⚘Chapter 10

1K 135 46
                                    

"Tangkap makhluk itu!"

Wonwoo dan Myungho berbalik. Mereka mengernyitkan kening, setelah arwah hitam sudah lebih dulu pergi. "Arwah itu pasti tak jauh dari tempat ini, jadi kita harus mencarinya lagi."

"Baik lah. "

Kedua peri itu berpisah, mencari arwah hitam di tempat berbeda. Saat Wonwoo berjalan menuju Perpustakaan, tiba-tiba saja dia mendengar suara orang jatuh. Spontan, Wonwoo melirik ke sekitarnya. Dia terkejut, menemukan seorang pemuda yang baru saja jatuh dari pohon.

"Kau, sedang apa kau di atas pohon?" tanya Wonwoo.

Mingyu tersenyum, dia mendongakkan kepala ke atas pohon. Kemudian menunjukkan beberapa petik buah mangga pada Wonwoo, "Aku baru saja memetik beberapa buah mangga."

"Sayangnya, karena dahan pohon mangga licin, aku jadi terjatuh."

Bola mata Wonwoo merotasi, dia tak habis pikir dengan isi pikiran Mingyu. Setelahnya Wonwoo memutuskan untuk kembali berjalan. Namun, Mingyu menghentikan langkahnya. Pemuda itu tersenyum manis, berdiri dari tanah baru kemudian menjulurkan satu buah mangga untuk Wonwoo, "Kau mau mangga?"

"Aku memetik buahnya banyak, tapi aku tak mungkin memakan semuanya seorang diri. Dibanding terbuang, lebih baik buah ini aku bagi, " jelas Mingyu.

Mangga berwarna oranye itu membuat Wonwoo menyipitkan mata. Dia menatap penuh selidik ke arah Mingyu, "Aku tidak mau."

"Ambil lah, kapan lagi kau mendapatkan buah mangga gratis dari pemuda tampan sepertiku?"

Mingyu terus menjulurkan buah mangganya. Karena Wonwoo tak tahan dengan bujukannya, peri itu menepis tangan Mingyu menjauh dari tubuhnya. Tanpa sadar, Wonwoo menggunakan sedikit kekuatannya hingga buah mangga itu terdorong cukup keras ke arah dada Mingyu. Mingyu merasakan sebuah api panas, menyetrum bagian dadanya.

Wonwoo merasa bersalah, dia meminta maaf kemudian memegang bagian dada pemuda itu. Peri itu takut, jika Mingyu menyadari kekuatan sihirnya. "Dorongan tanganku sepertinya terlalu kuat. Maaf, aku tak bermaksud menyakitimu."

"Tidak apa-apa. Aku lelaki kuat, " kata Mingyu.

Rasa cemas berganti menjadi rasa penasaran. Wonwoo melihat salah satu kancing baju Mingyu terbuka, memperlihatkan sebuah luka bakar yang sudah mulai memudar. "Luka bakar ini ... hanya bisa diberikan oleh peri pemilik kekuatan api."

Tak seperti luka bakar pada umumnya. Luka bakar yang diciptakan oleh serangan peri api berwarna putih dan sulit dihilangkan oleh orang biasa. Wonwoo tersentak kaget, dia langsung meraba-raba bagian dada Mingyu. Niatnya memastikan jika bekas luka itu adalah ulah peri api, tapi tiba-tiba Mingyu menangkap kedua tangannya. "Kak, kau tak boleh melakukan hal seperti ini. "

Wonwoo tak peduli, dia masih penasaran kemudian menjulurkan tangannya di depan Mingyu. Namun, lagi-lagi Mingyu menangkap lengannya dengan satu tangan. Mingyu mengeluarkan napas panjang. Dia menunjukkan satu jari telunjuk di depan Wonwoo, kemudian menggerakkan jari itu ke kanan dan ke kiri berulang kali. "No, no, no, kau tak boleh menyentuh dadaku. Ini sama seperti pel*cehan, Kak, " peringat Mingyu.

"Ternyata selain galak, kau juga mes*m, " kata Mingyu.

Si*l, Wonwoo tak bisa berkutik ketika Mingyu mencap dirinya sebagai gadis mes*m. Padahal Wonwoo hanya ingin mencari tahu, tapi hal yang dia lakukan malah disalah artikan oleh Mingyu. Sekarang, bagaimana cara Wonwoo mengetahui bekas luka di dada Mingyu?

Mingyu tersenyum tipis, melihat Wonwoo menjadi patung di hadapannya. Dia tertawa kecil, kemudian berbisik, "Kau boleh menyentuhku, jika kita sudah meresmikan hubungan."

Bibir Mingyu mendekat ke arah kuping Wonwoo. Dia mengembuskan napas hangat, kemudian berbisik, "Tak hanya menyentuh, kau juga bebas melaku---"

Sebelum Mingyu melanjutkan perkataannya, Wonwoo sudah lebih dulu menyiku pusaka berharga Mingyu dengan lututnya. Teriakan Mingyu menggema di telinganya, tapi Wonwoo memasang wajah muak. Peri pemilik kekuatan api itu, berjalan menjauh tanpa memedulikan Mingyu yang kesakitan. "Setidaknya itu lebih aman, dibanding kuserang dengan menggunakan kekuatanku. "

BUZZ LOVE [Republish][✓]Where stories live. Discover now