Sudah sejak lama Irina mencintai Pangeran Hector. Namun cintanya bertepuk sebelah tangan, Pangeran Hector justru jatuh hati pada adik tirinya yang bernama Ruby. Yang baik bisa menjadi buruk, dan yang bersih bisa menjadi kotor. Rasa iri, sakit hati...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙
♾♾♾
Negeri Albarey.
Rembulan di langit tampak redup tertutup awan. Begitu pula dengan bintang, tidak terlihat satupun yang bersinar. Pun dengan hewan malam terdengar bersahutan, seolah memperingatkan akan bahaya yang mengancam. Malam ini benar-benar gelap, dingin dan menyebarkan aura mencekam.
"Irina, lepaskan aku!" Kemampuan sihir Ruby tentu saja tidak dapat menolong dirinya sendiri. Tali berwarna hitam itu membuat Ruby tidak berkutik, seluruh tubuhnya terikat kuat oleh pusaka terlarang tersebut.
Matanya hitam gelap, tidak ada iris mata, tidak ada bola mata putih, hanya hitam. Bibir Irina terus berkomat-kamit merapalkan mantra, telunjuknya terulur kearah Ruby. Malam ini ia harus berhasil melenyapkan Ruby, harus!
Kedatangan Ruby dikeluarga Pandora sejak 6 tahun lalu merupakan kesialan bagi Irina. Ayah Ruby adalah orang kepercayaan ayah Irina, yang tidak lain adalah Austin Pandora. Singkat cerita, kala itu Austin sedang melakukan perjalanan lintas daerah. Namun dalam perjalanan dihadang oleh bandit, dan ayah Ruby meninggal karena melindungi Austin. Tidak lama setelah ayahnya meninggal, ibu Ruby sakit-sakitan dan akhirnya meninggal. Orangtua Irina memutuskan untuk mengadopsi Ruby yang sebatang kara tersebut.
Tidak hanya itu alasan Irina membenci Ruby. Sudah sejak lama Irina mencintai Pangeran Hector. Namun cintanya bertepuk sebelah tangan, Pangeran Hector justru jatuh hati pada Ruby. Irina berusaha mencelakai Ruby dengan berbagai cara, Irina juga memfitnah Ruby agar di usir dari keluarga Pandora, Irina juga sempat memanipulasi keadaaan agar ditiduri Pangeran Hector, dan masih banyak lagi. Usaha yang dilakukan Irina secara baik-baik ataupun dengan cara negatif, semua hanya memperoleh kesia-siaan.
Alasannya membenci Ruby jelas berdasar, bukan?Irina tidak rela harus berbagi kasih sayang orangtua dengan Ruby. Irina juga iri karena Ruby berhasil menarik perhatian Pangeran Hector. Pun ketika kemampuan sihir Ruby naik ke level 1, Irina merasa iri karena ia hanya berada di level basic. Bagaimanapun, Mage yang memiliki level tinggi menjadi orang disegani di Negeri ini. Alih-alih meningkatkan ilmu sihirnya agar berada di tingkat 1, Irina justru memilih mempelajari sihir terkutuk dan terlarang yaitu sihir kegelapan.
Kecemburuan membutakan mata hati dan pikiran Irina. Yang baik bisa menjadi buruk, dan yang bersih bisa menjadi kotor. Dengan ilmu sihir terlarang tersebut, kini Irina berkeinginan melenyapkan Ruby.
"I-rina, hen-hentikan!" Ruby mulai kesulitan bersuara. Kulit Ruby terlihat kusam, kering dan perlahan warnanya menggelap. Tali yang membelit tubuhnya, sedikit demi sedikit menghisap jiwanya.
Tentu saja Irina tidak peduli karena ia memang mengharapkan kematian Ruby. Sihir kegelapan telah mengambil alih sebagian pikiran dan jiwa Irina. Tidak ada belas kasihan, yang tersisa hanyalah sisi gelap Irina.
