─ Matchmaking

6.7K 326 52
                                    

A jaemsung content

You can vote and following me, if you like this book. If don't like better you go right now!

Tolong dikoreksi apabila ada kesalahan penulisan🙏

Siders? Ketahuan!

🐰🐹

Saat ini Jisung tengah berada didalam kelasnya, sibuk memperhatikan gurunya yang sedang menerangkan materi didepan papan tulis. Mengangguk-angguk mengerti, takk lupa Ia juga mencatat bagian yang dirasa penting olehnya.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu terdengar, membuat seluruh atensi kelas beralih menatap pintu coklat tua itu termasuk Jisung sendiri. Kemudian guru sejarahnya yang bernama Lee Minsung berujar. "Masuk!"

Pintu itu sedikit terbuka, dari sana menyembul surai coklat madu sebelum menampilkan seluruh presensinya. Lee Minsung terlihat mengangguk, mengenal pemuda manis yang bergerak canggung diambang pintu.

"Oh, kamu Haechan. Ada apa?" tanyanya.

Haechan menyengir, "Anu.. pak, saya minta izin bawa Jisung pulang. Dicariin mamanya, ada urusan penting katanya. PENTING" ungkap Haechan sembari menekankan suaranya dikata 'Penting'

Seluruh kelas beralih menatap Jisung yang memilih acuh dan fokus dengan buku tulisnya, Jisung yang merasa diperhatikan dan disebut-sebut pun mengerutkan keningnya bingung, "Hah, aku? Kenapa?" tanyanya.

Haechan berjalan ke arah tempat duduk Jisung, memegang lengan pria itu membantu untuk berdiri lalu bergumam. "Udah lo nurut aja!" Haechan beralih menatap sang guru dan tersenyum semanis mungkin. "Dipinjem dulu ya, Pak? Jisungnya. Besok dibalikin kok!" izinnya sekali lagi.

Minsung mendesah pasrah, "Yaudah kalau emang penting, bapak izinin kamu buat absen dulu hari ini. Silahkan Jisung, kamu boleh pulang." katanya, Jisung menatap tajam Haechan. Lalu mengajukan protesnya "Apaan sih, gue masih mau belajar!" bantahnya mencoba menepis cengkraman tangan Haechan dilengannya namun berakhir gagal sebab tenaganya tak sebanding dengan pria manis bertubuh gempal itu.

"Udah nurut aja napa sih! Lo mau gue dijadiin sate Taichan sama Tante Yera!?" Haechan masih mencoba menyeret paksa lengan Jisung, yang lebih muda akhirnya memilih untuk mengalah. "Yaudah iya-iya, ayo" ucapnya malas, mengingat mamanya yang galak Jisung kasihan juga kalau Haechan sampai jadi sate Taichan cuman gara-gara dirinya doang.

Haechan tersenyum sumringah, menggeret tangan Jisung tak sabar membuat pria itu mendengus kesal. "Sabar elah! Ini gue beresin dulu peralatan belajarnya!!" omelnya namun si yang lebih tua masih enggan melepaskan tangannya dari lengan Jisung.

"Buruan!"

"Ayo Jisung cepat! Jangan lemot!!"

"Buset, dah kayak mak gue aja loh! Iya ini udah!!" Seelah selsai mengemasi barang-barangnya, Jisung  pun bangkit dari kursinnya, sebelum pergi Ia mencium tangan si guru terlebih dahulu dan berkata. "Kalau gitu, Jisung pamit dulu. Bye pak!"

"Yasudah sana pergi! Mau pulang aja dramanya udah kaya ke luar kota aja!!" omel Minsung jengah kemudian melanjutkan sesi mengajarnya, Haechan dan Jisung melenggang pergi, kekehan muncul dari belah bibir keduanya.

"Wkwk, Pak Minsung sensi banget ya, kayak masker!" celetuk Haechan seraya merangkul pundak Jisung, yang dirangkul tersenyum hingga bola matanya ditelan oleh daging.

"Tau tuh!" balasnya.

🐰🐹

Jisung membuka pintu rumahnya tanpa diketuk terlebih dahulu, Ia langsung disuguhkan dengan pemandangan sang mama yang tengah menonton televisi diruang tamu sembari menumpu badannya menggunakan telapak tangan.

BABY DON'T STOP | JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang