Chapter 06

1.1K 113 0
                                    

Disebuah swalayan, Devan dan Vega sedang berbelanja.

Devan mendorong trolley dan Vega berjalan didepannya, Deva hanya bisa mengikuti kemana Vega pergi, toh yang ingin berbelanja bukan dirinya melainkan Vega, istrinya.

Vega menarik 5 kantung jelly rasa buah, Devan bertanya kepada pegawai swalayan, ia memastikan dulu, apa itu aman untuk dimakan ibu hamil?

"Apa ini aman untuk dimakan ibu hamil? " Tanya Devan, "tentu saja, itu aman pak! " Ucap pegawai itu, Devan mengangguk, "terimakasih" Devan kembali menghampiri Vega yang entah menatapnya.

"Ngapain nanya nanya sama pegawai cewe swalayan, ihh genit banget sih suami orang, minta no wa nya ya kamu? " Ucap Vega menggoda namun terdengar cemburu.

Devan menghela nafas, ibu hamil gampang cemburu memang.

"Engga sayang, aku cuma nanya ini aman tidak untuk kamu konsumsi" Ucap Devan, Vega menatap Devan julid, "dih! Alasan! " Vega membuang mukanya dan kembali berjalan kedepan.

Devan kembali menghela nafas, ia harus extra sabar menghadapi Vega saat ini.

Devan kembali mendorong trolley itu dan mengikuti kemana istrinya, namun tiba-tiba Vega berjalan ke arah mi instan.

"Ve! Tidak ya! "Devan mengancungkan jari telunjuknya dan menggoyangkannya, Vega menatap Devan memelas, "Ayolah bolehh"rengek Vega.

"Nope! Kemarin kamu sudah makan mi instan kan? Jadi stop dulu" Devan menggeleng, "pleaseee dede nya kepengen, kamu mau anak kamu ileran karena keinginannya ga dikabulin? " Vega memegang lengan Devan.

Namun tak lama Devan luluh juga dan membiarkan Vega membeli 1 mi instan, namun dengan tawanan tidak boleh makan mi instan selama 2 minggu.

Tentunya Vega senang dengan hal itu meski harus menahan tidak memakan mi instan selama 2 minggu.

***

Setelah berbelanja mereka berdua pulang ke apartemen.

Kini mereka berdua tengah memakan mi instan yang baru mereka beli.

"Dev, aku kok ngeliat kamu ga ke sekolah lagi? " Ucap Vega, Devan terdiam, "kenapa? "

"Saya dikeluarin dari sekolah ve, karena saya sering terlambat, sedangkan saya ketua osis disekolah" Ucap Devan, Vega terdiam.

Ia jadi merasa bersalah, Devan terlambat karena memasakkannya makanan dan menyiapkannya air hangat untuk mandi, dan membereskan rumah.

"Maaf ya dev.. Gara gara aku kamu selalu telat masuk sekolah dan berakhir dikeluarin" Ucap Vega lembut, Devan menatap Vega.

Ia tersenyum tipis dan menghelus pipi istrinya, "tidak apa apa, lagipula saya masih bisa mencari kerja dengan modal ijasah SD, SMP, ijasah SMA saya ga bisa diambil karena saya ga lulus ve.. " Ucap Devan.

Devan tertawa miris, "tapi tidak apa apa, saya masih bisa menghidupi kamu tanpa meminta uang dari orang tua saya dan kakak kamu zay, saya masih bisa menghidupi kalian, saya akan bekerja keras untuk menghidupi kalian berdua, tenang saja ve.. " Ucap Devan lembut.

Mata Vega berkaca kaca, ia berdiri dan duduk dipangkuan Devan, Tak lama terdengar ia akan kecil, Devan memeluk Vega, dan tak lama Vega menanti keras.

"HUAAAAA MAKASIHHH!!!! VEGA SAYANG SAMA PAPA DEVAN!!!! " Ucap Vega Disela Sela Tangisannya Yang Keras.

Devan tersenyum dan menghelus punggung Vega, "tidak apa apa, itu sudah tugas saya sebagai suami kamu" Ucap Devan.

Bersambung...

Pregnant Mr. Devan's Baby ✓Where stories live. Discover now