TGL▸25

102 14 0
                                    

(❁'◡'❁)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(❁'◡'❁)

hari itu adalah hari yang dinanti nantikan..rakyat di luar istana juga turut mengadakan pesta.Iris menunggu ibu,ayah dan abangnya di hadapan pintu istana.begitu juga dengan Jenderal Huang yang setia menemani Iris.

saat melihat tuan dan puan jenderal Manwol turun dari kereta,Iris terus berlari dan memeluk mereka.Jenderal Huang pula sekadar tunduk hormat.

"Iris,adab kamu.."tegur ibunya tatkala melihat Iris melompat lompat kecil melihat kedua abangnya yang juga turut hadir.

"maaf ibu.."

-skip-

saat semuanya sedang makan,Jenderal Huang keluar meninggalkan Iris di meja dengan alasan ingin ke tandas tetapi rasanya sudah 10 minit jenderal itu pergi tetapi masih belum balik balik juga.Iris pun terus pergi mencarinya.

saat sedang berjalan,dia melihat Jenderal Huang dan putera mahkota sedang berdiri di halaman belakang dewan.Iris yang penuh penasaran pun perlahan lahan mendekati mereka dan curi dengar perbualan itu.


"jadi,apa rancangan kamu sekarang?"tanya putera Jeno.

"saya tetap akan balas dendam.."

"Renjun..tapi itu ibu Jaemin..adik ibunda."

"putera, saya tunggu benda ni bertahun tahun.saya sanggup korbankan senyuman saya hanya semata mata nak balas dendam. ayah saya mati sebab kebodohan mereka.sebab ketamakan mereka."

"saya tahu..tapi macam mana dengan Jaemin?Jaemin ikut kamu dah 7 tahun.selama ni dia berjuang dengan kamu.macam mana kamu nak jelaskan dekat dia?"

"saya terpaksa buang dia."

Jenderal Huang memilih untuk egois dalam hal ini.baginya,dia tidak berhak hidup sekiranya  tidak dapat membalas dendam keluarganya.

"Renjun..saya mohon.kali ni jangan pentingkan diri sendiri."

"saya buat ni demi keluarga saya.saya tak kesah akhirnya saya akan dibunuh sekalipun.saya hidup sampai hari ni sebab tu.saya bertahan selama ni sebab nak balas semua dendam keluarga saya."

"fikirkan orang yang ada di hati kamu.orang yang kamu dah janji nak hidup dan mati bersama."putera Jeno menepuk lembut bahu sahabatnya itu lalu berjalan pergi.

Jenderal Huang yang berdiri sahaja sambil memandang kosong pemandangan taman di hadapannya.


"Wakil Menteri Yeolsu."sapa Iris saat melihat tuan muda Yeolsu duduk di mejanya sambil termenung.

"Cik Iris..lama kita tak berjumpa."

"ye lah..sejak saya masuk istana,kita dah tak berjumpa."

"siapa suruh awak tunang dengan jenderal..kan dah dipenjara kat sini."Iris terkekek kecil.

The General's Lover [HuangRenjun]Where stories live. Discover now