Galang tampak kesal dan segera menghampiri Andini dan Gusti. Tak peduli sekarang dirinya sedang berada di rumah sakit. Tak peduli dengan keadaan sekitar. Pikirannya cuma satu. Andini sudah sangat keterlaluan kali ini.
"Andini!! ngapain kamu di sini?!" Galang menatap Andini dan Gusti bergantian. Sedangkan Kartika yang ada di belakangnya tampak panik dan khawatir dengan apa yang akan terjadi nanti.
"Eh mantan.. apa kabar?" tanya Andini santai. Tangannya masih belum lepas dari lengan Gusti. Bahkan dia sengaja menyandarkan wajahnya di lengan Polisi itu.
"Din, maksudnya apa ini?" bisik Gusti yang tidak tahu dengan apa yang sedang direncanakan oleh Andini sekarang. Dia hanya pasrah dengan sikap Andini padanya.
"Perempuan yang baru saja menceraikan suaminya berjalan berdua dengan laki-laki lain padahal belum juga habis masa iddahnya. Menurutmu perempuan seperti apa kamu itu, Din?" tanya Galang geram.
"Perempuan nakal, pembangkang, dan susah diatur. Itulah Aku. Kamu tahu sendiri kan aku seperti itu? berarti kamu beruntung kan sudah lepas dari Aku, hmm?"
"Aku masih akan mengajukan banding!" gertak Galang.
"Terserah. Tapi aku tak akan sudi kembali sama kamu."
"Kita lihat saja nanti. Kamu ngapain di sini?" jiwa ingin tahu Galang akhirnya keluar juga. Dia penasaran dengan apa yang dilakukan Andini.
"Periksa kandungan,"
"Astaghfirullah.. Oh rupanya ini yang membuat kamu menceraikan aku? kamu berani menjalin hubungan dengan pria lain sampai hamil?!" Galang bertambah geram. Dia sangar kesal dengan kenyataan yang baru saja dia dengar.
"Lha memang kenapa? adil kan? suamiku menikah lagi, bercinta lagi dengan perempuan lain. Kenapa aku ga boleh?" Andini mengeratkan tangannya di lengan Gusti dengan sebelah tangannya mengusap-usap perutnya yang masih rata.
"Brengsek kamu, Bung! kamu itu Polisi. Tapi merebut istri orang sampai hamil. Anda tahu reputasi Anda sebagai Polisi akan terancam kalau atasan Anda sampai tahu apa yang sudah Anda lakukan."
"Semua tidak seperti yang Anda pikirkan. Aku dan Andini--" sergah Gusti. Dia sebenarnya tidak mau memperkeruh keadaan ini.
"Sudahlah Mas, ga usah menyudutkan kami berdua. Yang jelas, sekarang di rahimku sedang tumbuh janin dari laki-laki ini. Maaf kami permisi mau bertemu dengan Dokter dulu. Sudah ya. Jangan pernah berharap untuk rujuk sama Aku lagi. Karena aku ga akan mau." ucap Andini sambil menarik lengan Gusti. Sengaja memancing kemarahan Galang. Dia segera pergi bersama Gusti.
"Andini kali ini kamu benar-benar keterlaluan!!" Galang mengepalkan tangannya. Emosinya sudah tak terbendung lagi. Tapi sentuhan Kartika dari belakang mampu mendinginkan pikirannya yang sempat panas.

YOU ARE READING
ISTRI YANG TAK DIINGINKAN
RomanceSeorang istri harusnya menjadi ratu dalam rumah tangga. Namun jika sang suami yang menjadi raja ini ingin memiliki selir karena menganggap sang ratu kurang sholehah bagaimana? Kisah Andini wanita yang nyaris sempurna. Cantik, mandiri tapi satu hal...