Bab 4 : Jealous

30 4 0
                                    

Sinar matahari yang masuk melalui celah jendela yang sedikit terbuka membuat Jieun membuka matanya perlahan, ia lupa bahwa malam tadi ia tidur di kamar Yoongi, di sebelahnya masih ada malaikat kecil yang tertidur pulas. Ia tidak bisa membayangkan jika tadi malam ia memaksa pulang akan selelah apa putri kecilnya ini.

Mengingat kejadian semalam, bahwa Yoongi dan Bangtan sudah mengetahui identitas Eunbi membuat Jieun mengeratkan pelukannya pada putrinya. Apa yang akan Yoongi lakukan  setelah ini, itulah yang ada di fikirannya saat ini. Rasa khawatir yang benar-benar mengganggu. 

Tangan Jieun pun meraba nakas mencari handphone nya untuk melihat jam, matanya terbelalak saat melihat layar handphone yang menunjukkan pukul 10 pagi, ia bergegas bangun dari tempat tidurnya lalu menuju kamar mandi.

"Paboyaa kau ini disini benar-benar ingin liburan, tak tau malu kau Lee Jieun, Aigoo yang lain pasti sudah bangun dan sudah mulai syuting, dan bukankah aku akan pulang hari ini, kenapa juga aku tidak memasang Alarm, yaa Lee Jieun kau pantas mati memang".

Ia terus menggerutu pada dirinya sendiri saat mengobrak-abrik isi kopernya mencari pakaiannya.

Tapi gerakan tangannya terhenti saat sadar kopernya sudah ada dikamar ini.

"Siapa yang memindahkan koperku kesini? Yaissshhh Molla, nanti saja aku pikirkan dan tanyakan, tidak ada waktu untuk itu sekarang".

Gerutunya lagi setelah itu langkahnya ia lanjutkan masuk ke kamar mandi dengan cepat.

Setelah beberapa saat Jieun keluar dari kamar mandi hal pertama yang ia lihat adalah kasur yang tadi berisi Eunbi sudah kosong, sontak saja hal itu membuat Jieun mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar, berharap ada sosok gadis kecil yang muncul.

"Eunbi-ah, Eunbi-ah, Min Eun Bi". Panggilnya masih terus berjalan mengelilingi setiap sudut kamar Yoongi.

Nihil, ia tak melihat Eunbi disana, Jieun mulai panik dan mencoba menelfon adiknya yang ia yakin masih ada di Villa ini.

"Yaaakkk Lee Eun Ho, kau masih tidur? Bangunlah sekarang, bantu aku mencari anakku".

"Noona ini masih pagi kenapa kau suka sekali berteriak Eoh?" Jawabnya dengan suara parau khas orang bangun tidur.

"Kubilang bantu aku mencari anakku, bocah ini, ponakan mu tidak ada dikamarnya".

"Mwo? Kemana bocah nakal itu pergi?"

"Enak saja kau mengatakan anakku nakal, kalau aku tau kemana dia pergi aku tidak akan meminta bantuan mu, cepat bangun dan temui aku di Villa dekat danau, jangan berisik, sedang ada syuting".

"Iya iya Noona, aku mengerti Baiklah aku akan kesana sekarang".

Setelah panggilan terputus Jieun pun bergegas keluar kamar untuk mencari Eunbi, ia tak sempat untuk make up atau sekedar menggunakan sunscreen, bahkan rambutnya saja tak sempat ia keringkan. Yang ada dipikirannya saat ini adalah Eunbi.

Saat Jieun menuruni tangga ia buat langkahnya agar tak terdengar dengan nyaring, sangat pelan, dan mengendap-ngendap. Sebab ia sudah melihat Bangtan sudah memulai syuting nya.

Ia pun berhasil keluar Villa utama lalu berjalan menuju Villa dekat danau, ia bisa lolos walaupun tadi pandangannya bertemu dengan Yoongi meski hanya sesaat.

Ia pun berlari kecil menuju Villa dekat danau, terlihat dari kejauhan sudah ada Eunho menunggunya disana masih dengan pakaian yang sama seperti semalam. Entah kapan dia keluar dari Villa utama, lebih tepatnya dari kamar Jungkook.

"Eunho-ah, kau sudah melihat Eunbi?". Tanya jieun begitu sampai.

"Belum noona, aku sudah mencarinya di sekitar sini tadi, tapi belum melihat nya".

100 days with you Where stories live. Discover now