xiv

7.5K 822 27
                                    

"eh bin, gue mau ganti hape dong."

soobin mengerutkan alisnya, memandang temannya dengan bingung. "hape lo belom ada tiga bulan ye, nyet. demen amat buang-buang duit bokap. katanya mau lowkey, jadi orang biasa-biasa."

"yang ini urgent. bilangin ompung lo yeonjun mau ganti hape."

"ompung gue udah pensiun, ga ke konter lagi ege."

"kan tetep yang punya konter ompung lo, nyet." sewot yeonjun. ngomong sama soobin itu emang menguji iman dan kesabaran. "dah gue mau cabut dulu. mau ngapelin ayang."

"pacaran terooos."

"sirik tanda tak mampu. cari pacar sono, nyet!"

yeonjun berlalu tanpa menunggu balasan soobin. meninggalkan temannya yang mulai mengumpat.

yah gimana mau nyari pacar kalo yang dicinta malah cinta-cintaan sama yang lain?

(*)

yeonjun melambaikan tangannya pada haechan yang terlihat seperti anak smp nyasar dibanding mahasiswa.

ketika kedua mata mereka bertemu pandang haechan tersenyum manis. berlari kecil menghampiri yeonjun.

"gimana rasanya jadi mahasiswa?"

"masih agak culture shock haha."

dengan santai yeonjun merangkul pundak haechan. "ntar lama-lama jadi biasa. paling abis itu stress dikit."

haechan menyikut perut yeonjun. "belum apa-apa udah nakut-nakutin."

"akhhh." padahal haechan nyikutnya pelan. yeonjun aja yang lebay pura-puta kesakitan.

"eh, sakit banget ya kak. sorry, perasaan gue pelan doang." raut wajah haechan terlihat bersalah. raut wajah yeonjun yang semula kesakitan hilang diganti dengan senyuman jail.

"enggak kok, cuma pengen dielus ayang aja." godanya.

"dih." haechan cemberut. tapi ide jahil tiba-tiba terlintas dikepalanya. "padahal tinggal bilang kalo pengen dielus gausah modus segala ntar gue kasih kak." tangan haechan kembali menyentuh perut yeonjun. jarinya bergerak lambat merasakan lekuk otot perut si pacar yang mulai panas dingin. "ntar dapet bonus ngelus punya gue juga." tambahnya berbisik.

"haha kok jadi gini ya bunda bahasannya." yeonjun mengambil jarak aman sementara haechan tertawa terbahak.

"haechan!"

haechan menghentikan tawanya. dia menoleh dan bertemu pandang dengan renjun yang menyapanya. ada mark juga dengan tas ransel yang tersampir di bahu.

"mau ngantin? bareng aja gimana? nojaem masih ada urusan."

kalau tidak ada mark, haechan pasti mau-mau saja. tapi setelah insiden makan malam keluarga waktu itu yang berakhir dengan haechan yang dimarahi habis-habisan oleh mae dengan dalih membuat malu keluarga. haechan jadi benar-benar tidak tahan jika harus berdekatan dengan mantan cinta sekaligus luka pertamanya.

"sorry ren, kita mau ke perpus dulu. duluan aja ntar kalo keburu kita nyusul." tolak yeonjun sopan menyadari air muka keruh yang terpasang di wajah pacarnya.

"oh okay kalo gitu. duluan ya kak, haechan." pamit renjun mengamit lengan mark.

haechan mengangguk tersenyum tipis. setelah itu menoleh ke arah yeonjun yang meletakan tangan di bahunya dan memberi usapan lembut.

haechan kembali tersenyum saat yeonjun mencium keningnya. mata haechan terpejam, tak menyadari pacarnya tengah balas menatap tajam ke arah mana.

annoying | markhyuckWhere stories live. Discover now