turn back time.

272 16 0
                                    

Menghitung waktu yang tak terasa semakin cepat. tahun 2014, bulan Januari.  

Terkadang hanya menghabiskan waktu untuk mengawali tahun yang baru dengan berdiam di ruangan sempit seperti kamar Apartemen. namun tidak bagi 2 orang yang bekerja jadi agen di badan Intelijin terbesar ini.

Mungkin ya, mereka masih mengingat apa yang terjadi 2 tahun yang lalu. 2012, kenangan tak terlupakan yang terus tertancap di otak mereka.



Coulson berbalik melihat Lynn, menaikkan alis. "Hey, Lynn. ...kau bawa ide untuk misi ini?"

"Of course. ...aku tak akan disini jika tak punya ide seperti tadi." Lynn terkekeh, kemudian beralih melihat Steve. namun pandangannya perlahan berubah. seperti terkejut dengan raut terperangah.

Lynn mengernyit tak percaya. "What in the.. ...you?"

-

Steve dan Lynn mengernyit, melihat heran Coulson yang menunjuk Lynn. "So, Captain Rogers, this is Lynn Kennedy." kemudian menunjuk ke arah Steve. "Lynn, this is Captain Steve Rogers."

Steve menaikkan alis."Uh, yeah.. hi ma'am." kemudian berjabat tangan dengan Lynn yang tersenyum. "Panggil aku Lynn. ...senang bertemu denganmu, Captain Rogers."

"Panggil saja Steve, atau Rogers."

-

"Tak usah mengajariku dan membawa nama orang tua ku, Steve. bahkan kau memancing Tony dan menganggapnya penjual senjata nuklir." Lynn mencemooh.

Steve pun yang tersulut amarah membalas lumayan keras. "Karena itu kenyataannya!"

"Karena hanya itu yang kau ketahui!"

-

"Hm, sudah berlalu." ku tersenyum, menegak air lagi. "Tapi, bagaimana lagi? ...terus terang aku tak mau dihantui tragedi itu." lalu memandang sekitaran. "Gloomy day, isn't it?"

Rogers mengangguk pelan. "Dunia kecil untuk kita yang berusaha merelakan."

-

"Maybe so, but I hope not." Nathan menggeleng. " Please protect Lynn, try to be by her side whenever she needs a shoulder to support. aku hanya ingin.. Lynn berada di lingkaran yang tepat, melihatnya kembali tersenyum. ...dia sudah banyak menderita, ku harap dengan ada nya kau di sampingnya, Lynn tak akan merasa sendirian."

Steve membeku, mengernyit sedih. 

"Baiklah. ...aku berjanji."

-

Fury mengangguk. "Ya. agen Josephine dipindahkan ke Washington D.C karena beberapa kasus yang harus ia selesaikan. jabatan nya sama dengan mu, dan kami merekomendasikannya untuk menjadi partner mu selanjutnya."

"Partner- apa?" Steve terkejut.

-

"In another life? ... maybe you will meet her again one day." balas Lynn. "'First love will never end well'. they said. ...mungkin takdir tak begitu buruk menurutku."

-

"Jika takdir mengizinkan?" tanya Steve. Lynn bergeming, sebelum tersenyum malas. "Kau menjiplak kata-kata sebulan lalu."

"Tidak juga." balas Steve sambil memundurkan mobil, kemudian menginjak pedal gas membuat mobil membawanya dengan Lynn melaju menuju jalan raya, mengarah ke jalan tol menuju Washington D.C.

Lynn membalas setelahnya, memakan keripik yang tersisa. "Dan aku kesal karena itu."



Kini, mereka berdua kembali.

Kembali menjadi pahlawan yang akan berjuang bersama, kembali melawan apa yang pantas dilawan demi melindungi dunia, kembali merangkul satu sama lain untuk terus bertahan. 

Dan ini. ini adalah permulaan yang sesungguhnya.


[]

A/N: hi readers, this is fis. welcome to HAAF book! ini merupakan buku ke-2 yang thor garap dari film Captain America: the Winter Soldier. thor baru bisa buat chapter pembuka ini karena buku HIRAETH yang baru selesai Agustus ini, jadi mohon maaf atas ketidaknyamanannya yaa.

By the way, I hope you all like my second book. please vote and comment untuk dukungannya. happy reading <3

How About A Friend? [2] ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora