Rancliffe Brother

4.4K 236 12
                                    

Speaker's talking

Kapten Divo siap memandu perjalanan kapal JaemRen mengarungi lautan hijau penuh rintangan. Bagi para penumpang kapal silakan untuk memeriksa kembali barang bawaan anda termasuk tiket (vote), koper (komentar), dan hal penting lainnya. Jangan lupa untuk berlangganan (ikuti akun) dan ikuti jalur pelayaran yang dipimpin oleh kapten kami tercinta.


DIVOLOUS FANCY PRESENT


BRAKK!!

Tubuh kurus yang lebih kecil itu terlempar hingga menabrak lemari didalam ruangan, setelah rapat terakhir, semua anggota petinggi membubarkan diri dan meninggalkan markas. Walau tidak semuanya meninggalkan markas, ada beberapa yang masih tinggal disini. Seperti dua orang ini, ketua dan wakil ketua Blunt. Ruangan kecil ini hanya memiliki ventilasi kecil di pojok atas, ranjang usang, lemari tempat menyimpan peralatan dan senjata tumpul yang digunakan untuk menyiksa. Benar, ruangan ini adalah ruangan untuk menyiksa para anggota yang membelot dari geng sebelum benar-benar dikeluarkan.

Renveille tidak sempat berdiri sebelum Jaemin menginjak perutnya dengan kuat, "Uhuk!"

"Trik yang murahan, Ren." Jaemin melayangkan tinjunya pada pipi Renveille hingga kepalanya membentur ujung ranjang, "Sama seperti murahnya dirimu."

Renveille tertawa, kakaknya ini memang tidak main-main jika menyangkut soal musuhnya. Ia berdiri dan menahan rasa sakit pada perutnya. Blunt tidak memiliki banyak anggota, tapi orang seperti Jaemin dan dirinya banyak didalam sini, itulah yang membuat Blunt menjadi nomor 1 di Seoul. Saat ini ada 150 anggota terdaftar dan 5 divisi didalamnya, Jaemin dan Renveille mengumpulkan semua pasukannya sendiri dengan cara menghabisi geng sebelumnya dan memaksa mereka untuk bergabung.

"Kau cemburu 'kan? Aku peduli pada Jen- akhh!" belum sempat Renveille menyelesaikan ucapannya, tangan Jaemin mencengkram erat lehernya hingga membiru dan membuatnya sesak.

"Biar kujelaskan apa itu cemburu dan peduli, Renjun Rancliffe." Jaemin mendorong Renjun ke atas ranjang, membiarkan Rancliffe bungsu tengkurap menahan beban dirinya dan kakak.

"Mmhh- akhhmmnhh~" dua jari tangan Jaemin menyapa rongga mulutnya sebelum Renjun sempat berteriak karena rasa sakit akibat gigitan sang kakak di tengkuknya, dirinya melemas saat Jaemin menggenggam penisnya dari luar. Mengusap dan mengocoknya dengan sensual.

Jaemin berdiri untuk mengambil tali didekatnya, ia sudah profesional menggunakan tali untuk permasalahan ikat-mengikat. Dilepasnya celana Renjun dengan kasar, jari panjangnya membelai belahan pantat adiknya dengan sensual, mencoba untuk menggoda anal merah muda milik Renjun.

SLAP!

"Akhh!"

SLAP! SLAP!

"Akhhmmm..."

Jaemin membungkam mulut Renjun, "Soobin masih ada disini, mendesahlah dengan kencang jika ingin dia tahu dirimu dalam keadaan seperti ini."

Renjun mencoba untuk memelankan suaranya, ia harus menjaga wibawanya sebagai wakil ketua geng nomor 1 di Seoul. Ia bisa mencium bau rokok dari belakang, dilihat bahwa kakaknya itu tengah menghisap rokoknya sembari menatap tajam ke arahnya. Jari-jari panjang tetap menggoda pantat adiknya, seperti jelly lembut dan kenyal. Renjun berjengit saat Jaemin menggigit pantat bagian kanannya.

