Extra Part 1

3.8K 154 0
                                    

Malam itu, Nasyah di buat pusing oleh tingkah Aira yang selalu saja membuat nya emosi di tengah malam. Bagaimana tidak? Aira membangunkan Nasyah hanya karena pr dari sekolah belum di selesaikan apalagi besok sudah batas pengumpulan nya.

"Astaghfirullah! Tadi bunda udah ingetin kalo ada pr nggak? Kamu bilang nggak ada" omel Nasyah saat keluar dari kamar

"Lupa bunda"

Sejak tadi siang mengurus Noel dengan lelahnya, kini lebih frustasi lagi ketika Aira membangunkan Nasyah di tengah malam seperti ini hanya karena pr yang belum di selesaikan.

"Makanya kalau ada pr itu bilang, jangan nonton Marsha terus" Omelan Nasyah berlanjut sampai turun ke lantai satu.

"Yaudah pr kamu di suruh apa?"

"Di suruh bawa sapu lidi sama bunga"

Nasyah geleng-geleng kepala sambil bercak pinggang "Allahu Akbar! Ini nih yang selalu bikin bunda darah tinggi. Mana ada malam-malam panjat pohon kelapa!? Kalo bunga masih mending. Lah ini, astaghfirullah ya Allah" Rasanya Nasyah ingin berteriak saat itu juga sambil menjambak rambut seseorang yang bisa jadi pelampiasan amarah nya.

Aira yang di omelin tidak mampu menahan rasa ketawanya karena mendengar Omelan bunda nya dengan gigi nya yang menggeram.

Saat Nasyah kembali menaiki tangga, Aira langsung terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Ini bukan yang pertama kalinya namun sudah beberapa kali Aira sering lupa akan tugas yang di berikan oleh guru sehingga Nasyah sering berpidato di malam hari.

"Kenapa ganti baju?" Tanya Khanza yang melihat Nasyah mengganti piyama nya dengan baju biasa.

"Ulah anak kamu tuh, tiap di kasih pr nggak pernah ngasih tau bundanya. Nanti larut gini baru ingat" Khanza mengatup mulut nya rapat-rapat saat dirinya juga kena omel. Padahal tadi dirinya hanya bertanya. Memang perempuan.

Nasyah turun dan menghampiri Aira "Udah, sana tidur" suruh Nasyah

"Terus bunda mau ngapain?"

"Nyari tokek" sarkas Nasyah

"Idihh bunda galak amat! Tapi serius bunda ngapain?" Tanya Aira

Nasyah menghela nafasnya mencoba menenangkan diri dari anaknya yang hobi membuat nya marah "Mau kerjain tugas kamu, udah sana tidur" ucap Nasyah dengan halus

"Oh ok" Aira langsung berlari ke arah tangga dan masuk kedalam kamar nya.

Nasyah hanya geleng-geleng kepala lalu keluar mencari satpam agar membantu nya untuk membuat sapu lidi yang di maksud Aira sedangkan Nasyah ke taman mencari bunga yang bagus untuk di bawa Aira ke sekolah nya.

Butuh waktu satu jam lebih agar sapu lidi nya jadi, karena proses nya memang begitu sulit.

Waktu berputar begitu cepat hingga saat ini Nasyah harus memasak sarapan pagi lalu mengurus Noel. Mata panda tercetak jelas di bawah mata Nasyah sehingga Aira terkekeh melihat itu.

"Jangan ketawa, ini demi kamu bunda rela bergadang sampai nggak tidur" tegur Nasyah.

"Hehe maaf bunda"

"Lain kali tuh, kalau ada pr kerjain dulu"

"Iya bunda"

Setelah sarapan, Aira mengambil kotak bekal lalu memasukkan kedalam tas dan berlari mengejar Khanza yang sudah keluar dari pintu utama.

"Belajar nya yang fokus yah! Jangan mudah terpengaruh dengan teman" ucap Nasyah pada Aira yang hendak masuk kedalam mobil.

"Ok bunda, dadah Noel"

Nasyah beralih menatap Khanza yang berdiri di sampingnya "kamu juga hati-hati di kantor, kalo ada yang genit langsung pecat aja"

Khanza terkekeh dan mencium kening Nasyah bergantian dengan Noel "Siap sayang"

Belum lama setelah itu, Aira berteriak dari dalam mobil untuk mencegah agar Khanza tidak menyentuh Nasyah.

"AYAHH!! JANGAN CIUM BUNDAAA!!" teriak nya histeris

Aira sejak dulu memang tidak suka jika Khanza menyentuh Nasyah, entah apa alasannya namun Aira tidak menyukai itu. Bahkan Aira akan menangis jika melihat Khanza mencoba memeluk atau hal intim lainnya.

Khanza dan Nasyah juga tidak mengerti mengapa Aira seperti itu dan jika Khanza ingin mencium atau sekedar memeluk Nasyah pasti jika Aira sudah tidur atau keluar rumah. Para security dan maid yang mendengar teriakan Aira langsung bergegas mendekat.

"Ada apa nona kecil?" Tanya salah satu maid yang menjadi teman bermain Aira.

Aira mendengus kesal dan melipat kedua tangannya di dada "Aira tidak suka kalau ayah mencium bunda" jawabnya dengan polos

Para maid hanya saling pandang mendengar jawaban Aira yang menurut mereka itu adalah urusan majikan mereka dan tidak berhak untuk mengomentari.

"Kan ayah cium itu karena ayah sayang bunda" jelas Nasyah.

Aira menggeleng dengan cepat "nggak boleh pokoknya"

"Memang nya kenapa sayang?" Tanya Khanza

Sedikit demi sedikit air matanya mulai tergenang dan jatuh perlahan "itu karena ayah bikin bunda sakit,. Hikss.. ayah jahat" ucap Aira sesenggukan lalu membuka pintu mobil dan berlari memeluk Nasyah.

Maid dan security yang mendengar ucapan Aira cukup bingung karena menurut mereka Khanza begitu baik terhadap Nasyah dan kedua nya cukup humoris. Jadi mereka heran bagaimana Khanza yang humoris bisa menyakiti Nasyah? Aneh kan.

"Hiks.. tiap malam bunda selalu teriak sakit dan meminta ayah untuk pelan saja tapi ayah hiks.. tidak pedulikan bunda"

Para maid dan security hanya mampu menahan tawa sedangkan Khanza dan Nasyah saling pandang tak percaya jika Aira mengetahui kegiatan malam mereka.

Semua nya berpamitan untuk pergi dari sana agar tidak pecah ketawa mereka di hadapan majikan. Dan mereka sudah paham mengenai larangan Aira terhadap Khanza yang ingin menyentuh Nasyah.

Nasyah kemudian membawa Aira masuk di susul Khanza dari belakang "hari ini saya nggak masuk" ucap Khanza

Nasyah tidak merespon dan tetap berjalan membawa Aira masuk kedalam kamar, karena rasa malu nya saat ini sudah berada di ubun-ubun.

~My Baby Aira~

My Baby Aira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang