A-14

43.9K 4.1K 41
                                    

Petikan gitar terdengar mengalun merdu senada irama lagu lirih yang dinyayikan dalam keheningan malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Petikan gitar terdengar mengalun merdu senada irama lagu lirih yang dinyayikan dalam keheningan malam.

Only Love Can Hurt Like This.

Lagu yang dibawakan penyanyi bernama Paloma Faith. Menceritakan tentang dahsyatnya cinta yang meskipun indah namun terkadang juga bisa menyakiti.

Entah karna alasan apa Athalia menyayikan lagu itu seolah ia dapat merasakan makna yang tersirat didalam.

Cinta? Benarkah suatu saat nanti dirinya bisa memiliki itu? Akankah seseorang mau mencintai dirinya yang rapuh berjiwa rusak ini.

Athalia tak ingin berharap banyak mengenai cinta, jangankan orang lain bahkan hanya untuk mendapatkan cinta sang ayah saja ia tak mampu.

Tok tok tok..

Mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya segera Athalia membuka pintu.

"Boleh Thania masuk?" gadis itu datang bersama boneka beruang dipelukannya.

Pintu dibuka semakin lebar mempersilahkan Thania masuk kedalam.

"Kenapa belum tidur?" tanya Athalia setelah kembali duduk disofa kecil.

"Gak bisa tidur kak, aku boleh tidur disini?

Menatap lamat adiknya kemudian menggeleng pelan sebagai penolakan.

"Sebelum pagi datang aku janji akan kembali ke kamarku."

"Gak ada yang jamin Papa gak tau kamu di kamarku."

Tentu rumah mewah mereka terdapat banyak kamera pengawas.

"Papa keluar kota Kak baru sore tadi yang pergi. Boleh ya..?"

Pantas saja saat Athalia datang tak sekalipun melihat Jiveer nyatanya sudah pergi lagi.

"Hm"

"Yes!! Makasih, Kakak lagi jatuh cinta ya..?" tanya gadis berpiyama biru muda beraksen kucing yang memiliki pintu kemana saja.

"Omong kosong, jangan membual."

"Kenapa menyayikan lagu itu?"

"Apa aku harus jatuh cinta cuma buat nyanyi lagu ini?"

"Ya enggak sih, cuma siapa tau Kakak emang lagi jatuh cinta sama pria yang mengantar Kakak tadi mungkin." Thania hanya berniat menggoda sang kembaran tapi dihadiahi tatapan tajam.

"Cepat tidur ini sudah larut." perintah Athalia sebelum masuk kamar mandi.

Thania yang ditinggalkan pun menaiki ranjang. Menatap langit-langit kamar dengan perasaan yang terasa senang karna malam ini dirinya berhasil tidur bersama saudara kembarnya.

Dering ponsel Athalia memecahkan kesunyian malam. 

Thania segera melihat siapa kiranya yang menghubungi saudaranya selarut ini.

Athalia Secret. |Sudah Terbit|Where stories live. Discover now