27

675 170 6
                                    

Angin malam menerbangkan rambut pirang Rosé yang selalu tampak bersinar, dengan jaket ia rapatkan, Rosé berdiri di tepi trotoar bersama dengan Jane, Zooya, dan Lisa. Keempat gadis itu kini tengah mencibir para pria yang tengah berkumpul, siapa lagi jika bukan Neo dan Hybe.

"Huh, mereka menyita waktuku." Keluh Jane yang terpaksa datang karena paksaan kakaknya, Veenan.

"Dan kau memaksaku, Jane." Cibir Zooya yang mendapat anggukan setuju dari Lisa.

"Waktuku terbuang, jadi waktu kalian juga harus terbuang." Kata Jane santai.

"Benar, itu baru namanya teman." Sahut Rosé sambil terkekeh kecil.

"Nah, Rosé saja paham." Rangkul Jane pada Rosé setelah bertos ria.

Zooya dan Lisa yang melihatnya hanya mendengus malas, kemudian memilih duduk di tepi trotoar karena lelah terus berdiri. Rosé dan Jane pun mengikuti mereka, kemudian mulai mengganti topik pembicaraan.

"Rosé, kau sepertinya dekat dengan kakakku ya akhir-akhir ini?" Tanya Jane.

Rosé mengendikkan bahunya, "Begitulah."

"Aish, padahal dia tidak menarik sama sekali." Cibir Jane sambil menatap sinis sosok Vee yang berada beberapa meter darinya.

Rosé melotot tak percaya, kemudian ikut menatap Vee dari tempatnya duduk.

Tidak menarik sama sekali? Oh Ya Tuhan, tidak tahu saja dia kalau aku berulangkali menahan diri agar tidak jatuh cinta pada kakaknya yang dia bilang tidak menarik itu.

Rosé mengomel dalam hati, karena jujur saja dimatanya Vee itu sangat teramat tampan, pria itu juga pandai memberi afeksi. Sudah Rosé katakan, kalau saja ia tak terlanjur menyukai Jayden, bisa jadi yang Rosé sukai adalah sosok Veenan Anderson.

"Rosé, katakan padaku bagaimana pendapatmu tentang Halton?"

Rosé menoleh ke arah Lisa, menatap gadis berambut pendek dengan poni menutup dahi yang kini tengah tersenyum tidak jelas. Rosé alihkan pandangannya pada Halton yang berdiri di sebelah Jayden.

"Dia tampan tentu saja, dia memiliki selera fashion yang bagus, dan ya dia ramah." Kata Rosé sebelum akhirnya kembali memusatkan pandangan pada Lisa.

"Dia memang sangat tampan." Kikik Lisa dengan sedikit merona.

"Kau ini menyukai Halton, ya?" Tebak Rosé.

"Itu sudah berlangsung sejak lama, Rosé. Dia tergila-gila pada Kak Halton." Sahut Jane.

"Tapi sayangnya tidak ada kemajuan dari hubungan mereka." Lanjut Zooya sambil tersenyum meledek.

"Diamlah!" Ketus Lisa pada Zooya.

"Katakan padaku bagaimana cara mendekati seseorang." Pinta Lisa pada teman-temannya.

Rosé terkekeh kecil, kemudian geleng-geleng melihatnya.

Aku saja tidak tahu caranya, Lis.

"Ngomong-ngomong mereka mendiskusikan apa, sih? Lama sekali." Keluh Rosé saat melihat gerombolan Hybe dan Neo yang masih sibuk berbicara.

"Aku yakin mereka sedang membicarakan hadiah kemenangan dan kesepakatan bahwa tidak akan ada kecurangan, tapi 90% dari pembahasan mereka pasti adu mulut." Kata Zooya yakin.

Lisa mengangguk setuju, "Mereka itu kucing dan anjing, mana bisa akur."

"Padahal mereka sedekat itu dulu." Imbuh Jane menyendu.

Rosé tersenyum getir mendengarnya, "Terkadang rumah yang paling hangat bisa menjadi rumah yang paling asing."

"Ya, kau benar."

[✓] THE DOCTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang