03. Irritating

110K 14.1K 676
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Usai berganti pakaian dan merias wajahnya, Irina membawa langkahnya keluar kamar.

"Selamat pagi, Nona Irina." Sapa seseorang yang berdiri didepan kamar Irina.

"Pagi." Jawabnya ramah. "Bia, temani aku berkeliling." Pinta Irina pada sosok yang selalu mendampinginya.

"Maaf, apa Anda yakin ingin mengenakan pakaian itu, Nona?" Kening Bia berkerut halus.

"Kenapa? Ada yang salah dengan penampilanku?" Irina menurunkan pandangan, mengamati penampilannya sendiri. Ia mengenakan atasan berwarna merah yang hanya membalut dadanya, mengekspos sebagian besar kulit telanjangnya, memperlihatkan perut ratanya serta pusarnya yang di tindik. Lalu dipadukan dengan celana berwarna senada dengan atasannya. Jangan lupakan hiasan berwarna emas di atas telinga kanan dan kirinya, membuat rambutnya yang tergerai semakin indah.

Bia mendekat dan berbisik, "Bukankah Anda ingin berpenampilan seperti apa yang selalu dikenakan Nona Ruby? Anda selalu melakukannya demi menarik perhatian Pangeran Hector...?"

Irina mengibaskan tangan dan tersenyum tipis. "Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri. Kedepannya, aku tidak akan berpura-pura demi menarik simpati seseorang. Aku sudah tidak peduli lagi dengan Pangeran Hector."

Apa yang dikatakan Bia memang benar adanya. Ruby selalu mengenakan gaun panjang berbahan serat sutra dan linen, kemudian dipermanis dengan sebuah tali berwarna emas dibagian pinggang. Ruby memang terlihat anggun dengan gaya berpakaian seperti itu. Dulu Irina melakukan segala hal demi diperhatikan Pangeran Hector, termasuk mengikuti cara berpakaian Ruby.

Irina tidak membual saat mengatakan ingin menjadi dirinya sendiri. Lagipula tidak ada batasan berpakaian di Negeri ini, bahkan telanjang juga tidak masalah asal tidak malu.

"Sebenarnya saya merindukan penampilan Anda seperti sekarang, Nona. Anda terlihat cantik." Jujur Bia.

Sudah bertahun-tahun Bia menjadi orang kepercayaan Irina. Ia menjadi saksi bagaimana Irina begitu tergila-gila pada Pangeran Hector, bahkan Irina mengubah dirinya agar seperti Ruby. Ambisi Irina dalam mendapatkan Pangeran Hector hampir sampai pada titik negatif. Beberapa hari yang lalu, Irina bercerita padanya tentang rencana-rencana buruknya yang ingin menjauhkan Ruby dari Pangeran Hector. Diantaranya, ingin menyewa bandit untuk menculik kemudian memperkosa Ruby, ingin merusak wajah Ruby agar wajah Ruby buruk rupa, dan ingin memfitnah Ruby mencuri agar Ruby diusir dari keluarga Pandora. Beruntung rencana-rencana tersebut belum terlaksana.

Bia merasa senang saat Irina berkata tidak peduli lagi dengan Pangeran Hector. Irina berasal dari keluarga terpandang, dan memiliki paras cantik jelita bak malaikat yang turun ke bumi. Banyak lamaran yang datang namun tidak satupun yang diterima. Irina hanya mampu menatap satu pria yaitu Pangeran Hector. Entah kenapa Pangeran Hector menolak Irina justru tertarik pada Ruby. Padahal menurutnya Irina lebih sempurna dari Ruby. Bukan karena ia orang kepercayaan Irina makanya berpendapat seperti demikian, ia hanya mengatakan sesuai apa yang dilihatnya. Mungkin keagresifan Irina yang membuat Pangeran Hector risih, entahlah. Bia hanya menebaknya.

Irina mengabaikan perkataan Bia sebelumnya. Ia bertanya hal lain, "Sejak semalam aku tidak melihat Ruby. Tadi dia juga tidak ikut sarapan bersama. Apa kau tau dimana dia?"

The Fate Of Irina (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang