3✓

25.6K 2.8K 80
                                    

Sore harinya...

Sekarang Cassandra sedang berada di taman tulip,gadis itu sedang senam yoga di sana untuk menenangkan pikiran nya. Cassandra memakai pakaian latihan pedangnya.

Tapi tiba-tiba...

"Astaga nona Cassandra." ucap Marley langsung menghampiri Cassandra yang sedang latihan yoga itu.

Marley baru tiba di kediaman barat karena sudah 1 Minggu dia cuti ingin menjenguk keadaan keluarganya di desa.

"Ada apa, Marley?" Tanya Cassandra.

"Nona Cassandra tidak boleh seperti itu." Ucap Marley.

"Memangnya kenapa?aku melakukan ini untuk menenangkan pikiran ku yang begitu sangat berat." Ucap Cassandra.

Cassandra mengangkat kakinya ke atas dengan menggunakan kedua tangan nya untuk menahan keseimbangan tubuhnya agar tidak jatuh.

"Nona Cassandra." Ucap Marley yang mulai panik melihat Cassandra seperti itu.

"Marley jangan menganggu konsentrasi ku, nanti pikiran ku semakin bercabang-cabang." Ucap Cassandra.

Bruk

"Aw..."

Cassandra terjatuh karena dia tidak bisa konsentrasi, Marley langsung menghampiri Cassandra yang terjatuh itu.

"Nona Cassandra,anda tidak kenapa-kenapa? Mana yang sakit?" Ucap Marley panik.

"Aku tidak apa-apa,aku hanya kurang konsentrasi saja." Ucap Cassandra sambil memegang pantatnya itu.

"Maafkan saya sudah mengganggu konsentrasi anda." Ucap Marley.

"Tidak apa-apa, sebaiknya kau siapkan kudapan untuk ku." Ucap Cassandra langsung duduk bersila.

"Baik,nona Cassandra. Saya permisi dulu." Ucap Marley langsung meninggalkan tempat itu.

Cassandra kembali melanjutkan senam yoga yang sempat gagal,kakinya di angkat ke atas sedangkan kedua tangan menahan keseimbangan tubuhnya agar tidak jatuh.

  Tapi tiba-tiba terlihat seorang pria tampan yang menghampiri Cassandra yang senam yoga itu.

"Apa-apaan ini, Cassandra?" Ucap Jayden yang terkejut melihat Cassandra seperti itu.

"Aku sedang latihan yoga untuk menenangkan pikiran ku,kak Jayden." Ucap Cassandra.

"Jangan seperti ini,kau tidak mencerminkan seperti seorang gadis bangsawan." Ucap Jayden.

"Aku memang bukan gadis bangsawan,aku ini hanyalah gadis desa yang beruntung menjadi seorang bangsawan." Ucap Cassandra yang langsung kayang.

Hup

Cassandra pun berdiri dan menghampiri Jayden yang berdiri tidak jauh dari tempatnya.

"Kalau saja ibu ku masih hidup,mungkin aku hidup bahagia bersamanya di desa dan tidak akan hidup menderita di sini." Ucap Cassandra.

Jayden terdiam mendengar perkataan Cassandra seperti itu,dia tahu selama ini Cassandra selalu di perlakukan sang buruk di sini. Hanya Marley saja yang selalu menemani nya dan menyayangi Cassandra seperti saudaranya sendiri.

"Aku akan kembali ke desa tempat di mana aku di lahirkan,aku juga akan membawa Marley bersama ku untuk membangun sebuah bisnis di sana." Ucap Cassandra.

"Kau tidak boleh pergi ke sana." Ucap Jayden.

"Memangnya kenapa?kalau aku di sini terus,kalian akan memperlakukan Secara buruk. Maka lebih baik aku pergi dari tempat ini." Ucap Cassandra.

Cassandra menyadari bahwa marquees Dellson mendengar pembicaraan dirinya dengan Jayden,tapi sayangnya gadis itu tidak mempedulikan kalau sang marquees tersinggung dengan kata-kata nya.

