[AUTHOR: AUREL]
Berkahwin diusia 17 tahun benar benar diluar jangkaannya . Tak pernah terfikir untuk berkahwin pada usia semuda ini . Memang tidak pelik zaman sekarang kahwin muda tapi baginya tidakkah dia terlalu muda untuk berkahwin ?
" Kerja gil...
Amaris menyelukkan tangannya ke dalam poket hoodie miliknya . Cap dikepala juga dibetulkan sedikit . Dia memasuk salah satu kedai buku di dalam mall itu .
Satu persatu buku dibeleknya . Matanya terpandang satu buku di rak berhampiran dengan kaunter.
" i find it ." Dia mencapai sebuah buku yang bertajuk the silent girl .
"Yes setelah sekian lama aku nantikan kau . Nak beli ja habis stok menyampah aku " buku itu dipengang dan dia kembali membelek buku di rak berhampiran.
" see how lucky I am today" tangannya mencapai sebuah buku wolf dragon alpha . Dia terus ke kaunter untuk membayar. Dia keluar dengan plastik buku ditangannya dengan hati yang bahagia . Mana kau tak bahagia . Dapat beli buku yang diidamkan kot . Gila tak happy.
Dia memasuki sebuah kedai yang menjual pelbagai manisan .
"Kak saya nak kek brownies ni satu" Amaris menunjuk kek yang masih di dalam peti .
Dia melilau mencari manisan lain sebelum menunggu keknya siap di bungkus .
Sedang leka dia berjalan kakinya dipeluk oleh seseorang.
" Oi mana budak ni datang " latahnya kerana terkejut. Pantas dia menekup mulut .
" Ahaha comellah kakak ni terkejut " budak itu menutup mulutnya menahan tawa . Amaris mencangkung di hadapan gadis kecil yang memeluk kakinya tadi .
" Adik datang dari mana ni? Kenapa sorang sorang ? Mana mak adik?" Soal Amaris . Dia memandang wajah gadis kecil di hadapannya . Comel . Dia tersenyum kecil melihat gadis kecil ini . Sungguh cantik walaupun masih kecil . Mata yang bulat dan anak mata yang berwarna kelabu itu sungguh indah . Alis kening yang berwarna perang membuatkan gadis kecil itu lebih cantik . Pasti ibunya juga cantik .
" Reen datang dengan daddy "
" Habis tu mana daddy Reen ?" Soal Amaris .
" Tadi daddy call orang lepastu bosan Reen bosan sebab daddy lama jadi Reen jalan jalan lepastu Reen lupa tempat yang daddy Reen tadi " Amaris menepuk dahi . Adeh budak ni dah la comel aku culik kang ha .
" Okeyh nanti akak tolong Reen carikan ya . Sekarang akak nak tunggu diorang bungkus kek akak . Reen nak apa apa tak ? Ambik la akak belanja " Reen menepuk tangan suka .
" Terima kasih . Nama akak apa ? Umur akak berapa ? Akak dah kawin ka ? Dah ada anak ke ?". Amaris memandang budak dihadapannya ini . Tersedak air liur dibuatnya .
" Akak Amaris aiyana umur akak 17 akak still sekolah akak tak kawin lagi dan tak ada anak lagi" ha ambik kau sekali nafas ja . Terkebil kebil budak itu dibuatnya .
" Ohh "
" Nama Reen pulak? Umur berapa?" Soal Amaris . Dia suka berbual dengan budak ini m comel . Pipi juga macam pau . Bulat ja .
" Nama Reen ..dareena Durrah . Reen umur 4 tahun " Amaris tercengang. The heck ? 4 tahun .
" Jom kek akak dah siap " mereka ke kaunter untuk membayar .
" Sekali dengan lolipop ni eh kak " cashier itu hanya mengangguk.
(Nak tenguk rupa budak tu ? Ha kejap ).
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Amaris memengang tangan kanak kanak itu . Takut hilang nanti lagi susah .
" Kakak tu daddy Reen. " Dia menunjuk ke arah beberapa orang lelaki . Pantas kaki kecil gadis itu berlari ke arah ayahnya .
" Daddy" teriak Reen . Lelaki itu menoleh ke arah suara . Pantas tubuh anaknya dipeluk erat.
" Reen sayang . Ya Allah Reen pergi mana . Puas daddy cari Reen ." Matanya memandang ke arah Amaris .
" Kau bawa anak aku pergi mana huh?" Soalnya dingin . Amaris terkaku . Aku pula yang kena ?
" Maaf encik saya cuma tolong dia cari encik saja . " Kata Amaris . Takut pula dia dituduh menculik .
" Ya lah tu . Orang macam kau bukan boleh percaya " katanya dingin . Bengang Amaris saat ini .
" Woih mangkuk tingkat . Aku jumpa anak kau dekat kedai manisan Lovely tu . Anak kau yang tetiba peluk kaki aku . Entah datang dari mana ja . Kau tu lain kali kalau nak call orang pengang tangan anak kau tu . Ini tak .. lepas ja .. nasib aku yang jumpa kalau orang lain macam mana ? Orang dah tolong bukan nak terima kasih . Marah lagi ada . Dasar tak kenang budi" balas Amaris pada lelaki itu . Mukanya sudah merah . Mereka yang berada dengan lelaki itu tadi hanya memerhati.
" Cayalah perempuan tu . Berani betul " salah sorang dari mereka mencelah .
" Daddy jangan salahkan kakak Amaris. Dia cuma tolong Reen . Tadi Reen bosan daddy call lama sangat . " Lelaki itu memandang anaknya .
" Reen akak balik dulu ya " pipi dan dahi Reen dicium lembut .
" Ingat stay dengan daddy. Walaupun daddy call lama okeyh . Jangan merayap macam tadi " Darrena hanya mengangguk faham . Dia turut membalas ciuman di pipi Amaris .
" Bye kakak " Amaris hanya tersenyum sebelum melangkah keluar dari mall tersebut.
Di dalam kereta Amaris tidak habis habis terfikir akan Reen . Gadis kecil itu cantik . Petah benar dia berbicara lagak seperti orang yang sudah dewasa .
"Assalamualaikum" kaki melangkah masuk ke dalam rumah . Sepupunya sedang leka menonton tv langsung tidak sedar dia sudah pulang . Kek diletakkan di atas meja . Air kosong dituang dan diteguk rakus . Dahaga punya pasal .
" Eh bila balik ? Tak dengar bunyi kereta pun " soal umi . Amaris menjeling menyampah.
" Kalau dah kusyuk tengok tv mana nak sedar . " Perli Amaris . Umi hanya tersengih macam kerang busuk .
" tu kek makanlah jangan lupa tinggalkan dekat aku sikit . Aku nak naik mandi " umi mengangguk sebelum membuka kotak kek itu .