Chapter 23

453 76 4
                                    

"Dia yang kau cintai mencintai yang lain.
Betapa dalamnya terluka hatimu."

"Dan bagaimana kah ku harus meyakinkan diriku.
Saat kudengar suaramu.
Hatiku bergetar."

"Saat kutatap matamu.
Ku tak mampu pergi."

Suara Aran dan Aldo terdengar bersahutan diatas mini panggung didepan sana.

Mereka kini sedang berada diacara ulang tahun Gaby yang dirayakan secara mewah. Tak heran jika akan ada Aran dan Aldo, sebab semua teman dekat Sisca termasuk teman Aran dan teman gadis itu sendiri kini berada pada tempat yang sama.

Tak jauh dari panggung dimana Aran dan Aldo selesai tampil, terlihat beberapa pasang mata yang memperhatikan kedua lelaki itu. Mata mereka tak melepaskan tatapannya pada lelaki yang kini sudah turun dari panggung dan berjalan kearah teman mereka lagi.

Tatapan yang terlihat sedih, kecewa, dan bingung ada di mata mereka. Entah apa yang sedang ada didalam pikiran mereka.

Sedangkan di sisi Aran, lelaki itu kini tersenyum menatap semua temannya. Diikuti Aldo yang berada dibelakangnya.

"Udah kali komuk lo berdua biasa aja. Sedih amat etdah." sahut Olla saat melihat kedua temannya itu yang terlihat sedih.

"Lo Do. Udahlah banyak cewek yang mau sama lo. Gak usah dipikirin mulu si Atin."

"Lo juga Ran. Lo udah lihat sendiri kan tiga cewek yang deket sama lo. Liat kan gimana waktu itu lo ngeliat mereka pergi sama cowok lain." lanjut Olla.

"Iya. Udah kali Ran Do. Yakali temen gue pada lemes gini sih." sahut Zee yang kemudian merangkul kedua temannya.

"Kita have fun deh disini. Ntar abis balik disini, kita balapan buat healing." sambung Zee.

Aran dan Aldo yang mendengarkan ucapan Zee pun mengangkat kepalanya menatap temannya itu.

"Di sirkuit, tenang aja ntar gue omongin sama Om gue." lanjut Zee saat melihat tatapan kedua temannya.

"Nah iya, ntar gue ikut deh." ujar Mira yang juga ingin bergabung balapan pada malam ini.

Aran tersenyum mendengarkannya. Teman-temannya ini memang sangat supportive sekali. Disaat ada yang sedih, pasti mereka akan mencari cara agar teman mereka kembali tersenyum.

Tak pernah Aran merasa lelah untuk bersyukur kepada Tuhan karena telah diberikan teman yang mau berteman dengannya sampai saat ini.

"Lo semua emang top deh. Yang lain bengbeng" balas Aldo yang menerima ajakan Zee tadi.


———

Acara ulang tahun Gaby pun telah usai pada pukul 22:00 WIB. Dengan bergegas ketujuh anak lelaki dan perempuan itu meninggalkan tempat acara. Membuat beberapa pasang mata menatap kepergian mereka.

"Flo, mau pada kemana?" tanya Gaby si pemilik acara kepada Florenzo dan Freya yang berjalan santai mengikuti kelima orang yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Florenzo yang merasa terpanggil pun menghentikan langkahnya. Ia berbalik badan dan menatap Sisca.

"Oh ini pada mau ke tongkrongan kak. Biasalah mumpung long weekend, niatnya pada mau main sampe malem." jawab Florenzo sekenanya.

Tidak mungkin Florenzo akan menjawab jujur. Dibelakang Gaby ada Anin, Sisca, Atin, Chika, Shani, Gracio, dan Dheo. Bagaimana bisa ada Yang ada akan mendapatkan masalah lagi mereka.

Gaby yang mendengarkan jawaban Flora hanya menganggukkan kepalanya.

Merasa tak ada sanggahan lagi dari kakak kelasnya itu, Flora pun dengan segera mengajak Freya untuk bergegas mengikuti sang kakak.

Last DropWhere stories live. Discover now