"Sebaiknya kak Jayden pergi dari kediaman ku, karena aku tidak ingin kakak terkontaminasi oleh ku." Ucap Cassandra.

Jayden langsung meninggalkan tempat itu dengan perasaan yang sulit diartikan, sedangkan Cassandra tersenyum menyeringai melihat kepergian kakak tirinya itu.

"Ini belum seberapa dibandingkan dengan kalian yang telah membuat ku menderita di kehidupan ku yang dulu,maka terimalah pembalasan ku. Aku bukan lagi Cassandra yang lemah dan naif itu,tapi aku yang sekarang adalah Cassandra yang sangat kuat dan tidak lemah." Ucap Cassandra.

Cassandra langsung mengubah mimik wajahnya kembali seperti semula, karena Marley sudah tiba di taman tulip sambil membawa nampan yang berisi kudapan untuk Cassandra.

"Terima kasih, Marley. Kau memang babu ku yang terbaik." Ucap Cassandra.

"Nona Cassandra,saya adalah pelayan pribadi anda. Bukan seorang babu, karena pelayan pribadi dan babu itu berbeda." Ucap Marley.

"Menurut ku itu sama saja, jadi turuti apa yang aku mau." Ucap Cassandra.

"Baik, nona Cassandra." Ucap Marley pasrah dengan sifat nona nya yang agak berubah dari sebelumnya.

"Bagus,itu baru babu ku." Ucap Cassandra.

"Ooo iya Marley tolong ambilkan kertas dan tinta hitam, karena aku harus mengirim surat kepada tunangan ku itu." Lanjutnya.

"Baik,nona Cassandra." Ucap Marley.

Marley meninggalkan tempat itu sedangkan Cassandra menikmati kudapan yang di bawa oleh Marley.

"Kapan lagi kan aku bisa merasakan hidup seperti ini?" Gumam Cassandra sambil menatap kudapan yang di pegang itu.

"Rencana yang pertama yaitu memutuskan pertunangan ini agar aku bisa hidup tenang dan damai,tapi aku tidak akan hal ini. Tapi tidak masalah kalau aku mencoba nya." Lanjutnya langsung makan kudapan nya itu.

Tak lama kemudian Marley menghampirinya sambil membawa kertas surat dan pena tinta yang di suruh oleh Cassandra.

"Nona Cassandra,saya sudah membawa barang yang anda suruh." Ucap Marley.

"Terima kasih, Marley. Duduk lah di samping ku tanpa terima penolakan, karena ini perintah dari ku." Ucap Cassandra.

"Baik,nona Cassandra." Ucap Marley langsung duduk di samping Cassandra.

Cassandra mengambil kertas tersebut dan langsung menulis surat kepada kepada putra mahkota Dierez, Marley terkejut melihat surat yang di tulis oleh Cassandra.

'nona Cassandra memutuskan pertunangan dirinya dengan putra mahkota Dierez?' batin Marley.

"Sudah selesai." Ucap Cassandra langsung memasukkan kertas tersebut kedalam amplop.

"Marley antar surat ini kepada putra mahkota,jangan sampai orang-orang yang ada di kediaman ini tahu akan surat ini. Kalau sampai surat ini tidak sampai di tangan pangeran mahkota Dierez,maka nyawamu taruhannya." Lanjutnya.

"Saya akan menjaga surat ini dengan baik,nona Cassandra." Ucap Marley.

"Baguslah kalau begitu,kau bisa langsung pergi antar surat ini." Ucap Cassandra.

"Baik, nona Cassandra." Ucap Marley.

Marley meninggalkan tempat itu sedangkan Cassandra melanjutkan makan kudapan nya yang sempat tertunda.

"Aku yakin Dia pasti akan terkejut membaca surat ku itu." Gumam Cassandra sambil tersenyum tipis.

TBC...

MENJADI TUNANGAN SECOND MALE LEAD(SUDAH DI TERBITKAN DI APLIKASI KUBACA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang