39

1.9K 244 5
                                    

"Apa tempatnya jauh?" Tanya Valencia kepada Vionel, saat ini mereka baru saja memasuki ibu kota.
Matahari masih bersinar terang di atas, tapi udaranya membawa hawa dingin.

"Cukup jauh, kita harus melewati ibu kota terlebih dahulu dan menuju sisi timur dari ibu kota" jawab Vionel sambil merapatkan mantel bulu yang di gunakan Valencia

Semua orang yang berada di ibu kota memperhatikan mereka yang memebelah keramaian dengan kudanya. Beberapa menunduk hormat ketika melihat jika Vionel yang berada di atas kuda, tapi beberapa lagi tampak ragu karena melihat wanita yang berada paling depan. Pemandangan itu tampak tidak asing untuk mereka karena mereka merasa pernah melihat wanita itu juga datang pertama bersama Vionel Dhaupin seperti sekarang.

Vionel terus memacu kudanya menuju sisi timur ibu kota, wilayah itu tampak lebih sepi dari pada pusat ibu kota, hanya beberapa orang yang tampak berkeliaran di luar sedang beraktivitas, bangunan disana cukup sederhana, rumah-rumah penduduk berjejer rapi terlihat sangat cocok dengan lingkungannya, suasana itu tampak lebih tenang. Beberapa orang yang mengetahui siapa Vionel langsung menunduk memberi hormat.

Semakin ke timur wilayah itu semakin sepi, Beberapa rumah tampak seperti tidak berpenghuni tapi anehnya masih terlihat terawat, hanya beberapa orang yang tampak berlalu lalang dengan kesibukan masing-masing, wilayah ini cukup bagus untuk peternakan. Beberapa orang terlihat sedang menggembala sapi dan domba.

Setelah melalui beberapa perumahan yang sepi, mereka akhirnya tiba di pinggir danau yang terlihat cukup luas.

"Aku tidak menyangka akan melihat danau di tempat in " ucap Valencia yang memandangi danau di depannya

"Ini adalah satu-satunya wilayah yang memiliki danau"

Vionel melihat ke sekitarnya hanya ada satu perahu yang kosong, beberapa orang tampak sedang memancing dari pinggir danau, ada juga yang di atas perahu.

Vionel turun lebih dulu dan menggiring kudanya menuju gubuk tua tempat peristirahatan, ia membantu Valencia turun dari kudanya sebelum mengikat kuda itu disana

"Kita harus cepat sebelum suhu benar-benar rendah. Aku khawatir salju akan turun malam ini"

"Apa kita akan menyebrangi danau ini?" Tanya Valencia ketika mengikuti Vionel yang berjalan menuju perahu

"Benar, kita akan ke wilayah seberang"

"Selamat siang tuan muda dan nona muda, apa ada yang bisa saya bantu?" sapa seorang yang sedang menyandarkan perahunya

"Selamat siang tuan. Kami membutuhkan perahu untuk ke wilayah timur" jawab Vionel

"Panggil Garin saja tuan" pria paruh baya itu tersenyum memperhatikan penampilan Vionel dan Valencia yang tampak seperti bangsawan kaya
"Dengan senang hati saya akan mengantarkan tuan dan nona"

"Terimakasih Garin" ucap Valencia

Vionel lebih dulu menaiki perahu, lalu ia beralih untuk membantu Valencia menaiki perahu itu
"Hati-hati"  ucap Vionel

Saat Vionel dan Valencia sudah duduk, Garin langsung mendayung perahunya membawa mereka ke tengah menyebrangi danau. Perahu itu tidak terlalu besar, hanya perahu kayu tua yang biasa di gunakan untuk menangkap ikan

"Apa tidak ada jalan lain untuk pergi kesana?" Tanya Valencia

"Ada. Kita harus mencari jalan memutar dari wilayah selatan. Itu memakan waktu yang cukup lama. Aku khawatir raja Sorazen akan mengamuk jika kita lama kembali" jawab Vionel, ia melihat sekelilingnya

Valencia mengangguk setuju dengan ungkapan yang Vionel katakan tentang Sorazen yang akan mengamuk

"Apa tuan muda berniat bertemu dengan tuan Harizan?"

Tyndomére EclipseWhere stories live. Discover now