LMD-3

22.6K 1.3K 16
                                    

Prilly POV

Aku terbangun dari tidurku dan langsung menoleh ke arah diara. Masih tertidur,pikirku. Aku pun bergegas membersihkan tubuhku. Setelah itu aku berjalan ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Di dapur sudah ada ibu dan kakak ku yang sedang sibuk membuat sarapan.

"Pagi bu kak"

"Pagi juga sayang"balas ibu sembari mengelus rambutku.

"Biar prilly aja bu yang masak ibu duduk aja"pintaku mengambil pisau yang ibu gunakan untuk memotong wortel.

Ibu menurut beliau langsung berjalan untuk duduk di kursi makan.

"Tadi malam siapa prill?"tanya kak mila.

Aku menoleh sekilas "ayah nya diara"jawabku singkat. Kak mila mendekatiku sepertinya penyakit kepo nya kambuh lagi. Huh.

"Hah?! Gue pikir kakak nya diara secara ganteng parah gitu. Eh tapi diara juga cantik sih hmm mungkin mirip sama bunda nya kali ya? Oh iya diara nginap disini apa gak dicari bunda nya?"celoteh kak mila.

"Bunda nya udah tiada"

"Jadi, ayah nya yang ganteng itu duda? Waw masih muda ya tapi sayang duda ogah deh gue buat pedekate"ucap kak mila membuatku menggelengkan kepala.

"Ye, emang ada yang nyuruh lo buat pedekate sama ali gitu?"sindirku memicingkan mataku.

"Engga sih, siapa namanya?ali?"tanya kak mila.

Aku mengangguk lalu memasukan wortel ke dalam panci yang telah berisi air mendidih serta sayuran lain nya. Sepertinya ibu membuat sup ayam untuk sarapan kali ini. Saat aku sedang sibuk memasak tiba tiba saja diara memanggilku.

"Bunda"panggil nya.

Aku mengecilkan api dikompor dan menghampiri diara. Lalu mengelus wajahnya yang lembut. Dan mengendus endus pelan bau tubuhnya diara.

"Mandi yuk"ajak ku menarik tangan nya pelan namun dia menahan nya.

Aku menatapnya bingung dan aku baru menyadari bahwa wajahnya pucat. Ada apa? Apa dia sakit? Pertanyaan datang kepikiranku.

"Diara kenapa sayang?kamu pusing?"tanyaku

"Engga bunda, diala mau mandi baleng ayah aja bun"jawab nya menunjukkan puppy eyes nya itu.

"Ayah masih bobo jadi kamu mandi sama bunda aja ya"bujuk ku. Namun dia tetap menggeleng dan menghampiri ibu yang tengah duduk menonton televisi.

"Nenek ayah dimana?"tanyanya kepada ibu.

"Kenapa sayang?ayah kamu di kamar tamu"jawab ibu.

"Kamal tamu dimana nenek?diala mau ke ayah"tanya diara lagi membuatku menggelengkan kepala melihatnya.

Ibu memberitahu nya dan diara langsung berjalan ke arah kamar tamu. Aku pun mengikutinya dari belakang. Setelah sudah berada di dalam kamar tamu terlihat ali masih tertidur nyenyak. Aku memperhatikan nya dari pintu. Diara tampak nya hendak menaiki kasur yang tinggi untuknya itu. Lalu ku bantu diara agar dapat menaiki kasur itu. Setelah itu diara merapikan rambutnya. Dan yang baru ku sadari yaitu....

Ali hanya shirtless.

Aku sontak menutup mata ku dengan kedua tanganku. Aku tak berani membuka mataku baru kali ini aku melihat oranglain hanya memakai kaus dalam di hadapanku. Itu menjijikan.

"Ayah bangun ayah"ucap diara seperti menggoyangkan tubuh ayahnya.

Aku hanya dapat duduk di pinggir ranjang dan mengintip apa yang diara lakukan. Tak lama ali mengerjapkan matanya.

"Hai anak ayah"ucap ali dengan suara khas orang bangun tidur.

Lalu dia melihatku yang menutup mata ku dengan tanganku. Dan mengernyitkan keningnya "kamu kenapa tutup mata gitu?"tanya nya. Aku membuka tanganku melihat ke arah tubuh ali. Sontak aku menutup wajahku lagi. Karena err itu nya menegang. Itu sangat menjijikan.

