Apel?

87 17 10
                                    

Haii~~

Maaf jika terdapat kata kasar, dewasa, dan typo.

Happy Reading

Rion turun ke bawah buat ngambil cemilan sebentar terus naik lagi buat kembali belajar.

Tumben:)

Biasa disuruh ayang, kalo gak disuruh mana mau Rion baca buku.

Dia duduk dikursi belajarnya dengan malas, mata udah ngantuk banget padahal masih sore. Sedangkan Gali yang emang udah pintar dan rajin fokus sama bukunya.

Sebenernya Rion gak terlalu ngerti apa-apa tentang semua pelajaran yang dia baca, dia dari tadi cuman bolak-balikin kertas biar keliatan belajarnya padahal mah bengong aja-_

Rion bosen baca buku terus.

Karna gak ngapa-ngapain, dia berdiri dari kursinya membawa cemilan apel yang sudah dipotong-potong tadi, terus dia bawa kemeja Gali yang masih sibuk menulis.

Melihat sebuah piring berisikan makanan ada dimejanya, Gali melihat kearah orang yang sudah memberikan makanannya tersebut. Dan ternyata adalah Rion, tapi mukanya kayak cemberut gitu.

"Kenapa, hmm?" Tanya Gali sambil memegang tangan pacarnya:3

Rion menggelengkan kepalanya, "Belom selesai belajarnya?"

"Udah"

"Kenapa masih nulis?"

Gali nggak menjawab pertanyaan Rion, dia justru menarik tangan Rion buat dibawa duduk dipangkuan Gali.

Pangkuannya saling hadap-hadapan, dan herannya Rion nurut dan diem aja@.@

"Bosen?"

Rion mengangguk lemas.

"Mau makan?"

Rion menggeleng.

"Terus kenapa bawa apel? Nggak dimakan emang?"

Bukannya menjawab, Rion justru melingkarkan tangannya diceruk leher Gali dan memeluknya. Dia menghirup wangi badan Gali yang benar-benar harum dan menenangkan itu.

Gali merasa geli di area lehernya, soalnya Rion nyium disitu.

Dia juga merasa heran kenapa wangi Gali makin lama makin wangi, kan Rion jadi candu:(

Tapi kok, Rion jadi manja gini sih?

"Kamu kenapa, hmm?"

Rion kembali menggelengkan kepala.

Duh, bingung Gali mau nanyanya.

Pelukannya melonggar, wajah mereka saling bertemu. "Mau aku suapin?" Ucap Gali sembari membenarkan anak-anak rambut Rion.

Lagi-lagi cowok mungil yang ada di pangkuan Gali hanya diam sambil cemberut. Tanpa banyak berbicara dan bertanya lagi, tangan Gali mengambil sepotong apel lalu diapitkan dibibirnya.

Rion hanya mengerjapkan matanya bingung dengan apa yang dilakukan Gali. Kedua tangan Gali pun berada di tengkuk leher Rion lalu mulai mendekatkan kedua wajah mereka.

Potongan apel yang berada dibibir Gali diarahkan kemulut Rion. Karna bibir Rion masih terkatup, satu tangan Gali berada didagu Rion dan menariknya kebawah agar mulutnya terbuka.

Setelah mulut Rion terbuka, Gali mulai memasukkan potongan apel tersebut dari mulutnya. Sensasi manis dari apel dan dari bibir Gali menyatu dan terasa dimulut Rion. Acara suapin dari mulut ke mulut itu pun berakhir menjadi ciuman yang panas.

Ineffable | GuanRen [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang