BAB 2

4.1K 232 10
                                    

Amaris menyelukkan tangannya ke dalam poket hoodie miliknya . Cap dikepala juga dibetulkan sedikit . Dia memasuk salah satu kedai buku di dalam mall itu .

Satu persatu buku dibeleknya . Matanya terpandang satu buku di rak berhampiran dengan kaunter.

" i find it ." Dia mencapai sebuah buku yang bertajuk the silent girl .

"Yes setelah sekian lama aku nantikan kau . Nak beli ja habis stok menyampah aku " buku itu dipengang dan dia kembali membelek buku di rak berhampiran.

" see how lucky I am today" tangannya mencapai sebuah buku wolf dragon alpha . Dia terus ke kaunter untuk membayar.  Dia keluar dengan plastik buku ditangannya dengan hati yang bahagia . Mana kau tak bahagia . Dapat beli buku yang diidamkan kot . Gila tak happy.


Dia memasuki sebuah kedai yang menjual pelbagai manisan .

"Kak saya nak kek brownies ni satu" Amaris menunjuk kek yang masih di dalam peti .

Dia melilau mencari manisan lain sebelum menunggu keknya siap di bungkus .

Sedang leka dia berjalan kakinya dipeluk oleh seseorang.

" Oi mana budak ni datang " latahnya kerana terkejut. Pantas dia menekup mulut .

" Ahaha comellah kakak ni terkejut " budak itu menutup mulutnya menahan tawa . Amaris mencangkung di hadapan gadis kecil yang memeluk kakinya tadi .

" Adik datang dari mana ni? Kenapa sorang sorang ? Mana mak adik?" Soal Amaris . Dia memandang wajah gadis kecil di hadapannya .  Comel . Dia tersenyum kecil melihat gadis kecil ini . Sungguh cantik walaupun masih kecil . Mata yang bulat dan anak mata yang berwarna kelabu itu sungguh indah .  Alis kening yang berwarna perang membuatkan gadis kecil itu lebih cantik . Pasti ibunya juga  cantik .

" Reen datang dengan daddy "

" Habis tu mana daddy Reen ?" Soal Amaris .

" Tadi daddy call orang lepastu  bosan Reen bosan sebab daddy lama jadi Reen jalan jalan lepastu Reen lupa tempat yang daddy Reen tadi " Amaris menepuk dahi . Adeh budak ni dah la comel aku culik kang ha .

" Okeyh nanti akak tolong Reen carikan ya . Sekarang akak nak tunggu diorang bungkus kek akak . Reen nak apa apa tak ? Ambik la akak belanja "  Reen menepuk tangan suka .

" Terima kasih . Nama akak apa ? Umur akak berapa ? Akak dah kawin ka ? Dah ada anak ke ?". Amaris memandang budak dihadapannya ini . Tersedak air liur dibuatnya .

" Akak Amaris aiyana umur akak 17 akak still sekolah akak tak kawin lagi dan tak ada anak lagi"  ha ambik kau sekali nafas ja . Terkebil kebil budak itu dibuatnya .

" Ohh "

" Nama Reen pulak? Umur berapa?" Soal Amaris . Dia suka berbual dengan budak ini m comel . Pipi juga macam pau . Bulat ja .

" Nama Reen ..dareena  Durrah . Reen umur 4 tahun " Amaris tercengang.  The heck ? 4 tahun  .

" Jom kek akak dah siap " mereka ke kaunter untuk membayar .

" Sekali dengan lolipop ni eh kak " cashier itu hanya mengangguk.

(Nak tenguk rupa budak tu ? Ha kejap ).

Amaris memengang tangan kanak kanak itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Amaris memengang tangan kanak kanak itu . Takut hilang nanti lagi susah .

" Kakak tu daddy Reen. " Dia menunjuk ke arah beberapa orang  lelaki . Pantas kaki kecil gadis itu berlari ke arah ayahnya .

" Daddy" teriak Reen . Lelaki itu menoleh ke arah suara . Pantas tubuh anaknya dipeluk erat.

" Reen sayang . Ya Allah Reen pergi mana  . Puas daddy  cari Reen ."  Matanya memandang ke arah Amaris .

" Kau bawa anak aku pergi mana huh?" Soalnya dingin .  Amaris terkaku . Aku pula yang kena ?

" Maaf encik saya cuma tolong dia cari encik saja . " Kata Amaris . Takut pula dia dituduh menculik .

" Ya lah tu . Orang macam kau bukan boleh percaya " katanya dingin . Bengang Amaris saat ini .

" Woih mangkuk tingkat . Aku jumpa anak kau dekat kedai manisan Lovely tu . Anak kau yang tetiba peluk kaki aku . Entah datang dari mana ja . Kau tu lain kali kalau nak call orang pengang tangan anak kau tu . Ini tak .. lepas ja  .. nasib aku yang jumpa kalau orang lain macam mana ? Orang dah tolong bukan nak terima kasih . Marah lagi ada . Dasar tak kenang budi" balas Amaris pada lelaki itu . Mukanya sudah merah .
Mereka yang berada dengan lelaki itu tadi hanya memerhati.

" Cayalah perempuan tu . Berani betul " salah sorang dari mereka mencelah .

" Daddy jangan salahkan kakak Amaris. Dia cuma tolong Reen . Tadi Reen bosan daddy call lama sangat . " Lelaki itu memandang anaknya .

" Reen akak balik dulu ya " pipi dan dahi Reen dicium lembut .

" Ingat stay dengan daddy. Walaupun daddy call lama okeyh . Jangan merayap macam tadi " Darrena hanya mengangguk faham . Dia turut membalas ciuman di pipi Amaris .

" Bye kakak " Amaris hanya tersenyum sebelum melangkah keluar dari mall tersebut.

Di dalam kereta Amaris tidak habis habis terfikir akan Reen . Gadis kecil itu cantik . Petah benar dia berbicara lagak seperti orang yang sudah dewasa .

"Assalamualaikum" kaki melangkah masuk ke dalam rumah . Sepupunya sedang leka menonton tv langsung tidak sedar dia sudah pulang  . Kek diletakkan di atas meja .  Air kosong dituang dan diteguk rakus . Dahaga punya pasal .

" Eh bila balik ? Tak dengar bunyi kereta pun " soal umi . Amaris menjeling menyampah.

" Kalau dah kusyuk tengok tv mana nak sedar . " Perli Amaris . Umi hanya tersengih macam kerang busuk .

" tu kek makanlah jangan lupa tinggalkan dekat aku sikit . Aku nak naik mandi " umi mengangguk sebelum membuka kotak kek itu .

ONLY HER [C]Where stories live. Discover now