Part 22: Salah Paham

5K 224 2
                                    

Setelah seminggu berada di rumah sakit untuk pemulihan nya sekarang Nasyah sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumah dan sekarang mereka sudah berada dalam rumah

Nasyah keluar dari kamar setelah menidurkan Aira, dirinya melangkah ke ruang keluarga dan duduk disamping Rio sedangkan Khanza yang di samping sofa mereka duduk menatap Nasyah yang menghindarinya

“Aira mana?” Tanya Rio merangkul pundak Nasyah

“Tidur” singkat Nasyah

“Adik gue sekarang dah jadi ibu” ucap Rio menarik hidung Nasyah gemes

“Lo sampai kapan kayak gitu Mulu, tidak ada perubahan sama sekali” cibir Nasyah mengambil cake di meja

Rio melepas rangkulan nya “ Yee ngomong tuh di jaga. Orang ganteng kayak gue nggak bakal lama jomblo nya pasti main mata doang langsung dapat” pamer Rio menampilkan deretan gigi putih nya

“Gue nggak percaya” ucap Nasyah bersedekap dada

Rio menempel kan ponsel nya di telinga nya menelfon seseorang dan menyuruh nya datang ke rumah

“Pasti Lo bakal terkejut liat pacar gue” ucap Rio tersenyum smirk

Nasyah menaikkan sebelah alisnya heran “Emang siapa”

Rio tidak menjawab melainkan mengedikkan bahu nya dan meminum kopi nya dengan tenang tanpa menghiraukan Nasyah yang menatapnya dengan tatapan cengo

Kelakuan kakak beradik itu tidak lepas dari pandangan keluarga mereka. Sedangkan Khanza hanya menatap datar kedua nya

Tak berlangsung lama, suara cekikikan dari arah tangga membuat Nasyah mengerutkan keningnya dan muncullah kelima gadis yang membuat Nasyah membelakakan matanya

Shakira, Klarisa, dan Anin berlari memeluk Nasyah. Sedangkan Zea berlari ke arah Khanza dan Aura memeluk Rio

“Anak Lo mana” Tanya Klarisa dengan histeris

“Di kamar” singkat Nasyah

“ke kamar aja yuk” Ajak Anin namun di tahan Oleh Nasyah

“Jangan deh soalnya Aira masih tidur, ntar kalo nangis gue lagi yang repot. Tolong ngerti lah” pinta Nasyah dengan puppy eyes nya

“Anjir gue pengen muntah liat Lo kayak gitu” ujar Shakira menirukan seperti orang muntah

Plakkk....

Anin menabok lengan Klarisa membuat sang empunya mengaduh “Kalo ngomong sopan dikit” ucap Anin tak enak hati pada orang tua dan mertua Nasyah

Nisa dan Elis hanya tersenyum simpul melihat tingkah sahabat Nasyah

“Sayang makan yuk” Ajak Rio pada Aura

Nasyah yang melihat itu memutar bola matanya “Lebay amat Lo berdua”

“Iri bilang bos” ledek Rio

“Gue heran sama Lo Aura, kok bisa sih suka sama kakak gue yang mandinya sekali seminggu, suka menebar pesona padahal aslinya nggak ganteng, terus juga nih yah yang paling penting tuh kakak gue sering minta no para karyawan cewek di kantor” ucap Nasyah menakut-nakuti Aura bahwa Rio orang tidak setia

Rio menatap Nasyah dengan tajam namun Nasyah tidak peduli “Hati-hati Lo Aura, siapa tau Lo udah jadi cewek ke sepuluh kakak gue”

“bener yang di bilang Nasyah? Padahal aku udah percaya sama kamu” kata Aura dengan tampang sedih nya

“Kalo kamu percaya sama Nasyah, sama saja kamu dengerin omongan orang gila” ucap Rio dengan datar

“Jadi nggak bener?” tanya Aura antusias yang di angguki Oleh Rio

Anin memutar bola matanya “Nggak kebayang kalo mereka berdua bersatu” ucap Anin kepada Rio dan Aura

Nasyah langsung menoleh “Kenapa emang?”

