⚘Chapter 33

864 127 29
                                    

Satu pertanyaan muncul di benak Seungkwan, "Siapa Raja Iblis baru itu?"

Pertanyaan sederhana yang terucap dari bibir Seungkwan, membuat Vernon ikut berpikir. Sebenarnya Vernon sendiri tidak tahu jelas, siapa iblis yang sering memerintahnya. Dia hanya mendapatkan pesan, dan kekuatan dari orang bertopeng yang tidak dikenali namanya siapa.

Sudut bibir Vernon terangkat ke atas. Dia membuang helaian rambut yang menghalangi bola mata penasaran Seungkwan. Setelah itu Vernon memberitahu,"Identitas asli Iblis itu tidak penting. Yang terpenting adalah, kau mau menuruti apa yang dikatakan jodohmu ini."

Binar penasaran di mata Seungkwan beralih menjadi tatapan tajam. Seungkwan berdecih, kemudian memalingkan wajah ke arah lain. Baru saja, bibirnya akan mengumpati Vernon. Tiba-tiba matanya melihat beberapa peri turun dari langit.

"Loh loh, apa yang sedang terjadi? Kenapa aku tidak tahu ada peri yang turun ke sini? Apa mereka akan melakukan perang?" gumam Seungkwan.

Ketika memikirkan tentang peri, Seungkwan langsung melirik ke arah Vernon. Dia menengadahkan kepala, melihat Vernon yang masih setia berada di dekatnya. "Bisa mati aku jika mereka tahu aku terhubung dengan makhluk ini. Mereka pasti akan menginterogasi dan menghinaku karena aibku," pikir Seungkwan.

Sebelum ada peri yang menyadari keberadaannya, Seungkwan tiba-tiba menarik tangan Vernon untuk bersembunyi. Suara langkah kaki mereka berdua terdengar oleh salah satu Elf penjaga. Spontan, Seungkwan langsung mendorong Vernon hingga jatuh ke belakang tumpukan kardus. Tak lupa, Seungkwan juga ikut bersembunyi, meskipun dia harus duduk di atas paha Vernon.

"Hei! Apa yang kau laku---" Ketika Vernon bertanya, Seungkwan sudah lebih dulu menutup mulutnya dengan satu tangan. Mata Seungkwan memelotot, dia memberi isyarat dengan jari telunjuk yang ditaruh di depan bibir.

"Diamlah Drakula," bisik Seungkwan.

Para peri dan Elf terbang menggunakan baju khusus untuk berperang. Seungkwan tak mengerti kenapa mereka bisa berjalan melewati tempat ini. Padahal seharusnya para penjaga itu berjaga di kediaman dewa matahari.

Bola mata Vernon menatap Seungkwan yang mengintip dari balik kotak. Peri itu tidak takut, untuk menduduki pahanya atau menutup mulutnya dengan tangan. Seungkwan lebih takut, aibnya terbongkar para makhluk langit.

Detik demi detik berlalu. Saking dekatnya Vernon dengan Seungkwan, dia bisa merasakan debaran jantung yang saling bertumpang tindih. Selama keduanya terikat, mungkin mereka akan saling merasakan apa yang dirasa satu sama lain. Meskipun tidak sering.

"Aku merasakan aura kekuatan gelap di sekitar sini," kata seorang Elf yang berhenti berjalan.

Spontan mata Seungkwan langsung memelotot. Dia berbisik pada Vernon,"Apa kau tak bisa menyembunyikan kekuatanmu sedikit lebih lama lagi?!"

Vernon yang bibirnya masih ditutup tangan Seungkwan, menganggukkan kepala. Oleh karena itu Seungkwan langsung berdecak,"Payah."

"Cepat sembunyikan kekuatanmu!" desak Seungkwan.

Akhirnya Vernon meraih pergelangan tangan Seungkwan. Dengan lensa mata merah menyala, dan taring yang mencuat dari mulut. Vernon memperingati," Kekuatanku akan kembali terisi, jika takdirku mau memberiku sedikit darahnya."

Awalnya Seungkwan tak mau memberikan darah. Namun, dia juga terlalu gengsi untuk mengungkap aibnya sendiri. Bisa-bisa para penjaga negeri langit menghukum mati peri sepertinya. Mau tak mau, Seungkwan akhirnya menghela napas panjang. Sebelum para Elf menemukan keberadaannya, dia memberikan salah satu punggung tangannya pada Vernon. "Sedikit saja."

Sebenarnya Seungkwan bisa menggunakan kekuatannya untuk bersembunyi. Namun, para penjaga pasti akan menyadari aura yang dihasilkan oleh sihirnya. Terlebih lagi, saat ini Seungkwan masih belum mengisi tenaga sejak pagi. Oleh karena itu, Seungkwan dengan berat hati meminta pertolongan Vernon.

BUZZ LOVE [Republish][✓]Where stories live. Discover now