35. Serly sakit.

9K 387 34
                                    

Disha membiarkan alva dan Serly masuk ke dalam rumah.

Disha menutup pintu dan menatap Alva yang begitu perhatian ke Serly yang nampak wajahnya pucat.

"Dish tolong bawain kompres sama obat Paracetamol." Ujar Alva yang membantu Serly berbaring di sofa.

Disha pergi ke dapur tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

"Enggak punya hati, enggak mikirin banget perasaan aku."dummel disha mengisi air di baskom.

Alva menyusul disha ke dapur karena disha Sangat alam mengabil kompresan dan Paracetamol.

"Kenapa lama banget si cuman ngambil kompres sama parasetamol doang"ujar Alva mengambil alih baskom dan obat yang ingin disha bawa.

Disha menatap Alva yang pergi membawa baskom dan obat Paracetamol.

Disha menghelang nafas, karena ini bukan waktunya untuk bertengkar.

Alva mengopres Serly dengan perlahan dan hati hati. Disha memperhatikan Alva yang merawat Serly dari balik tembok.

Rasa nya ia ingin marah tapi tak bisa ia juga masih punya hati karena melihat Serly sedang tak berdaya saat ini.

Disha memutuskan untuk naik ke kamar nya karena ia tak tahan harus melihat semua ini.

"Sayang minum obat dulu"ujar Alva ke Serly. Serly menggeleng kepala.

"Enggak mau pait."ujar Serly dengan lemah.

"Biar turun panas nya."paksa Alva memberikan obat ke Serly, Serly pun akhirnya minum obat dan melannya dengan dorongan air mineral.

Setelah Serly sudah tertidur dan Alva menyelimuti Serly, Alva naik ke atas untuk bertemu disha, karena ia ingin minta maaf karena sudah membawa Serly ke rumah.

Cklek

Alva masuk ke dalam kamar melihat disha yang lagi tengkurap di kasur dengan laptop yang menyalah.

Disha menghiraukan Alva yang masuk ia masih terus menatap laptop nya yang menampilkan Drakor.

"Disha aku mau bicara"ujar Alva lembut.

"Urusin dulu aja pacaran Kaka itu."ujar disha tapi tak menatap Alva.

"Serly udah tidur jadi aku mau minta maaf ke kamu karena udah ingkar perjanjian kita, aku malah bawa Serly ke sini"ujar Alva. Disha menghela nafas dan duduk di ranjang.

"Aku bukan siapa siapa di rumah ini yang bisa ngelarang Kaka bawa siapa pun kerumah ini ."ujar disha.

"Kamu jangan mulai."ujar Alva

"Maksudnya gimana nih ka, disha enggak ngerti"ujar disha menatap Alva.

"Ya kamu tau kan Serly itu tinggal di jakarta sendirian dan dia hanya punya aku, pas aku jemput tadi di bandara Serly udah ngerasa enggak enak badan jadi.." ujar Alva terpotong  disha.

"Kenapa harus di bawa kerumah ini"ujar disha. Karena menurut disha Serly tak tinggal sendiri pasti ia mempunyai asisten kan dia seorang model enggak mungkin tanpa asisten pribadi.

"Ya karena aku bingung mau bawa Serly kemana, di apartemen nya kan enggak mungkin juga kita cuman berdua dan aku takut ada fitnah apa lagi kamu taukan Serly itu model dan akan terjadi scandal nantinya. "Ujar Alva.

" Tapi kamu enggak mikirin gimana perasaan aku saat kamu bawa dia kerumah."ujar disha.

"Aku malah menjaga perasaan kamu sebagai istri aku makannya aku membawa Serly kesini enggak ke hotel." Ujar Alva, disha menatap Alva dengan bingung, apa coba maksudnya menjaga perasannya ini nama nya bukan menjaga tapi malah menyakikannya secara perlahan.

my crush my husband Where stories live. Discover now