BAB 15

43 3 0
                                    

Pagi-pagi buta Arlan, manajer Luna sudah menelpon sang artis terus menerus.

Luna mengucek matanya yang masih berat untuk dibuka.

"Pagi banget sih nelponnya!" keluhnya yang masih ingin berada di kasur.

Cewek yang memiliki rambut panjang berwarna hitam legam itu melihat jam di ponsel pintarnya. Ternyata sudah pukul lima pagi.

"Eh ternyata udah jam lima." Karena kelelahan setelah mengerjakan berbagai job iklan, Luna sampai tidak sadar sudah tidur terlalu lama.

Dering ponsel yang semula berhenti sekarang sudah berbunyi lagi. Tanpa ba-bi-bu, Luna mengangkat panggilan itu.

Di seberang sana terdengar suara laki-laki yang maskulin. Suaranya masih serak, mungkin efek baru bangun juga.

"Sebelumnya maaf saya telepon kamu pagi-pagi seperti ini, Lun. Bagaimana keputusannya? Apa yang kamu pilih? Soalnya saya mau ubah jadwal kalau kamu pilih lomba di sekolah," kata Arlan panjang lebar. Lelaki itu kemudian terdiam karena menunggu Luna membalas.

Luna sejenak melamun. Dia sudah memikirkan ini tadi malam. Menurutnya ini adalah kesempatannya.

"Aku pilih lomba model, Kak. Aku ingin karir modelku semakin maju," balas Luna. Sebenarnya alasan lain dia memilih model karena saat menjadi model Luna sangat senang. Dia merasa benar-benar ditakdirkan untuk menjadi seorang model.

"Bagus sekali! Keputusan yang bagus!" seru Arlan cukup keras dengan suara baritonnya membuat telinga Luna berdenging.

Luna menutup telinganya. "Aduh! Jangan teriak dong. Kupingku sakit nih Kak!" jerit Luna.

Arlan terkekeh di seberang sana. Suara tawa renyah terus terdengar.

"Malah ketawa lagi!" protes Luna dengan kesal. Namun akhirnya dia tertawa juga.

Kenangan masa lalu kembali teringat saat Arlan baru pertama kali menjadi manajer Luna. Dulu keduanya sangat canggung. Namun karena sering bekerja bersama akhirnya mereka pun dekat dengan sendirinya. Apalagi masalah kerjaan yang mewajibkan mereka menjadi rukun.

Sekarang keduanya sudah seperti kakak-adik yang sama-sama mengayomi.

Karena sudah keenakan berbincang bersama, Luna dan Arlan sampai tidak sadar kalau jam sudah menunjukan pukul enam pagi.

***

Setalah mengerjakan tugas bahasa Indonesia yang numpuk banget akhirnya cewek yang mempunyai rambut sebahu itu bisa beristirahat juga.

Otaknya sudah terbakar karena tugas itu. Perutnya ikut keroncongan karena semua energi sudah dihabiskan untuk mengerjakan tugas kelompok membuat sebuah drama dalam waktu 30 menit. Belum lagi mereka disuruh mementaskan dengan waktu lima menit setiap kelompok.

Untungnya Arumi orangnya jago mengarang dan berhalu jad walaupun susah akhirnya tugas itu bisa selesai tepat waktu.

"Hah ... Ternyata pelajaran bahasa Indonesia bikin bingung banget ya. Apalagi masalah kata emotif," keluh Nako. Sebagai warga Jepang mungkin saja kalau dia masih susah mengerti.

Arumi ikut mengangguk. Cewek berambut pendek itu saja tidak tau kata emotif apalagi Nako yang notabennya sebagai warga negara yang menjadi tempat pembuatan kartun seperti Naruto, Tokyo Revengers, Spy X Family dan lainnya.

"Ya udah jangan dipikirkan. Kalau gak bisa ya sudah," balas Arumi. Prinsip cewek berambut pendek itu kalau tidak bisa ya sudah yang penting kita sudah berusaha. Apapun hasil akhirnya itu ketentuan Tuhan.

Nako mengangguk. "Oke deh." Kemudian cewek itu mengambil uang saku yang ditaruh di dalam tas.

"Eh temenin aku ke kantin yuk!" ajaknya.

Gadis berambut pendek di depannya langsung menyetujui. Keduanya pun berjalan beriringan menuju kantin.

Saat sudah sampai kantin mereka duduk di bangku yang berada di tengah. Satu mangkok baso urat menjadi makanan yang dilahap mereka.

Namun ketika sedang santai memasukan bakso ke dalam mulut terdengar suara dari sound yang berada di kantin.

"Panggilan untuk siswi bernama Arumi dari kelas 10-B dimohon untuk datang ke ruang guru sekarang."

"Sekali lagi panggilan untuk siswi bernama Arumi dari kelas 10-B dimohon untuk datang ke ruang guru sekarang."

***

Di sini ada yang suka anime??
Udah pada nonton Tokyo Revengers sama Spy X Family belum nih?? Aku lagi nonton keduanya, seru banget deh!

Terima kasih buat yang baca cerita ini!🥰

Body Swap (TRANSMIGRASI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang