Tujuh

1K 33 0
                                    

Assalamualaikum
Welcome back
Enjoyy:)
__________

Keesokan harinya Rey kembali bekerja seperti biasanya. Hari ini banyak sekali pasien yang ia tangani, mungkin karena sekarang sedang musim cuaca dingin makannya banyak anak-anak yang terkena flu dan ada juga yang terkena batuk jadi Rey sangat sibuk sekali. Bahkan ia lupa dengan kegiatan 'mencari jodohnya'

Ia tak berminat dengan para perawat atau dokter perempuan yang bekerja di rumah sakit tempatnya bekerja. Banyak sekali ibu-ibu yang menawarinya menjadi menantu mereka, namun tak ada satupun yang membuatnya tertarik. Bahkan ada ibu-ibu yang sampai memaksa dan menariknya hendak menjadikan ia menantu hari itu juga, ceritanya begini...
_________

Flashback

Sekarang Rey sedang tidak ada pasien, sebenarnya bukan tidak ada tapi semua pasien sudah selesai di periksa. Ia tengah duduk di kursinya dan mengecek beberapa laporan mengenai pasien rawat inap yang harus ia cek besok.

Tokk tokk tokk
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangannya, ia menyeringit bingung pasalnya asisten nya sedang tidak masuk, lantas siapa yang mengetuk pintu?

"Permisi pak"
Terdengar suara ibu-ibu dari luar sana.

"Silahkan masuk"
Setelah itu masuklah dua orang manusia dewasa berjenis kelamin perempuan. Apakah dua orang ini tidak bisa membaca, bahkan di depan pintu sudah diberitahukan bahwa ia adalah dokter anak.

"Mohon maaf bu, saya dokter spesialis anak jadi ibu salah memasuki ruangan jika ingin berobat."

"Ahhaha...tidak pak dokter, saya kesini mau mengantarkan anak saya."

"Apaan sih mah gak jelas tau. Dina udah punya pacar."

"Dia itu dokter Dina, dari pada kamu sama pacar kamu yang kerjaannya sampai sekarang gak jelas mending sama dia."

"Gak ya bu."

"Ehemm...jadi ada keperluan apa ibu datang ke ruangan saya?"

"Begini pak, saya mau memperkenalkan anak saya kepada bapak. Jika bapak berkenan saya siap menjadi mertua bapak." Rey bingung sesaat setelah mendengar penuturan dari ibu-ibu yang ada di depannya. Beberapa menit kemudian ia paham maksud dari ibu itu, sepertinya ibu itu berniat menjodohkan nya dengan perempuan lain yang pakai nya terlihat kekurangan bahan.

Rey membuka laci mejanya perlahan, membawa kotak kecil beludru dari dalam sana, ia mengambil salah satu cincin dari kotak itu. Cincin yang ia beli untuk melamar gadis yang akan ia pilih menjadi istrinya nanti, namun entah kapan karena Rey masih sedikit ragu. Ia akan melaksanakan shalat istikharah selama tiga hari ke depan dan meminta petunjuk dari yang kuasa. Rey memakai cincin itu dan menutup kembali meja secara perlahan.

"Bapak mau kan jadi menantu saya"

"Mohon maaf ibu, sepertinya ibu telat, karena beberapa hari yang lalu saya sudah menikahi seseorang." Rey mengatakan itu sembari menunjukkan cincin yang ia pakai

"Bapak pasti bohong" ibu-ibu itu menghampiri meja Rey dan menarik pergelangan tangan Rey dengan kencang.

"Pokoknya bapak harus jadi menantu saya, sekarang juga kita ke KUA." Rey ditarik sangat kuat, ia bingung harus melakukan apa. Jika ia menarik tangannya maka kemungkinan besar ibu-ibu yang menariknya akan terjatuh, mana tega ia menyakiti orang tua.

"Bu tolong lepaskan saya, saya sudah menikah."

"Tak usah berbohong pak." ibu-ibu itu semakin kencang menarik tangan Rey, anak dari ibu itu mencoba melepaskan cekalan sang ibu dari dokter muda itu, namun nihil karena ibunya sangat kuat mencekal tangan dokter itu. Perempuan itu pergi ke arah pintu keluar berniat memanggil penjaga/satpam.

Satpam datang dan mulai memisahkan ibu-ibu tadi dari dokter Rey. Rey kembali ke ruangan nya dengan terburu, karena kejadian tadi ia menjadi tatapan publik para perawat dan pekerja rumah sakit yang lainnya. Sungguh diluar dugaan.

Flashback off

Pekerjaan Rey telah selesai, sekarang ia tengah membereskan mejanya dan hendak pulang. Entah mengapa rasanya hari ini ia selalu menjadi tatapan banyak orang, memang biasanya juga begitu namun sekarang lebih parah lagi, bahkan dokter lain yang biasanya tak pernah memperhatikan nya menjadi seperti yang lainnya, apakah karena kejadian beberapa hari yang lalu? entahlah Rey pun tak mengerti.

.
.

Ia sampai di rumahnya dan ya rumah yang biasanya ramai itu sekarang sepi. Adiknya yang sedang bermain dengan sahabatnya padahal udah gede dan orang tuanya yang katanya ada urusan.

Ia memasuki kamarnya dan mulai membersihkan dirinya.

Waktu menunjukkan pukul 16:50 namun adiknya belum kunjung pulang, haruskah ia menyusul adiknya itu ke rumah sahabat adiknya. Rey turun dari kamarnya hendak menyusul adiknya, namun baru sampai di depan pintu suara adiknya sudah masuk ke pendengaran nya. Ia merasa lega akan hal itu.

"Assalamualaikum bang adek pulang, abang udah pulang apa belum?"

"Wa'alaikumussalam dek, ayok masuk udah mau maghrib. Loh dek kamu juga ikut? Mau nginep?" tanya Rey bertubi-tubi.

"Mmm...iya kak."

"Ohh yaudah masuk yuk." Wida mengangguk dan mengekori Rey memasuki rumah.

Malam sudah tiba dan Rey sudah pulang dari mushola, sedangkan dua perempuan yang ada di rumah itu sedang sibuk menyiapkan makan malam setelah melaksanakan shalat isya. Setelah selesai mereka makan malam bersama dengan lauk berupa ikan_ hime kan gak suka ikan_-

"Dek, makan dong ikannya. Itu kan buatan kamu juga."

"Abang kan tau adek gak suka ikan"

"Kamu ini padahal ikan itu enak."
Mereka pun diam karena tak ada yang kalah dalam debat soal ikan itu. Setelah selesai makan, Rey kembali ke kamarnya hendak tidur, namun ia hendak shalat istikharah terlebih dahulu meminta petunjuk kepada Allah, tentang niatnya melamar seseorang namun masih sedikit ragu.

Setelah mengambil wudhu, Rey menggelar sajadah dan mulai melaksanakan shalat istikharah. Setelah itu ia berdo'a meminta petunjuk Allah. Setelah merasa cukup Rey pun pergi menyelami alam mimpi. Semoga saja ia mendapatkan petunjuk pertama, malam ini.

Isi do'a Rey :

"Bismillahirrahmanirrahim, Ya Allah yang maha kuasa yang memberi petunjuk kepada semua umatnya. Hamba mempunyai niat hendak melamar seorang gadis untuk menjadikan nya pendamping hidup hamba, jika Engkau meridhoi berikanlah petunjuk kepada hamba agar rasa ragu yang bersarang di hati hamba mengulang dan tak menjadi penghalang hamba untuk melakukan niat tersebut.Aamiin"

Di tambah do'a-do'a baik lainnya

___________

TBC

Alhamdulillah selesai juga part ini
Jangan lupa kasih bintang
Makasih udah mampir🤗

Jaa👋
Wassalamualaikum

Story of ReyWhere stories live. Discover now