"Bunda kenapa?"tanya diara sambil menarik narik lenganku.

Aku terdiam.

"Diara mau apa sayang?"tanya ali kepada diara.

"Ayah mandiin diala ya mau kan?"jawab diara yang kembali bertanya.

Aku keluar kamar ali dan menuju dapur kembali. Aku keluar tanpa bilang permisi kepada ali karena aku berusaha untuk tidak melihat ' itu ' an nya yang sungguh menjijikan. Di meja makan telah tersedia sarapan aku pun duduk di kursi samping kak mila.

"Prill diara sama ayah nya mana?"tanya ayah.

"Hmm mereka lagi mandi ,yah"jawabku mengambil lauk kesukaanku.

Ayah mengangguk lalu mengambil sarapan yang telah ibu berikan. Aku pun mulai menyuapkan nasi ke dalam mulutku. Tak lama diara dan ayah nya datang lalu bergabung bersama kami.

"Bunda diala mau di suapin bunda ii boleh ya?"pinta diara dengan manja nya aku hanya membalas dengan senyuman lalu menyuapi diara makanan nya.

Setelah makanan kami habis aku berjalan menuju taman halaman depan rumahku maksudnya rumah orangtuaku. Bermain bersama diara.

*****
Author POV
Ali memperhatikan buah hati nya bermain bersama prilly. Dia kembali teringat kejadian di kamar nya tadi saat bangun tidur. Dia masih berfikir kenapa prilly tadi menutup matanya. Tak lama diara dan prilly selesai bermain diara langsung berlari ke arah ali yang tengah duduk.

"Ayah yuk ke mall"ajak diara menarik narik ujung baju ali.

"Yauda yuk kamu dandan dulu sama kak ii supaya makin cantik ya"ucap ali mencium kening diara singkat.

Diara pun bergantian menarik tangan prilly masuk ke dalam rumah. Mereka berdua masuk ke kamar prilly. Prilly mencari cari pakaian nya sewaktu kecil dan memakaikan nya ke diara.

"Baju nya bagus bunda diala suka deh"puji diara sembari memutarkan tubuhnya dihadapan cermin.

Diara kini sudah menggunakan drees tanpa lengan berwarna biru pucat yang sangat pas dengan tubuh diara. Drees itu adalah pemberian dari paman nya ketika prilly berulang tahun ke 4 tahun. Prilly mengolesi bedak bayi ke wajah diara dan mengikat dua rambut diara. Dan prilly sendiri mengenakan sweater peach dengan balutan rok berwarna biru pucat seperti drees yang diara kenakan. Diara menarik prilly keluar kamar nya saat prilly sudah selesai mengolesi make up tipis ala diri nya.

Di luar tepatnya di ruang tamu terlihat ali sedang berbincang bersama ibu nya prilly dan mila kakak nya prilly.

"Ayah lihat deh diala cantik kan,yah"ucap diara memamerkan drees yang ia kenakan.

Ali melihat anak nya dari ujung rambut sampai ujung kaki lalu tersenyum. "Anak ayah cantik banget deh"puji ali mengecup bibir diara singkat.

"Iya ayah. Bunda ii yang dandanin diala sepelti ini bunda ii juga cantik ya yah"ujar diara menoleh ke arah prilly. Ali hanya mengangguk.

"Yauda yuk jalan kamu pamit dulu sama nenek"ucap ali.

Diara pun berjalan ke arah ibu julita mamah nya prilly. "Nenek diala sama bunda jalan dulu ya nanti nenek diala beliin makanan deh"pamit diara yang langsung mencium pipi ibu julita. Mereka bertiga akhirnya jalan menggunakan mobil milik ali kesebuah mall di daerah jakarta selatan.

--------

Hay ini udah nih chapter 3 LMD nya dan sekrang tugas aku lanjut cerita i love you but i hate you jadi ini akan lama di lanjut tapi gatau juga deh gimana mood aku aja lah ya? Hahaha

VOMMENT nya kalau bisa lebih banyak dr sebelumnya!

Thanks.

Love My DudaWhere stories live. Discover now