[18] rein in

8.9K 221 11
                                    

"Jangan sentuh adikku, KEPARAT!"

Levi memutar lengan Marlo ke belakang hingga menimbulkan suara 'krak' yang begitu nyaring. Marlo menggertakan gigi ketika rasa sakit yang diberikan Levi tidaklah main-main.

"Aarrghhh... Le-lepaskan!!"

Marlo berusaha melepaskan tangan berurat Levi yang mencengkeram kuat pergelangan tangannya, namun alih-alih dilepaskan, hal selanjutnya yang Levi lakukan sangatlah diluar dugaan Marlo. Levi menarik kerah bajunya ke atas lalu menghempaskan tubuh Marlo ke tanah menggunakan tenaga penuh sampai mulut Marlo mengeluarkan darah segar yang begitu banyak.

Levi melirik anak-anak lain yang sedang menyaksikan pergulatan tersebut. Pandangan Levi hanya terfokus kepada satu perempuan berambut panjang yang mereka panggil Angela.

Jadi dia yang namanya Angela

Tiba-tiba Levi teringat dengan ucapan Eren saat itu. Tentang sekelompok anak kelas dua yang membully Petra.

Angela bersama teman-temannya sering membully Petra di sekolah. Mereka mengejek, menghina, bahkan menyiramnya dengan air selokan. Aku ingin kau menghajar mereka, Levi.. Sekalipun mereka mati aku tidak peduli... Aku mohon padamu, karena hanya kau yang bisa melakukannya.

Aku tahu Petra pasti tertekan akibat itu, tapi dia tidak berani memberitahu orang lain termasuk kau.

"Jadi kalian yang membully adikku?" Levi berjalan mendekat ke arah mereka.

"What the hell..." Louise membelalak tak percaya setelah melihat apa yang terjadi kepada Marlo.

"Apa-apaan.." Hitch dan Rico juga sama terkejutnya. Sedangkan Angela hanya diam sambil menatap tajam Levi.

"Hei, kau mau diam saja disitu, payah?! Cepat hentikan orang itu!" teriak Louise kepada Floch. Memberi perintah kepada pemuda tersebut untuk menyerang balik Levi. Floch pun sebenarnya ragu, tapi ketika melihat temannya tergeletak tak berdaya, Floch jadi ikut geram.

"Apa maumu, hah?" Floch bersuara saat jarak Levi sudah tertinggal beberapa senti dengan mereka.

"Simple," jawab Levi santai. "Jangan bully adikku lagi."

"Hah? Maksudmu bocah itu?" Floch melirik Petra. "Dengar ya.. Kami sama sekali tidak membully-nya tapi kami hanya menyingkirkannya. Kenapa? Karena bocah haram sok suci seperti dia tidak pantas berada di--"

Bugh!

Belum selesai Floch menyelesaikan kata-katanya, Levi sudah lebih dulu meninju wajah Floch hingga cairan merah kental terciprat dan membahasi wajah Levi. Floch langsung tersungkur sambil menyentuh rahangnya yang terasa patah. Terdengar isakan kecil dari lelaki itu. Floch menangis.

Keempat perempuan yang terduduk disana pun langsung berdiri sambil menutup mulut mereka.

"Brengsek.. A-apa yang su-sudah kau lakukan padaku.."

"Aku sudah menebaknya di awal. Kau adalah tipe orang yang sok kuat di hadapan orang lemah. Padahal nyatanya kau lebih lemah dari yang lemah."

Floch tersenyum mengejek, "oh ya?"

Kening Levi berkerut, kemudian menoleh ke belakang. Terlihat Marlo telah bangkit kembali dan akan menyerangnya menggunakan batu.

"Aarghhh.. Rasakan ini brengsek!" Marlo berteriak sambil mengangkat batu di tangannya ke arah kepala Levi.

"Kakak!"

Levi justru santai. Wajahnya datar tak menunjukkan ekspresi panik apalagi takut sama sekali. Saat tangan Marlo sudah siap untuk menyerangnya menggunakan batu, namun dengan secepat kilat Levi langsung menahan tangan itu. Sampai batu yang ada di tangan Marlo terjatuh ke tanah.

My Cutie SisterWhere stories live. Discover now