Lelaki itu tahu

5 5 0
                                    

Assalamualaikum
Welcome back
Enjoy;)
____________

"Sepandai apapun dan selama apapun kita menggenggam rahasia, suatu saat juga akan terbongkar."

____________

Hari ini adalah hari terakhirku di kota Palembang, besok pagi aku akan kembali ke Bandung. Tak ada kegiatan yang hendak kami lakukan hari ini, rasanya untuk keluar saja aku malas. Yang ku lakukan hanya makan, tidur, menulis cerita online.

Saat sedang menulis, tiba-tiba ada bunyi notif pesan masuk dari handphone ku. Aku membuka room chat dari Zahra

Zahra

Assalamualaikum kak, bisa gak kita ketemuan di cafe Nano, Zahra pengen perpisahan sama kakak, besok kan kakak pulang.

Aku mengiyakan ajakan dari Zahra, dari pada aku hanya diam tanpa pekerjaan mendingan aku jalan lagi saja. Aku berjalan mendekati sahabatku yang tengah membereskan bajunya untuk pulang besok.

'Wid'

'Apa?'

"Zahra ajak kita ketemuan di cafe, kamu mau ikut apa nggak?"

"Yaudah hayu, aku bosen dari tadi cuman diem di rumah. Aku siap-siap dulu ya!"

Aku dan sahabatku bersiap, 10 menit kami sudah selesai. Bukannya tak mandi hanya saja kami sudah mandi belum lama ini. Kami berangkat menggunakan taksi online saja agar tidak lama.

.

.

Sekitar 15 menit kami sampai di cafe Nano, kata Zahra ia sudah pesan meja dengan nomor 12. Aku dan sahabatku menuju meja tersebut dan duduk di sana. Kami menunggu Zahra yang tak kunjung datang juga.

"Sitt, aku ke toilet sebentar ya." aku hanya mengangguk saja, kenapa Zahra lama sekali.

Wida POV

Beberapa menit setelah kami duduk aku mendapatkan pesan dari Zahra.

Zahra

Kak, temuin aku di toilet ya, jangan bawa kak Siti. Sekarang!!

Aku menyeringit bingung, tapi aku beranjak dari dudukku untuk menemui Zahra.

Wida POV end + POV hime

Wida celingak celinguk mencari keberadaan Zahra. Di ujung lorong toilet terlihat gadis itu tengah nyengir ke arahnya. Ia pun berjalan menghampiri gadis itu.

"Ada apa dek?"

"Jadi sebenernya Ara ajak kakak ketemuan itu buat bantuin abang Ara. Katanya dia mau bicara sama kak Siti, tapi pas Ara tanya alasannya dia gak mau jawab."

"Terus sekarang kita mau keman?"

"Kita duduk di meja sebelah kanan yang kehalang tanaman biar gak ketahuan." mereka berjalan menuju meja yang Zahra maksud, setelah duduk Wida mengirim pesan kepada sahabatnya bahwa ia akan sedikit lama di toilet.

Sedangkan di atas motor yang sedang melaju santai, laki-laki yang diketahui bernama Putra itu sedang bergelut dengan pikirannya sendiri. 'Aku yakin dia adalah Siti yang selama ini ku cari, ternyata dia menampakkan diri dengan pengambilan berbeda dan pura-pura tak mengenal ku. Semoga saja aku bisa mendapatkan maaf darinya dan kembali hidup seperti semula tanpa selalu merasa bersalah'

Laki-laki itu membelah jalanan dengan kecepatan sedang. Ia tak ingin terjadi hal yang buruk dan mencelakai gadis yang menjabat sebagai adiknya yang duduk di kursi penumpang.

Aku And My FriendsOnde histórias criam vida. Descubra agora