Bab 26 - Longing

1.1K 30 0
                                    

"Sup buatanmu sangat enak," ucap Nick berhasil mencairkan suasana hening diantara mereka yang sedari tadi terus diam bergelut dengan rasa canggung.

Selena tersenyum mendapatkan pujian dari Nick katakanlah jantungnya saat ini benar-benar tengah berdegup lebih cepat dari biasanya.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Selena seraya menatap Nick yang ada di hadapannya.

"Menurutmu?" Selena terdiam ketika Nick bertanya balik.

Kau terlihat sangat kacau, sangat kacau. Selena tersenyum kembali, "Kamu terlihat sangat baik-baik saja," katanya beralibi.

Keheningan kembali melanda saat keduanya fokus pada aktivitas makan kembali. Nick merasa sedih ketika wanita itu mengira jika dirinya dalam keadaan baik-baik saja, apa Selena tidak bisa melihat jika dirinya begitu sangat kacau karenanya.

"Apa kamu sudah selesai makannya?" Nick mengangguk, dia harus bersiap pergi sebelum sang pemilik mengusirnya.

Setelah membereskan piring dan mangkuknya ke dapur, Selena mengantarkan Nick sampai depan pintu apartemennya pria itu sungguh terlihat menyedihkan, dia hanya menatap Selena sekilas setelah mengucapkan kata terimakasih Nick langsung memutuskan untuk pergi tanpa melihat kebelakang kembali.

Tanpa di sadari Selena terus menatapnya berharap Nick menatapnya kembali tapi sayangnya Nick terus berjalan sampai punggungnya sudah tak terlihat lagi.

"Aku merindukanmu Nick." ucap Selena seraya menenangkan batinnya sendiri.

Dia benar-benar sangat merindukan Nick tapi egonya mencoba menahan gejolak segala rasa yang ada di dadanya, ia harus sadar jika pria yang dicintainya telah memiliki istri, ia tidak berhak untuk merindukannya dan ia harus secepatnya menyingkirkan perasaan yang ada di dalam dirinya.

***

Satu tamparan keras mengenai wajah mulus Nick, pria itu baru saja sampai rumahnya dan mendapati kedua orang tuanya beserta Maylani yang menangis entah sedang terjadi apa tapi seketika ayahnya yaitu Michael.

"KAU BENAR-BENAR BRENGSEK BERANINYA KAU MENGKHIANATI ISTRIMU NICK!" umpat Michael penuh emosi.

"Cepat katakan padaku apa benar kau menjalani hubungan dengan wanita lain di belakang istrimu?" tanya Michael menatapnya tajam.

"Ya itu benar Dad,"
"Kau..,"
"Aku mencintainya Dad dan sejujurnya aku tidak pernah mencintai Maylani, sorry." ujarnya terus terang.

"Kau gila huh? Kami mencarikanmu seorang wanita yang sempurna seperti Maylani dan kau menyia-nyiakannya begitu saja, dimana akal sehatmu Nick!" Michael benar-benar kecewa mendengar Nick mengatakan jika dia tidak mencintai Maylani.

"SUDAH CUKUP MICHAEL! Nick sebaiknya kau cari tempat, tenangkan pikiranmu dan kembalilah kemari setelah pikiranmu tenang." ucap Jane memisahkan keduanya seraya terus menenangkan Maylani yang masih menangis.

"Mom.. Dad i'm sorry."

Sebelum keluar dari rumahnya sendiri Nick sempat menatap Maylani yang masih menangis dia tidak menyangka jika wanita itu akan menceritakan kebenarannya pada kedua orang tuanya, Nick memang salah karena telah menjalani hubungan dengan wanita lain tapi rasanya tidak adil ketika kedua orang tuanya hanya menyalahkan dirinya seorang tanpa mengetahui jika menantu  yang mereka banggakan itu sering kencan dengan teman dekatnya.

***

"Jadi minggu depan kau akan merayakan wisuda mu sayang?" tanya seseorang dari sebrang sana yang kini merasa senang mendengar putrinya yang sebentar lagi akan merayakan wisudanya.

"Ya.. Mom aku sangat-sangat berharap Mom dan Dad datang pada perayaan wisuda nanti," ujar Selena seraya merebahkan dirinya di sofa.

"Tentu sayang kami akan datang melihat langsung putri kesayangan kamu mengenakan pakaian kelulusannya di kampus nanti," Selena merasa senang mendengarnya.

Selena yang tengah asyik berbincang dengan ibunya seketika obrolannya terhenti saat ia mendengar ketukan dari arah pintu apartemennya, dia langsung mengakhiri obrolan dengan ibunya.

"Ya tunggu!" ia berjalan kearah pintu, siapa gerangan yang bertamu di apartemennya di siang hari seperti ini. Feyka tidak mungkin pulang begitu cepat sahabatnya itu selalu pulang terlambat dan terkadang tidak pulang.

"Nick?" katanya terkejut melihat siapa yang ada di depan pintunya pria itu masih mengenakan pakaian yang sama seperti tadi malam dan seketika Nick memeluknya, pria itu menangis berhasil membuat Selena semakin bingung.

"Masuklah Nick, kamu kenapa?" tanyanya seraya membawa Nick masuk ke dalam, ia tidak ingin para tetangganya curiga melihat Nick menangis seperti itu.

Setengah jam kemudian setelah Nick tenang dan pria itu masih belum juga bercerita berhasil membuat Selena heran tapi di buat penasaran.

"Kamu kenapa Nick?"
"Maaf tidak seharusnya aku kembali kesini, aku hanya bingung harus mencari tempat untuk menenangkan pikiranku kemana lagi," ujarnya dengan kepala yang masih menunduk.

"Apa kamu ada masalah dengan istrimu?"
"Lebih tepatnya dengan kedua orang tuaku,"
"Jika kamu mau, kamu bisa berbagi cerita denganku,"
"Bukannya kamu tidak mau lagi melihat keberadaan ku?" Selena terdiam mendengarnya.
"Anggap saja aku sekarang temanmu dan mari lupakan perasaan kita yang dulu," Nick menggeleng kali ini pria itu menatapnya.

"AKU MENCINTAIMU SEL BAGAIMANA BISA AKU MELUPAKAN PERASAAN KU BEGITU SAJA, Apa kamu tahu bagaimana menderitanya aku sekarang?"

Selena di buat bingung ia juga mencintai Nick tapi mereka tidak mungkin bersama lagi.

"Kamu tahu Nick, kamu telah memiliki..,"
"Seorang istri? Mereka sudah mengetahui jika aku menjalani hubungan denganmu," Selena terkejut mendengarnya.
"Mereka maksudmu istri dan kedua orang tuamu?" Nick mengangguk.

Selena semakin di buat pusing, "Kamu bisa mengatakannya dengan jujur jika kita sudah mengakhiri hubungan itu Nick mereka pasti mau memaafkan mu," lagi-lagi Nick menggelengkan kepalanya.

"AKU TIDAK BISA! AKU MENCINTAIMU DAN AKU TIDAK INGIN MENGAKHIRI SEGALANYA DENGAMU SELENA," ujarnya frustasi.

"Kamu bisa kehilangan mereka Nick pikirkanlah, mungkin perasaan yang tumbuh dalam diri kita ini hanya perasaan sementara jangan membuat penyesalan di akhir nanti Nick."

"AKU TIDAK BISA! AKU MENCINTAIMU DAN AKU TIDAK PERDULI JIKA AKU KEHILANGAN MEREKA." pria ini benar-benar sangat keras kepala Selena sudah tidak tahu lagi harus berkata bagaimana.

Selena menyerah pria yang sekarang ada di sampingnya ini benar-benar sedang dalam perasaan emosinya yang begitu sangat tinggi jadi sebaiknya Selena membiarkannya untuk tenang kembali.

I Love Married Man [End]Where stories live. Discover now