7

22.1K 2.1K 71
                                    

Dierez menghampiri keluarga marquees Dellson yang berada di ruang tamu kediaman barat.

"Saya harus kembali ke istana,tuan Marquees." Ucap Dierez.

"Apa yang bicarakan oleh Cassandra?" Tanya Avram.

"Tidak begitu penting,tuan Marquees." Ucap Dierez.

"Kalau begitu berhati-hatilah dalam perjalanan menuju ke istana, putra mahkota." Ucap Avram.

Dierez langsung meninggalkan tempat itu, Jayden sebenarnya penasaran apa yang di bicarakan oleh Cassandra dengan Dierez. Dia yakin bahwa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Dierez.

"Ayah,ibu,aku permisi dulu." Ucap Jayden.

"Kamu ingin kemana?" Tanya Adeline.

" Aku ingin bertemu dengan Cassandra." Ucap Jayden.

"Kalau begitu ayah dan ibu akan kembali ke kediaman utama." Ucap Avram.

Jayden langsung meninggalkan tempat itu sedangkan Avram dan Adeline kembali ke kediaman utama.

*****

Di taman tulip...

Cassandra menatap kearah tangan nya berlumuran darah karena terkena pecahan kaca cangkir,gadis itu tampak tidak merasakan rasa sakit di tangannya.

"Seperti nya aku tidak bisa merasakan rasa sakit di tangan ku ini." Ucap Cassandra.

Marley yang ingin mengantar kudapan untuk Cassandra,gadis itu langsung terkejut melihat tangan nona nya yakni Cassandra berlumuran darah.

"Astaga nona Cassandra,kenapa tangan anda bisa berlumuran darah seperti ini?" Ucap Marley.

"Aku tidak sengaja memecahkan cangkir teh ku,dan aku berniat untuk mengumpulkan pecahan kaca nya. Tapi sayangnya tangan ku terkena pecahan kaca cangkir yang tajam itu,kau tidak perlu khawatir. Ini tidak sakit." Ucap Cassandra.

"Nona Cassandra tunggu di sini,saya akan memanggil tabib untuk menyembuhkan luka anda." Ucap Marley khawatir.

"Tidak perlu, biarkan seperti ini. Aku yakin lukanya akan cepat mengering." Ucap Cassandra sambil tersenyum manis.

"Seharusnya anda merasakan sakit,nona Cassandra." Ucap Marley yang khawatir dengan Cassandra.

"Aku sudah terbiasa merasakan rasa sakit, makanya aku tidak merasakan rasa sakit lagi." Ucap Cassandra.

'saya menjadi kasihan melihat anda,nona Cassandra.' batin Marley.

Terlihat seorang pria tampan yang menghampiri Cassandra dengan tergesa-gesa karena melihat luka di kedua tangan adiknya itu.

"Kenapa bisa seperti ini, Cassandra?" Tanya Jayden khawatir.

"Aku tidak sengaja memecahkan cangkir teh ku,dan aku berniat untuk mengumpulkan pecahan kaca nya. Tapi sayangnya tangan ku terkena pecahan kaca cangkir yang tajam itu,Kak Jayden tidak perlu khawatir karena ini hanya luka kecil saja." Ucap Cassandra.

"Kau bilang luka kecil?ini bukan luka kecil, Cassandra. Ini jelas-jelas luka besar,tangan mu penuh dengan lumuran darah." Ucap Jayden.

"Jangan mengasihi aku, karena aku tidak suka di kasihani. Marley,ayo kita pergi dari tempat ini. Aku ingin beristirahat." Ucap Cassandra.

"Apakah ini ada hubungannya dengan pembicaraan diri mu dengan putra mahkota Dierez?" Ucap Jayden.

"Ini tidak sangkut pautnya dengan hubungan kami berdua,jangan seolah-olah peduli dengan diri ku karena kita ini berbeda." Ucap Cassandra langsung meninggalkan tempat itu.

Marley mengikuti Cassandra dari belakang sedangkan Jayden menatap kepergian Cassandra adik tirinya itu.

"Aku merindukan sosok dirimu yang dulu." Gumam Jayden.

"Ya Dewi Zinova kenapa adikku berubah seperti ini?" Lanjutnya.

Cassandra mendengar ucapan Jayden tapi sayangnya dia tidak mempedulikan hal tersebut.

'aku bukan lagi Cassandra yang lemah dan naif itu, karena aku yang dulu sudah meninggal dunia di telan bumi.' batin Cassandra.

*****

Di kediaman keluarga Duke Vactory...

Terlihat seorang pria tampan yang sedang mengurus berkas-berkas yang sudah menumpuk di atas meja kerjanya,pria tampan itu tidak lain adalah Regis Alvaro Vactory.

Cklek...

Terlihat seorang pria tampan masuk kedalam ruang kerja milik Regis, orang itu tidak lain adalah Yohan Jericho Lewis sang tangan kanan Regis sekaligus sahabat nya.

"Regis,nona Valeryna ingin bertemu dengan mu." Ucap Yohan.

"Katakan kepada nya bahwa aku sekarang sedang sibuk." Ucap Regis.

"Tapi dia berusaha tetap ingin menemui mu,Regis." Ucap Yohan yang tidak habis pikir dengan sahabat nya itu.

"Kalau begitu suruh dia ke sini." Ucap Regis.

Yohan langsung meninggalkan tempat itu untuk menjemput Valeryna Carlota Zuccker, sang tunangan Duke Vactory.

Tak lama kemudian terlihat seorang gadis cantik yang berdandan menor masuk ke dalam ruang kerja milik Regis.

"Sayang,aku kangen sama kamu." Ucap Valeryna langsung memeluk Regis.

"Lepaskan pelukan mu dari ku." Ucap Regis.

"Aku tidak mau." Ucap Valeryna memeluk Regis dengan lebih erat lagi.

Bruk

Regis melepaskan pelukan dari Valeryna bahkan dia mendorong gadis itu terjatuh ke lantai.

"Kenapa kamu mendorong ku? Aku ini tunangan mu, Regis." Ucap Valeryna.

"Kau memang tunangan ku,tapi aku tidak pernah menganggap mu sebagai tunangan ku." Ucap Regis datar.

Lagi-lagi hati Valeryna kembali sakit mendengar ucapan Regis,dia tahu bahwa laki-laki itu tidak pernah menaruh perasaan kepadanya. Valeryna berusaha untuk meluluhkan hati Regis yang dingin itu,tapi sayangnya sampai sekarang Regis tidak pernah luluh kepadanya.

"Sampai kapan kamu seperti ini, Regis?aku mencintaimu, sangat mencintai mu. Kenapa kamu tidak pernah sedikitpun membuka hati untuk ku." Ucap Valeryna.

"Sudah berapa kali aku katakan kepada mu, Valeryna. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencintai mu,aku hanya mencintai Alice." Ucap Regis.

"Apa istimewanya Alice sampai-sampai kamu tidak mencintai ku?" Ucap Valeryna.

"Dia sangat baik dan ramah,tidak seperti dirimu yang sangat angkuh dan sombong." Ucap Regis.

Valeryna mengeluarkan air matanya saat mendengar ucapan Regis, ribuan jarum yang tidak terlihat menusuk hatinya.

"Kalau begitu aku permisi." Ucap Valeryna langsung meninggalkan tempat itu.

Regis tidak mempedulikan Valeryna meninggalkan tempat itu sambil mengeluarkan air matanya yang terus mengalir.

TBC...

Akankah Valeryna berubah seperti Cassandra?

Atau kah Regis akan membuka pintu hatinya kepada Valeryna?

Lalu apakah pertunangan Cassandra dan Dierez akan di putuskan?

Saksikan terus lanjutkan cerita ini...

MENJADI TUNANGAN SECOND MALE LEAD(SUDAH DI TERBITKAN DI APLIKASI KUBACA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang