hari bunga

28 8 0
                                    

Pagi yang cerah, bunga sakura pun sedang bermekaran di halaman rumah. Sejuknya musim semi menemani Ruhee yang tengah duduk di bawah pohon besar sebelah rumahnya. Headphone yang terpasang ditelinganya sedang memutarkan lagu A walk yang dinyanyikan oleh Yerin Baek.

Ruhee sedang mengasingkan diri dari penatnya belajar. Cara ini bisa menenangkan Ruhee, walaupun sesaat.

Dikala Ruhee menikmati alunan musik bersamaan dengan sepoi-an angin, ia juga sedang merindukan seseorang.

"Ruhee, masuklah," panggilan lembut ibunya membangkitkannya, "sebentar bu."

--------

Kini Ruhee dan ayahnya duduk di ruang makan, ibunya tengah menyiapkan makanan untuk ayahnya. Ruhee terlihat tidak memiliki nafsu makan, sedari tadi ia hanya mengaduk-aduk makannya saja.

"Kau kenapa Ruhee? Apa ada sesuatu hal yang membuatmu tidak tenang?" Tanya ayahnya.

"Tidak, aku hanya sedang tidak nafsu makan ayah."

"Makanlah, ibu sudah memasakannya untuk mu"

"Apa mau ibu buatkan yang lain saja?" Tanya Sooji, ibu Ruhee.

Ia sangat menghargai ibunya dan tidak ingin ibunya bersedih karna nafsu makan yang buruk, "tidak perlu bu, ini bukan salah makannya."

"Ayah dengar di sekolahmu saat hari bunga akan ada perlombaan menari, apakah kamu tidak ingin mempersiapkannya?"

Ruhee terdiam sesaat, sebenarnya ini yang menjadi pikiran Ruhee sedari tadi.
"Aku tidak mengikutinya,"
"Ruhee takut akan mengecewakan ayah jika tidak bisa membawa pulang piala," lanjutnya.

Ayahnya meletakan alat makannya dan mengambil nafas dalam. "Kamu tidak harus memenangkan, ayah hanya ingin melihat kamu menunjukan bakatmu kepada semua orang, menang kalah, membawa piala maupun tidak itu bukan point utama yang ayah inginkan,..ayah tidak akan kecewa, justru ayah kecewa jika kamu tidak mengikutinya."

Semua perkataan ayahnya membuat Ruhee berpikir kembali. "Aku akan memikirkan kembali" ucapnya seraya berjalan ke dalam kamarnya.

--------

Perkataan ayah menjadikan ku untuk berpikir lagi.

Hembusan angin yang masuk ke dalam sela-sela kamarnya, menyamankan Ruhee.

"Ruhee! Ruhee! bangun lah," teriakan suara yang tidak asing ditelinga Ruhee.

Ruhe perlahan terbangun, dan mengikuti arah suara itu. Dia membawanya ke pekarangan belakang rumah. Dengan seksama ia melihat seorang lelaki tengah berdiri sambil melambaikan tangan padanya. Senyuman kecil dapat dilihat Ruhee.

Half?
Aku sedang bermimpi bukan? Tidak mungkin dia half

"Half? Apa itu kau?"
Seseorang yang Ruhee kira Half hanya tersenyum sambil melambaikan tangan agar mendekatinya.

"Ruhee, buatlah keputusan untuk ikut perlombaan itu, ayahmu menginginkan itu"

Namun saat Ruhee mendekati lelaki itu anehnya yang ia lihat bukan lagi Half, melainkan asap putih.

"HALF!!! KEMBALILAH"

Ruhee selalu memikirkan lelaki itu setiap hari, dan saat sudah bertemu. Lelaki itu hanya pergi sebelum Ruhee berbicara lagi.

"Kenapa dia pergi, aku ingin berbicara dengannya"

Half? Siapa lelaki itu, kenapa aku bisa mengenalnya dan kenapa ini sangat aneh?

-

MY CHILDHOOD FRIEND IS A DOG [Revisi]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora