Dua

24.8K 1.2K 7
                                    

0o0
Happy Reading














Sesuai janjinya tadi, kini keempat remaja itu tengah berkumpul di parkiran, mereka akan langsung pergi ke rumah El.

"Ada yang mau di beli dulu ga biar sekalian?" tanya Alex.

"Di rumah lo ada cemilan kaga El?" tanya Kevin

"Bego!! dia anak tunggal kaya raya tolol beda sama kita yang isi kulkasnya di mix semua, kotak ice cream isinya ayam ungkepan" kata Leon dan benar adanya, kotak bekas makanan tidak boleh di buang sama emak katanya sayang buat wadah ayam ungkep atau semacamnya.

"Itu mah kulkas lo kali" jawab Kevin

"Emang isi kulkas lo kaga kaya gitu Vin?" tanya Alex penasaran, sebab di rumah ia juga begitu apalagi sang ibu berjualan katering jadi banyak bahan-bahan makanan yang di masukan kedalam wadah bekas makanan.

"Kaga"

"Kaga salah lagi maksud gue" lanjut Kevin cengengesan, membuat kedua temannya mendengus malas sedang El hanya menyimak dia tidak tau soal begituan.

Memang dari keempat sahabat tersebut, hanya dirinya yang benar-benar murni anak orang kaya. Orang tua Alex bekerja sebagai bos ketering dan seorang PNS, lalu orang tua Kevin sebagai Manager bengkel dan orang tua Alex sebagai seorang guru PNS jadi ya hidup ketiganya hanya sederhana dan tidak terlalu mewah.

Awalnya mereka bertiga tidak mau berteman dengan El, karena mereka tau marga El adalah Gixxer walaupun di tutupi oleh El sendiri. Tapi siapa sih yang tidak tau keluarga Gixxer, keluarga yang sudah turun temurun kejayaannya namun dengan seiring waktu mereka jadi berteman dekat akibat tingkah El yang sefrekuensi juga tidak sombong dengan kekayaannya.

Di sekolah pun El di perlakukan sama dengan murid lainnya, orang orang beranggapan jika El hanyalah anak orang kaya bukan anak keturunan Gixxer kecuali keempat sahabat yang sudah tau asal usul El.

El tidak mau di anggap spesial karena sebagian guru tau siapa dirinya, El menjalankan hidupnya layaknya murid biasa bukan seperti pangeran. Tetapi Bara sendiri mengerahkan bodyguard untuk menjaga El dari kejauhan bahkan sampai ada yang menyamar jadi pedagang juga satpam.

"Udah kan, ayok berangkat!!" ajak El

Mereka berempat akhirnya berangkat menuju ke rumah El dengan motor mereka masing-masing, jarak antara sekolah dengan rumah El memang cukup jauh hampir makan waktu satu jam kurang.

Memasuki kawasan perumahan elit, yang setiap rumah hampir berjarak jauhan. Bukan cuma itu, pemilik rumah di perumahan ini rata-rata seorang pembisnis kelas kakap jadi tidak boleh sembarangan orang masuk kedalam kompleks, jika ingin masuk kedalam kompleks pun harus menunjukkan KTP atau akses yang sudah di berikan oleh sang pemilik rumah di perumahan itu.

Akhirnya keempat remaja itu tiba di depan rumah yang luas dan megah, dari kejauhan sudah terlihat jika rumah El memang yang paling besar di antaranya juga ada lapangan khusus untuk mendarat helikopter.

Akhirnya keempat remaja itu tiba di depan rumah yang luas dan megah, dari kejauhan sudah terlihat jika rumah El memang yang paling besar di antaranya juga ada lapangan khusus untuk mendarat helikopter

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ELBARACK Where stories live. Discover now