"Aahh" Renjun semakin berjengit dan menungging saat Jaemin menjulurkan lidahnya pada manhole miliknya, ia merasa dua jari melonggarkan dirinya saat ini. Renjun bahkan menggerakan pinggulnya saat dirasa gerakan tangan Jaemin sangat lamban.

Jaemin menghentikan kegiatannya dan melepas celananya, mengurut penisnya pada manhole Renjun dengan pelan. Desis lirih keluar dari kakak beradik ini, seks kering adalah favorit Jaemin- ah, tidak. Renjun yang kesakitan adalah favorit Jaemin.

"AGHH!" dengan sekali hentak, penis Jaemin mampu menguasai manhole Renjun dan membuatnya puas.

Renjun berani bersumpah, belakangnya sangat sakit sekali seperti terbelah menjadi dua bagian. Ia hanya bisa memejamkan matanya dan menggigit sprei ranjang untuk menyalurkan nikmat.

"Haaahhh... ahhh... aahhh.. mhhaahh... Jaeminhh" desah Renjun sembari menggenggam tali dipergelangannya.

Jaemin menghembuskan nafasnya pelan pada telinga Renjun sebelum menaikan tempo gerakannya, ia menikmati wajah basah adiknya yang kesakitan itu dengan jilatan pada pipi gembul itu.

"Mhhh mmm mhh... hyungghh- ahakkhh nggg!" Renjun ingin menangis saat Jaemin menjauhkan tubuhnya ketika ia bersiap untuk menciumnya, Renjun hanya bisa kembali mendesah saat Jaemin menumbuk titik termanisnya.

Jaemin meremas pantat Renjun sembari menaikkan tempo gerakannya, ia bisa merasakan dari atas jika adiknya berkedut dan mengejang. Dihisapnya puntung rokok yang ada di jarinya, tangan besarnya menggenggam penis Renjun dan mengocoknya dengan kuat.

"Ssshhh ngghhh hyungghh aah anghhh" kakinya terasa seperti jelly, dirinya bersiap untuk keluar, "ARGHHHHH!!!!"

DOK! DOK! DOK!

"Ren? There's something trouble?"

Renjun menangis dengan kuat dibalik dekapan tangan Jaemin, puntung rokok yang masih menyala setia bercumbu pada pantat mulusnya. "Semua baik-baik saja, kau tidak perlu tahu." Jawab Jaemin dengan tenang.

Ia tidak membiarkan Renjun lolos begitu saja, dibuangnya puntung rokok tadi dan tangannya mencengkram kuat pinggul Renjun untuk menjemput putih. Jaemin melepas tautan begitu saja, membiarkan Renjun terkulai lemas dengan ikatan yang masih kuat. Pipi pantat Renjun memerah, terlebih dengan hadirnya bekas sulut api dari puntung rokok tadi.

Baru saja Jaemin mengaitkan celananya, ia mendengar rintihan adiknya, "Hyung, sakit..."

Jaemin menangkup dagu Renjun, "Sakit, hm?" ia duduk dan bersandar di ranjang, membiarkan Renjun menggesekan wajahnya pada selakangan kakaknya. Jaemin melepaskan ikatan pada tangan Renjun dan membiarkan perutnya dipeluk dengan erat.

"Jeno bukan orang yang baik." Ucap Jaemin sembari memainkan ibu jarinya pada lidah dan bibir Renjun.

Renjun mengulum ibu jari Jaemin, "Mmm... apa itu bentuk pedulimu?" tanyanya. Jaemin mengangguk, "Lalu, bentuk cemburumu?"

Jaemin menangkup kedua pipi Renjun dan melumat bibirnya dengan lembut, tidak ada kecupan kasar didalamnya. Hanya ada lumatan penuh perhatian.

"Aku selalu cemburu pada setiap laki-laki yang mendekatimu dan lebih posesif dariku."





Tag Unlocked : #Incest


RANCLIFFETISH 🔞 - JAEMRENWhere stories live. Discover now