TWENTY: Niall and Harry

3.2K 352 15
                                    

Niall, Louis, Harry, Liam, dan Zayn memasuki ruangan yang sudah sering mereka masuki. Di dalamnya sudah ada Simon Cowell dan beberapa kru lainnya. Masing-masing dari mereka menduduki kursi yang tersedia.

"Morning, Uncle Si,"sapa Zayn.

"Yeah, morning, Uncle Si,"sapa Harry. Liam, Louis, dan Niall hanya menyunggingkan senyum.

"Boys, kalian tahu tidak kita akan membicarakan apa?"tanya Simon.

"Tour?"

"World Tour, lebih tepatnya. Dengan album Four kalian yang baru rilis itu, kalian harus mempromosikannya dengan tour seperti biasa,"ujar Simon.

"Lalu kapan tournya akan dimulai?"tanya Harry.

"Februari? Maret? Terserah kalian. Asal jangan Januari karena terlalu dekat dengan Where We Are Tour." Simon menyerahkan kertas kepada masing-masing member.

"Itu daftar kota yang harus kalian datangi." Simon Cowell melihat reaksi the boys. Yang lain menunjukan senyum atau tidak berkata 'Yes! Kita akan ke San Diego!' atau semacamnya, tapi Niall hanya terdiam. Niall tampak lesu hari ini. Tidak ada yang tahu mengapa. "Oh iya, boys, setelah leg ke 4 selesai, yaitu Dubai, kalian akan break selama dua bulan. Setelah itu baru melanjutkan tour Eropa kalian,"jelas Simon.

"Uncle, apa ini tidak terlalu cepat? Where We Are Tour baru saja selesai Oktober lalu. Bagaimana kalau tidak banyak yang datang karena sudah datang di Where We Are Tour?"Tanya Zayn. Louis mengangguk mengiyakan.

"That's why i choose Australia for the beginning. Listen, di Where We Are Tour kemarin, kalian tidak mengunjungi Australia kan? Lagipula, itu gunanya break dua bulan sebelum Tour Eropa dan Amerika,"jelas Uncle Si.

"Hey Niall, ada apa denganmu hari ini? Kau tampak tidak bersemangat? Are you sick, kid?"tanya Simon yang sudah gatal untuk menanyakan itu. Habisnya dari tadi Niall tidak berkata apa-apa. Ia hanya memandangi kertas yang Simon kasih tadi.

"Niall?"

Tuhkan, bahkan dipanggil Simon saja dia masih tidak merespon. Liam yang duduk di sebelahnya itu menyikut Niall.

"Ya? Eve?" ujar Niall tiba-tiba. Seketika suara tawa terdengar dari Louis, Harry, Liam dan Zayn. Kru kru lain seperti Lou Teasdale juga ikut tertawa. Mereka tertawa puas sekali.. Sedangkan Niall menutup mukanya malu. "Shut up boys!" seru Niall. Oh, bahkan Simon Cowell saja menertawakan Niall.

"Uncle Si.. jangan tertawakan aku.. suruh mereka berhenti.."ujar Niall memelas.

"Oh, tapi ini lucu Niall. Lagian, ada apa sih denganmu dan Eveline Parker? Kok tiba-tiba kau menyebut namanya?" tanya Simon.

Niall menunduk. "Tidak ada apa-apa denganku dan dia," ujarnya ketus.

"I'm not living in a cave, Niall, i saw you with Eveline on the news,"ujar Simon.

"Uncle Si, sudah ku bilang tidak ada apa-apa dengan ku dan dia. Or at least, now."ujar Niall lesu. Ia masih menunduk menghindari tatapan orang-orang.

"Aww, ternyata kau masih mencintainya, Ni. Lalu untuk apa kau membawa Melissa kemarin? Untuk membatnya cemburu? Kalau itu tujuanmu, maka kau berhasil!" ujar Harry. Nada suaranya meninggi pada akhir kalimat.

Tiba-tiba suasana menjadi hening. Uncle Si saja tidak berbicara. Sepertinya ia mengerti bahwa dua lelaki ini memiliki masalah sendiri.

"Yeah, itu tujuanku. Kenapa memangnya? Bukannya dia bilang aku dan dia belum terikat hubungan jadi kami bebas pergi dengan siapa saja. Yakan?"ujar Niall.

"Tapi tidak seperti itu juga, Niall! Dia mencintaimu, sangat!"seru Harry.

"Terus kenapa? Kenapa dia boleh makan malam dengan Louis sedangkan aku tidak boleh pergi dengan Melissa?"

Change // n.hWhere stories live. Discover now