Luffy : Tarzan

1.6K 113 13
                                    

Aku seorang petualang. Dan sebagai petualang tentu saja kerja sehari-hari ku adalah menjelajah tempat yang menarik. Orang tuaku? Beliau selalu sibuk dengan pekerjaan dan menelantarkan anak semata wayangnya ini dengan uang berlimpah. Setidaknya dengan ini aku tak terlalu kesepian.

Tempat yang akan kudatangi merupakan hutan yang terkenal akan tempat nya yang dilarang tuk dimasuki. Tapi bukan [Name] namanya jika begitu saja takut. Bukan sombong, tapi aku pernah berhasil membunuh seekor grizzly seorang diri.

Persiapan sudah matang, aku menyimpan barang-barangku diatas boat, dan aku mengendarai nya menuju pulau hutan tersebut. Tapi naasnya, entah karena aku yang tak berhati-hati atau boat nya yang sengaja dirusaki membuat aku lepas kendali dan menabrak batu besar dengan kecepatan penuh.

Setelahnya aku tak sadarkan diri.

.
.

"Ugaga? Uga uga"

Suara berisik yang tak kumengerti mengusik pendengaran ku. Ketika aku membuka mata, betapa kagetnya aku melihat pria tampan tepat di hadapan ku.

Matanya bulat besar, terdapat bekas luka di mata kirinya, dan luka membentang didadanya yang bidang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matanya bulat besar, terdapat bekas luka di mata kirinya, dan luka membentang didadanya yang bidang. Terdapat pula topi jerami yang talinya terikat dilehernya. Ia menatapku penasaran. Setelahnya tertawa sendiri entah apa yang ia tertawakan.

"Ugaga, uga uga!" Ucapnya sambil bertepuk tangan.

Aku hanya bisa melihatnya tak mengerti, setelahnya ikut bertepuk tangan. Pria ini sangat menarik, ia juga tampan, walau pakaian nya yang entah bisa dibilang pakaian karena terbuat dari daun yang hanya menutupi bagian bawahnya.

Pria itu menarik tanganku dan membawanya menuju halaman luas. Disana terdapat benteng luar yang sangat besar terbaring tak berdaya didekat api unggun.

Aku duduk didekat api karena hawa dingin malam ini sangat menusuk. Aku menyesal memakai baju tipis saat pergi, dan barang bawaan untuk survive pun pastinya telah terbawa arus. Beruntung saja diriku terdampar di pulau yang kutuju.

Pria itu memotong daging banteng dengan cekatan, setelahnya ia menusuknya dengan kayu dan memanggang -nya menggunakan api unggun. Ternyata manusia pedalaman tak terlalu ketinggalan zaman.

Ia menyerahkan daging yang sekiranya telah matang kepadaku, karena memang lapar tak peduli bagaimanapun rasanya, mau tak mau aku melahap nya. Dan yah, kurasa rasanya tak seburuk itu.

"Hei kamu" Ucapku.

Pria itu tak menoleh,

"Uga uga"

Barulah ia menoleh dan tertawa lebar padaku.

Ugh, aku bahkan tak tau apa yang ku ucapkan.

"Aku [Name], kamu?"

Kutunjuk diriku saat memperkenalkan diri, setelahnya tanganku menunjuk dirinya. Ia hanya menatap bingung, setelah nya berteriak tak jelas.

"Uwaa, uga noga moga. Gaga luga fyga"

One Piece x Reader 'Oneshoots'Where stories live. Discover now