"Kak Gara ini pasanginnya gimana ya ?" Tanya Alya pada Gara yang tengah sibuk mengontak atik tabletnya. Alya saat ini sedang memasang mainan baru Azril yang beberapa tempo lalu dibelikan oleh Sandra. Gara melihat kearah Alya kemudian bangkit menghampirinya.
"Sini biar aku aja " Kata Gara menarik mainan dari tangan Alya hingga berpindah ke tangannya. Alya menyerahkan semua bagian yang belum terpasang pada Gara kemudian mata cantiknya tak luput dari gerakan Gara yang begitu lihai menyusun mainan berbentuk dinosaurus itu.
Tak lama mainan dinosaurus itu telah sempurna, Gara segera memberikannya kepada Alya yang langsung di terima dengan senang. Dia akan bermain dengan Azril dengan mainan barunya itu, pasti Azril senang pikir Alya.
Gara memperhatikan gerak gerik Alya yang sekarang tengah menghampiri Azril untuk memperkenalkan mainan barunya.
Gara tersenyum dirinya baru sadar jika sudah mulai merasa nyaman dengan Alya, tak bisa dipungkiri setelah tiga bulan ini dirinya tinggal bersama Alya rasa kagum akan dirinya mulai merambat. Meskipun kadang dirinya merasa tak percaya dengan perasaannya itu. Gara bangkit dan berjalan mendekat kearah dua orang yang tengah asik bermain itu. Azril sekarang bahkan sudah bisa merangkak. Gara duduk di samping Alya dan ikut bermain bersama Azril.
Alya melihat Gara sekilas kemudian kembali lagi fokus bermain.
"Ini dino dari siapa ? Dari nenek ya ?" Kata Gara mencoba mengajak bicara Azril. Azril hanya menjawab dengan senyuman kesenangan.
"Kok mainnya sama mamah terus, sama papah gak mau main bareng nih ?" Kata Gara lagi, karena Azril yang mencueki dirinya sibuk dengan mainan dino yang berada di tangan Alya.
"Azril, papah ngambek nih "
Gara berpura-pura merajuk, sebut saja dirinya bodoh Azril memang tak akan merespon dirinya sebenarnya Gara ada niat terselubung lain dirinya hanya berusaha menarik perhatian Alya yang masih dalam mode ngambek. Semenjak kepulangannya kemarin Alya masih tak berbicara panjang padanya dia hanya berbicara sekedar minta tolong atau menawarkan makan saja selebihnya dia hanya diam dan mengangguk.
Gara mencuri curi pandang ke arah Alya yang tak mempedulikannya sedikit pun, Gara tidak bisa terus bersabar dia merasa gak enak di cueki seperti ini.
"Alya " panggil Gara akhirnya.
Alya hanya melirik sekilas kemudian mengajak kembali Azril main.
Gara memajukan bibirnya beberapa senti, sudah berpuluh kali hari ini dirinya memanggil nama Alya namun respon yang di dapat masih sama saja, lirikan yang menyebalkan menurut Gara.
"Bisa bicara sebentar?" Tanya Gara lagi, dia harus mengakhiri mode ngambek Alya hari ini juga, besok dirinya mungkin gak bisa bersabar lagi.
Alya melihat ke arah Gara seolah menanyakan mau bicara apa ?
"Kamu masih ngambek ?" Pertanyaan konyol, semua orang pasti tahu jika sekarang Alya sedang marah.
Alya hanya memandang Gara lurus tanpa menjawab, Gara menggaruk belakang kepalanya canggung, dari semua pertanyaan kenapa dirinya malah menanyakan itu. Bodoh.
"Ma-maksudnya kamu sampai kapan mau ngambeknya, aku mau minta maaf " Jelas Gara sedikit memohon dengan ekspresinya.
Alya menarik napas pelan, Gara sedikit was was dengan ekspresi Alya sekarang.
"Kak Gara sampai kapan sih mau minta maaf terus, Alya bosen denger nya dari kemarin. Baru beberapa jam tadi kak Gara minta maaf. Kan udah Alya bilang Alya udah maafin kak Gara" Ceroscos Alya yang sudah muak dengan Gara yang selalu meminta maaf padanya.
Gara lagi lagi menggaruk kepalanya, dia merasa canggung sekarang Alya makin marah padanya.
"Udah deh, Alya udah maafin kak Gara " Kata Alya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Mom
General FictionAlya terpaksa harus menggantikan Anya sang kakak untuk menikah dengan Gara, orang yang tidak pernah di kenal nya atau bahkan mengenal wajahnya. Permasalahan Alya bukan hanya disitu saja tapi Alya harus dihadapkan dengan situasi yang tak pernah terl...