Dirgantara | 05

471 85 0
                                    

"Perspektif manusia tidak jauh dari baik dan jahat, bukan?"

Begitu pula denganmu yang tidak jauh beda dari ingatan-ingatan seluruh pengguna kekuatan raksasa itu, (Yourname).

Sedikit demi sedikit, realita berubah perlahan seperti kepingan ingatan yang Eren lihat.

Termasuk dengan bagian (Yourname) yang mengajaknya untuk berlari dari dunia sejenak, dan dirinya yang mengajak (Yourname) untuk berlari dari kurungan sangkar.

Kepingan mana saja, atau mungkin bisa jadi kehidupannya yang sekarang adalah bagian dari kepingan itu sendiri.

Eren tidak bisa lagi membedakan antara mimpi dan realita.

Atau mungkin diantara keduanya adalah kebenaran itu sendiri?

Sekecil apapun, selalu ada perbedaan antara kepingan ingatan itu dengan realita.

Tapi hanya pada (Yourname) saja, hal tersebut tidak berpengaruh.

Dunia (Yourname) seolah berpaku pada poros, tidak bergerak menimbulkan perubahan sekeras apapun Eren mencoba untuk merubah sedikit saja nasib wanita itu.

Tapi kali ini, sesuatu berbeda.

Wanita itu tidak mati disaat deklarasi perang terucap.

Apakah itu berarti Eren berhasil merubah masa depan?

Wanita itu── (Yourname) kini berdiri dihadapannya, di depan jeruji yang tengah mengurungnya.

──

"Kamu orang hebat. Berjuang keras, dan berusaha menahan kegilaan dunia."

Ucapan itu lagi.

Wanita itu benar-benar tidak berubah sama sekali, yang membedakan hanyalah waktu ucapan yang ia ucapkan.

Namun Eren tahu, begitu wanita itu mengucapkan kalimat tersebut,

Kematian tengah mendekapnya.

𝐃𝐈𝐑𝐆𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀─ 𝐞𝐫𝐞𝐧 𝐲𝐞𝐚𝐠𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang