[prolog]

481 8 0
                                    

Oy! dri mna?

[]

WARNING!!

18+ (mungkin seliweran dikit—adegan seks—dan dijelaskan singkat). Kata-kata kasar. Adegan berdarah. Kekerasan. Kissing. Self harm. Mental illness. Etc.


🌚


Marcella yang semula menghadiri acara ulang tahun sang kekasih, harus berakhir melakukan one night stand bersama teman kekasihnya sendiri. Ini semua berawal ketika dirinya mabuk, dan salah memasuki kamar yang seharusnya menjadi tempatnya bermalam. Dan sialnya, ia malah harus menghadapi laki-laki yang berstatus teman masa SMA pacarnya—yang saat itu dijebak oleh musuh mereka semasa duduk di bangku SMA. Double sialnya lagi, cowok itu diberi obat perangsang, dan berakhirlah mereka melakukan hal yang tidak sepantasnya mereka lakukan.

Mungkin, jika keduanya tidak sama-sama dalam keadaan mabuk, hal ini bisa mereka hindari. Namun, siapa yang tahu bagaimana alur takdir?

✿✿✿

Fuck! Kenapa gue bisa ada di sini? Shit! Gue nganu sama dia?!”

“L-lo?! Kenapa lo bisa ada di sini?! Damn it!”

“Lo unboxing gue sialan!”

“HAH?! AH, FUCK!”

Marcella yang geram pun memukul cowok itu bertubi-tubi. Ia tidak bisa menyalahkan cowok itu seutuhnya, dirinya juga salah karena terlalu banyak minum dan akhirnya mabuk. Tapi ia sungguh kesal. Kenapa harus sampai melakukan seks? Marcella sungguh menyayangkan tidak bisa menjaga dirinya sendiri.

“Kalau gue hamil gimana, hah?!” teriak Marcella penuh emosi.

Fuck! Gue masih sekolah sialan!”

“Lo bisa gugurin! Atau minum obat kontrasepsi. Gampang, kan?” balas cowok itu.

Marcella tidak membalas. Cewek itu segera menuju kamar mandi kecil di dalam kamar dengan bertelanjang. Tak lupa ia mengambil gaun yang sudah berceceran di lantai.

Cowok itu sudah melihat seluruh bagian tubuhnya, kan? Jadi, untuk apa dirinya menutup-nutupinya lagi. Biarlah ia dicap sebagai gadis murahan atau apalah itu sebutannya.

Yang ia harapkan untuk saat ini adalah tidak bertemu dengan cowok itu lagi. Entah nanti, esok, atau beberapa tahun mendatang.

Dan harapan Marcella tinggallah harapan. Dengan kejadian berdosa ini, sudah pasti Tuhan memberikan hukuman kepada dua orang itu.

Sesuatu yang dipaksakan memang tidak selalu berakhir baik. Tapi, jika selalu diperbaiki, hal-hal tidak mungkin bisa menjadi mungkin.

Bahtera rumah tangga kedua sejoli itu seharusnya bisa berakhir baik, jika mereka bisa menerima dan menyesali perbuatan di masalalu.

Ya, setidaknya pernikahan paksa itu tidak berakhir perceraian. Meskipun masalah terus menerpa dan komitmen terus dipertanyakan.

❤︎❤︎❤︎


Rada berbau ekhem gitu. Tpi tenang, ak ga ksih adegan ranjang atau semacamnya.

Cerita ini aman-aman aja klo u bisa bedain mna yg prlu disimpan in your mind, dan mna yg prlu u buang tnpa terkecuali.

Klo u cari yg ada nganunya, ak sarankan gausah mampir lol. Karena di sini ga ada🤪

Awal² aja ada ekhem, tpi ga frontal bgt. Karena jujurly ak gabisa bkin scane yg full ranjang dan berbau seks berlebihan hfhf.

So, smg u suka dan bisa baca smpe akhir.

27, Juli 2022. Belahan bumi bagian selatan.

Tertanda,

𝐛𝐞𝐞

UNEXPECTED Where stories live. Discover now