Butt? [M! Reader]

2.4K 118 2
                                    

Aku m/n, siswa menengah atas yang masih menetap dikelas 2. Sekolahku merupakan sekolah khusus Pria yang juga merupakan sekolah asrama, dan bahkan tak ada seorang guru wanita disini. Jadi tentu saja tak heran jika para siswa nya bahkan memulai hubungan tabu, atau terdengar desahan pria dari kamar mandi tak layak pakai.

Jangan lupakan kerak kerak yang sudah banyak tertimbun akibat makhluk tak bertanggung jawab.

Aku bukan anak pintar ataupun bodoh. Tapi sering diminta-i bantuan dari anak-anak pemalas. Tentu saja tak ada pembully-an ataupun kekerasan pada sekolah ini. Kesenangan tersendiri bagi anak introvert sepertiku.

"Apa kalian tahu? Wc atas katanya berhantu. Sering terjadi hal tak masuk akal di dalamnya"

Aku menguping pembicaraan teman sekelasku yang sedang berbicara dengan suara keras. Suka sekali tak memperdulikan bagaimana yang lain tak nyaman karena-nya.

Tapi jika boleh jujur, aku membenci hal mistis!

"Terakhir kali yang masuk disana adalah anak kelas 3, ia dipermainkan hingga sekarang masuk rumah sakit. Konon, siapa yang telah mengetahui cerita ini dan tetap nekat masuk kedalamnya, makhluk itu tak akan segan mencelakai mu"

Sangat tak masuk akal, tapi jiwa penakut ku membuatku merinding seketika. Mengapa anak-anak bodoh itu menceritakan hal bodoh dengan suara keras? Aku merutuki mereka dalam hati.

"Panggilan untuk [Fullname], segera ke ruang BK sekarang. "

Aku menatap malas speaker kelas. Pasti ini akibat aku membolos tempo hari karena ketiduran. Guru-guru disini sangat disiplin, setidaknya adalah sedikit toleransi.

Aku berjalan keluar kelas, tiba-tiba aku merinding karena merasa ditatap sekian banyak pasang mata. Tapi saat aku menoleh kebelakang, tak satupun dari teman kelasku yang memperhatikan ku.

Kukira itu hanya perasaan buruk akibat cerita tak masuk akal itu, segeralah aku berlari kecil menuju ruang BK.

Tak butuh waktu lama ruang BK kumasuki, terlihat wali kelasku menatapku seperti memang menunggu kedatangan ku. Ia memintaku duduk dihadapannya.

"Apa kamu tau kenapa Sensei memanggilmu kemari?"

Aku hanya membalas dengan anggukan.

"Anak pintar. Sebagai hukuman-nya, kamu harus membersihkan WC atas sendiri selama 1 bulan setiap harinya. Sensei akan selalu melakukan pengecekan rutin, jadi jangan coba kabur ya"

Aku membatu, bukannya wc atas itu yang tadi diceritakan berhantu. Aku menatap tak percaya mengapa harus wc atas? Aku lebih memilih membersihkan wc belakang yang sering menjadi tempat terlarang anak sekolah.

"S-sensei, bisa tidak diganti wc lain saja? Saya mohon" Ku mohon dengan raut puppy eyes, tapi sepertinya sang guru telah memantapkan hatinya untuk menyiksaku.

Mau tak mau sepulang sekolah, aku akan membersihkan wc itu sendiri.

.
.

Wc nya terlihat sangat mencekam, hawa dingin terasa menusuk hingga ke tulang. Tapi aku telah siap dengan sikat dan sabun pembersih. Sebenarnya wc nya tak sekotor yang kukira, bahkan bisa dibilang masih bersih. Bahkan bau yang aku pikirkan tak ada. Hanya sedikit kerak bekas air saja.

Aku bersyukur dalam hati, setidaknya wc ini akan cepat dibersihkan dan aku terbebas dari siksaan batin.

Karena sikat yang kuminta dari penjaga sekolah tak ada sikat berdiri yang utuh, terpaksa aku menyikatnya sambil sedikit menungging nungging.

Aku sangat heran dengan sekolah ini, sekolah elit tapi ekonomi sulit.

Ku bersihkan dari sudut dalam menuju keluar. Tapi tanpa kusadari ada makhluk aneh yang terus menatapku. Merasa ditatap aku memberanikan diri bahwa yang menatapku adalah manusia.

Tapi yang kulihat hanya makhluk basa dengan rambut pucat.

Aku terkejut akibatnya, aku berteriak tanpa suara saking kaget dan takut. Mengapa makhluk yang tak kuharap kan muncul malah beneran menampakkan diri?!

Ruangan sore itu sangat gelap, tatapan tajam dari makhluk itu membuatku merasa sangat ketakutan.

Aku bersujud dihadapan nya, "K-kumohon jangan makan aku, kumohon tuan hantu, aku hanya diminta Sensei merah untuk membersihkan tempat anda bersemayam. Harusnya Anda senang akibat tempat anda bersih dan nyaman. Saya mohon tuan hantu, saya akan melakukan apapun kehendak anda"

Hening.

5 detik berlalu.

10 detik.

15 detik.

"Baiklah, aku tak akan memakanmu asal kamu menungging tanpa celana"

Permintaan yang sangat tak masuk akal. Apakah tuan hantu ini adalah makhluk cabul? Aku tak peduli! Asal nyawaku selamat aku akan mengikuti kemauan sang Hantu.

Aku membuka celana seragam, setelahnya menungging memperlihatkan pantatku yang masih terbalut celana dalam.

Plak!

Tamparan keras kurasakan di pantat. Aku meringis pelan, rasanya panas tapi bagian intimku terasa sedikit nikmat.

Tamparan tamparan keras kembali kurasakan, kuras ia menamparku 3x di setiap belahannya.

"Jangan menangis, nikmati apa yang akan kulakukan padamu"

Aku hanya bisa mengangguk takut.

Setelahnya cairan dingin terasa dilubangku, dan sesuatu yang keras menyodok ku hingga aku hanya bisa menahan nafas karena terkejut.

Tuan hantu terus mengucapkan hal yang terlalu aku mengerti, apalagi sodokan kuatnya membuatku hanya bisa mendesah nikmat.

"Pantat semokmu ini memang sangat nikmat, setelah sekian lama aku yang pertama kali merasakan pantat sintal ini. Lucky~"

Entah berapa lama tuan hantu menyodokku, terbangun aku telah ada dikamar ku.

.
.

Aku kembali ke sekolah, pantatku terasa ngilu akhir akhir ini, tapi aku juga menikmati segalanya. Setiap aku membersihkan wc, pasti akan ada tuan hantu yang berbeda akan menampar pantatku atau bahkan menyodokku.

Kenapa hantu-hantu ini sangat terobsesi pada pantatku?

Jujur saja aku mulai menyukainya, apa setelah masa hukuman pembersihan berakhir, aku melakukan pelanggaran lagi ya?

End.

Haiii, sebenarnya ini cerita yang sangat teramat gj. Aku buat cerita ini karena ngisi waktu luang akibat cerita yang kukatakan sebelum nya belum kunjung selesai.

Aku bakal ngelanjutin cerita itu saat keyboard wireless aku sampai guys, soalnya keyboard laptop dah rusak juga.

Kuharap kalian suka dengan cerita kali ini, jangan lupa voment~

One Piece x Reader 'Oneshoots'Where stories live. Discover now