buat kalian para jomblo yang malam mingguan nya cuman di wattpad doang wkwkw.

Happy Reading:)
------------

Seorang pria masuk ke sebuah ruangan, langkahnya lunglai, ia sempat terhuyung kalau tidak berjalan sambil berpegangan dengan sebuah besi di pinggiran dinding.

"Bangsat, kenapa kepala gue jadi sakit banget, anjing,"

Pria itu merintih kesakitan dikala kepalanya terasa seperti ditusuk oleh ribuan panah. Matanya menangkap sebuah kertas di meja ruangan itu, dengan langkah gontai ia mendekat ke meja dan mengambil secarik kertas tersebut.

Ibu dan ayahmu sudah meninggal, semuanya sudah beres, semua perusahaan diambil alih olehmu, kau puas sekarang?

Terdengar kekehan dari pria itu, 'Semua perusahaan diambil alih olehmu?' Pria itu mengurut pangkal hidungnya, bahkan tanpa semua perusahaan itu ia bisa membeli satu kota di dunia ini.

Bagaimana tidak?

Ia salah satu orang terkaya di dunia, hartanya tak pernah habis, bahkan ia sendiri pun bingung bagaimana cara menghabiskan harta yang ia punya.

Namun, benar kata pepatah, uang tak bisa membeli kebahagiaan bukan?

Itu benar,

Pria itu memang memiliki segalanya, kecuali kebahagian.

Setelah membuang secarik kertas tersebut, pria itu membaringkan badannya di sebuah sofa, berusaha memejamkan matanya, seraya merintih sakit.

"Mati aja deh gue kalau kayak gini," lirihnya.

Dan tanpa sadar, ia pun bisa memejamkan mata dengan tenang.

****

"Maaf, tapi keadaan nya makin memburuk, ia harus ke rumah sakit,"

"Tidak bisakah dia dirawat disini? Aku tak ingin jauh dari anakku,"

"Semakin dia disini, bayang bayang halusinasi nya semakin jelas. Itu membuatnya sakit dan semakin memburuk,"

Jisoo perlahan terbangun mendengar suara pelan dari ayahnya dan sang dokter. Saat membuka mata, ia melihat Jungkook duduk di samping kasurnya, pria itu tersenyum simpul.

"Jangan bangun, berbaringlah. Kamu perlu istirahat."

Kepalanya menoleh ke samping, Jisoo bisa melihat ayahnya sedang berbicara serius dengan dokter yang biasa menanganinya di balik pintu kamar.

"Ada yang sakit? Katakan padaku," Jungkook bertanya, wajah lelaki itu terlihat cemas.

"Ada,"

"Dimana?"

"Disini," Jisoo menunjuk dadanya, tepat di bagian hati membuat Jungkook terdiam.

ONESHOOT || VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang