Dua Puluh Tujuh

12.4K 817 72
                                    

0o0
Happy Reading
























Pagi telah tiba.

Mansion Gixxer sudah di ricuhkan oleh teriakan si bungsu yang tengah sibuk mencari kaos kakinya serta ikat pinggang yang hilang entah kemana.

Fira yang tengah memasak sarapan di dapur pun terpaksa harus menunda masakannya dan naik ke atas untuk melihat si bontot yang masih saja asik teriak-teriak.

"Adek, kenapa berantakan banget kamarnya" Kata Fira sambil mengambil handuk basah yang ada di atas kasur El dan menaruhnya di keranjang kotor yang memang sudah tersedia di setiap kamar masing-masing.

"Bunda kaos kaki Adek yang pendek mana sih?" kesal El sambil mempoutkan bibirnya.

"Cari nya pakai mata sayang, jangan cuma teriak-teriak aja. Kamu kalo terus teriak nggak akan ketemu" kata Fira lembut, lalu mulai membuka lemari khusus barang-barang yang berukuran kecil.

"Isshhh udah Bunda, tapi ndak ketemu juga!" dari belakang El mengekori Fira untuk masuk kedalam walking closed, memperhatikan Bundanya yang tengah sibuk mencarikan kaos kakinya dengan tenang.

"Ini apa Dek?" tanya Fira sembari mengangkat kaos kakinya di hadapan El yang tengah kebingungan.

Dari sehabis mandi tadi El sudah mencarinya dengan sangat-sangat teliti, bahkan sangking teliti nya El mengeluarkan satu persatu isi lemarinya agar ketemu. Namun nihil seteliti apapun El kaos kaki itu tidak bisa di temukan.

Tak habis pikir, baru beberapa detik Bundanya mencari kaos kaki itu langsung di temukan. Bahkan dengan mudahnya.

Sangat aneh. Pikir El.

"Lah ko ada sih, perasaan tadi Adek udah teliti banget nyarinya Bunda" ujar El bingung.

"Yeuhh, yaudah cepetan turun pasti Papa udah nungguin kamu dari tadi"

"Iya Bunda"

Setelah acara mari menari kaos kaki, kini El sudah turun dan sedang duduk di meja makan menunggu Bundanya yang tengah menyiapkan sarapan.

"Abang mana?" tanya El saat tidak melihat Abangnya duduk untuk sarapan.

"Tadi abang udah berangkat, katanya ada yang mau di urus jadinya buru-buru " jawab Fira

"Yahh, nggak sarapan bareng dong"

Fira tersenyum lalu mereka memulai untuk sarapan, hanya ada suara dentingan sendok saja dari ketiganya. Biasanya setiap sedang sarapan El dan Ernest selalu mengoceh hal-hal random, namun berhubung sekarang Ernest sudah berangkat duluan jadilah meja makan itu terasa sepi.

"Adek berangkat duluan ke sekolah ya Bunda, Papa. Nanti kalian nyusul aja jam 8" kata El menyalami Papa dan Bundanya.

"Iya, nanti Papa sama Bunda nyusul" jawab Bara

"Okk. Awas kalo telat!!" ancam El dengan wajah yang di buat sok garang. Padahal kan jatuhnya sangat imut El.

"Iya sayang" jawab Bara jengah, dari tadi anak itu selalu saja mengingatkan untuk jangan telat dateng ke acara pengambilan rapotnya.

Setelah kepergian El, Fira dan Bara kembali masuk lalu keduanya memilih untuk duduk di taman belakang yang langsung menghadap langsung ke kolam renang.

Setelah kepergian El, Fira dan Bara kembali masuk lalu keduanya memilih untuk duduk di taman belakang yang langsung menghadap langsung ke kolam renang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ELBARACK Where stories live. Discover now