82

44.3K 3.9K 386
                                    

"Ca kata Pak Fahri kesana kemana?"

Oca memjamkan matanya menggeram.

Si Begooo !!!!

Amanda yang terkejut melihat kebodohan Yesil, langsung saja menginjak kaki Yesil hingga mengaduh.

"Awwws---" Yesil juga ikut membolakan matanya setelah tersadar. Yesil mempunyai sifat refleks yang melebihi batas. Disaat gugup seperti ini, sifat yang entah itu refleks atau bodohnya keluar.

Dengan senyum kakunya menahan nyeri akibat kakinya yang diinjak oleh Amanda, Yesil kembali menegakan tubuhnya dengan perlahan.

"Eeh Pak" cengir Yesil.

Fahri menaikan alisnya curiga, dia juga ikut membungkan badannya. Tangan kanannya mengangkat taplak meja yang menutupi.

"Bodoh" Bisik Amanda kepada Yesil.

Yesil hanya menunjukan wajah bersalahnya "Aku lupa sorry"

Fahri sudah menyibak kain itu, matanya langsung bertubrukan dengan manik hitam milik istrinya.

Oca yang berjongkok dengan memeluk tas, menyengir canggung.

"Kamu ngapain ngumpet dikolong?"

Gebleg emang si Yesil...

"Keluar !!" Perintah Fahri dan Fahri bergerser untuk memberikan Oca jalan.

Oca perlahan berjalan jongkok untuk keluar dari kolong meja tempatnya bersembunyi, dan perlahan berdiri sambil memeluk tas.

"Ikut saya!" Titahnya kepada Oca. Ia lalu mengalihkan pandangannya kearah Yesil dan Amanda yang masih mematung.

"Jam sepuluh nanti kelas saya kan?"

Amanda mengangguk "I-iya Pak"

Oca melayangkan tatapan permusuhan kepada Yesil yang masih menunjukan wajah bersalahnya.

"Ayo" Ajak Fahri kepada Oca.

"Ini belum dibayar" Sahut Oca melirik teh manis dingin, dan semangkuk mie ayam.

Fahri lalu merogoh dompet yang ada disaku celana belakangnya, ia memgambil selembar uang berwarna merah, dan ia letakan dimeja.

"Tolong bayar, sekalian punya kalian" Ucap Fahri menatap bergantian Yesil dan Amanda.

"Tapi itu kebanyakan?!" Kesal Oca , ia lalu meraih uang yang tadi Fahri simpan.

"Lu berapa Sil? Jus jeruk sama Somay?" Tanya Oca kepada Yesil, sementara Amanda dan Fahri melongo saja.

"17 ribu" Jawab Yesil pelan.

Oca lalu melirik Amanda "Lu berapa Dra?"

Amanda melirik makanannya "20 ribu"

Oca mengangguk-angguk "17 ditambah 20 jadi 37, gue 15 ribu jadi 52 ribu"

Oca lalu merogoh dompet yang ada didalam tasnya, ia mengambil selembar uang pecahan lima puluh ribu, dia simpan ditempat yang tadi bekas uang Fahri.

"Nih bayar, kurang noceng. Tambahin Lu seribu, Lu seribu" Tunjuk Oca kepada kedua temannya.

"Bae-bae ya ama gue. Gue udah traktir kalian" Lanjutnya seraya memasukan uang seratus ribu Fahri tadi kedalam dompetnya.

Amanda dan Yesil melongo sementara Fahri geleng-geleng.

"T-terima kasih Pak Fahri" Ucap Amanda.

Fahri berdehem lalu mengangguk "Sudah ayo" Ajaknya lagi kepada Oca. Oca mendengus dengan kesal mengikuti Fahri dari belakang.

With You GUSWhere stories live. Discover now