“Blo’on nya menyatu” jawab Anin yang di sambut gelak tawa oleh semuaya

Rio menarik tangan Aura dan pergi dari sana karena akan semakin stres jika tetap berada disana apalagi dengan kepolosan Aura yang membuat nya antara gemes dan emosi

Nasyah menghentikan tawanya saat melihat tangan Zea yang asik menggenggam jemari Khanza, apalagi keduanya terlihat begitu akrab. Nasyah merasakan dadanya seperti terhimpit batu besar, entah apa yang di rencanakan Khanza untuk nya. Apalagi Zea adalah sahabat nya sendiri yang tega melakukan hal keji seperti itu di depan matanya sendiri

Nasyah mencoba menahan air matanya dan beranjak dari duduknya “Guys tunggu bentar yah, kayak nya Aira nangis deh” alibinya agar cepat pergi dari ruang keluarga

Semuanya mengangguk dan dengan langkah lebar, Nasyah berjalan dengan cepat dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya

Saat membuka pintu, suara Aira langsung menyambut nya. Nasyah sedikit berlari ke arah kasur dan menggendong Aira menenangkan nya

“maafin bunda yah sayang” ucap Nasyah mengelus rambut hitam Aira

Suara pintu terbuka tak membuat perhatian nya teralihkan, karena Nasyah sudah tau siapa pelaku nya

“Aira lapar yah nak?” tanya Nasyah dengan lembut

Aira hanya menangis sebagai jawaban nya. Nasyah tersenyum manis lalu membuka kancing baju nya dan menyusui Aira dengan menimang nya

“Kamu marah sama saya?” tanya Khanza yang sejak tadi berdiri memperhatikan Nasyah

Nasyah merapikan anak rambut Aira sambil tersenyum “Untuk apa aku harus marah, toh itu urusan kamu mau mau cari perempuan yang kamu cintai”

Entah sejak kapan Nasyah mengubah panggilan nya kepada Khanza menjadi aku kamu. Walau sejak awal agak keberatan namun lama kelamaan menjadi terbiasa dan nyaman dengan panggilan itu

Terlihat raut keheranan di wajah Khanza “Apa maksud mu”

“Aku tidak mempermasalahkan jika kamu mencari kekasih yang kamu cintai karena aku tau, tidak selamanya pernikahan ini akan bertahan. Tapi bisakah kamu tidak pacaran dengan sahabat aku sendiri?” ucap Nasyah mengeluarkan seluruh isi  hatinya

Nasyah menghapus air mata yang mengenai pipi Aira “bisakah kamu menghargai perasaan ku dengan tidak membawa ke kekasih mu di hadapan ku?”

Khanza mendekat dan mencium kening Nasyah lalu memeluk nya dengan Aira yang di tengah-tengah mereka

“Zea itu adik saya, dia meminta agar identitas nya tidak di ketahui kamu karena Zea ingin mengerjai kamu dan untuk menager yang mengaku-ngaku sebagai pacar saya, itu tidak benar” jelas Khanza dengan serius

“saya juga tidak akan melakukan hal gila seperti itu Nasyah, saya sudah punya kalian berdua dan itu cukup bagi saya” lanjutnya menatap kedua manik mata Nasyah

Nasyah merasakan pipinya yang merah merona menahan malu, ingin rasanya menghilang saja dari kamar untuk menyembunyikan rasa malu nya karena sudah salah paham pada Khanza

“ saya tidak akan melepaskan kamu, dan terima kasih, berkat kamu saya sudah menjadi seorang ayah untuk Aira” ucap Khanza langsung memeluk Nasyah dengan sayang

I love you Nasyah-Batin Khanza

My Baby Aira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang