A-07

47K 4.8K 82
                                    

Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa kedua gadis twins itu kembali bersekolah seperti biasanya.

Mereka tak lagi bisa bersama karna Jiveer semakin membentengi interaksi keduanya.

Tidak ada pergi kesekolah bersama.

Tidak ada belajar bersama.

Tidak ada kebersamaan yang baru saja keduanya rasakan.

Tak apa, Athalia sudah biasa dengan kesendirian dan penolakan terutama dari Jiveer.

Netranya menatap kedua saudaranya yang baru saja masuk kedalam mobil, Revano datang menjemput Thania.

Seindah itu hidup saudara kembarnya.

Menghela nafas untuk sekian kalinya tak ingin semakin merasakan kesedihan Athalia memilih menghidupkan kuda besinya menuju rumah sakit, ia akan menemui dokter Tasya dan meminta hasil pemeriksaan kesehatannya.

...

Athalia berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Tak lama ia sampai di depan ruangan Dr. Tasya, Athalia sudah mendapat pesan bahwa ia bisa langsung keruangan tersebut. Athalia mengetuk pintu didepannya itu.

"Masuk." terdengar suara Dr. Tasya dari dalam ruangan dan sang gadis pun masuk kemudian duduk dihadapan dokter.

Disusul seorang perawat yang datang membawa laporan hasil tes laboratorium yang langsung diterima Dr. Tasya.

"Gimana tante?" tanya Athalia penasaran.

Tasya menatap Athalia dengan pandangan yang sulit diartikan.

Menghela nafas sebelum memulai penjelasannya "Hasil tes ini mengatakan kamu mengidap kanker darah atau lebih tepatnya leukemia limfoblastik stadium 2."

Deg..

Jantungnya langsung bergemuruh kencang Athalia menghirup udara sebanyak-banyaknya mengurangi rasa terkejutnya.

"Tante sarankan. Kamu kasih tau kedua orang tuamu, karna masalah ini sangat serius kamu bisa menjalani kemoterapi untuk pengobatan, untuk sekarang Tante kasih kamu resep obat yang harus kamu minum secara teratur." ucap Tasya pelan mencoba memberi pengertian, bagaimana pun gadis dihadapannya itu sudah ia anggap seperti putrinya sendiri.

Athalia mengela nafas yang semakin berat, belum lagi tenggorokannya yang tercekat.

"Untuk sekarang aku minta jangan kasih tau keluargaku Tante." suaranya terdengar serak.

"Tap-"

"Aku mohon jangan kasih tau." Athalia langsung memotong ucapan Dr. Tasya

Tasya mengangguk pelan, sebenarnya ia tak ingin menyetujui permintaan itu, tapi bagaimana lagi ketika netra berair Athalia meminta penuh harap.

"Baiklah dengan syarat kamu harus rutin meminum obatmu, okay?"

Athalia tersenyum kecil dan mengangguk beberapa kali.

...

Revano fokus menyetir sedangkan adik kesayangannya itu sibuk memainkan ponsel dengan sesekali bersenandung.

Thania sedang berselancar di dunia maya maniknya tak sengaja melihat postingan Athalia, disana tertulis brosur festival seni yang akan diselenggarakan minggu depan.

Athalia aktif menjadi organisasi karya seni lukis tak heran postingan instagramnya banyak mengandung perihal karya seni.

"Abang, kayaknya minggu depan kak Lia bakal ikutan festival deh."

"Festival apa? Melukis?"

Thania mengangguk pelan dan menunjukkan ponselnya yang masih menampilkan postingan saudaranya itu.

Athalia Secret. |Sudah Terbit|Where stories live. Discover now