bab 22

2.3K 213 34
                                    

el turun ke bawah bersiap untuk berangkat saat melewati meja makan, ia mengerutkan keningnya bingung pasalnya maid hanya datang di hari Minggu untuk membersihkan rumah, tidak untuk memasak jika untuk sekedar makan el hanya makan satu kali itu di rumah masak sendiri,

lamunannya buyar saat ia melihat sosok yang tadi pagi, ada di depan wajahnya sedang menyiapkan makanan, jika itu imajinasinya hanya sekedar diam tapi tidak seperti sekarang ini, el maju ke meja makan dan menatap sosok yang ia rindukan tanpa berkedip,

,,

🌻 makan cepat katanya akan kekantor,

deg...

el langsung berlari menubruk tubuh istrinya nyata itu nyata bisa di peluk, dan el juga bisa menghirup wangi tubuh sang istri, el menangis sejadi-jadinya rasa sesak dan bersalah menghinggapinya, ia sangat-sangat merindukan istrinya sosok yang ia peluk saat ini bener nyata adanya bukan halusinasinya saja, ia tidak tau kapan sang istri kembali tapi yang jelas ia sangat bahagia sekali.

☀️ ka,kamu kembali juu ka, kamu'

🌻 hem makanlah cepat ini sudah siang' jika mau jika tidak bua,

☀️ tidak tidak akan, ini enak sayang makan ya hiks hiks hiks.ma,mas rindu masakan kamu i,ini enak hi,ks hiks hiks e,nak.

el memakan masakan sang istri dalam keadaan menangis kalian tau bukan sesaknya maka sambil menangis,

🌻 hentikan tangisnya makan dengan cepat.

☀️ i,iya s, sayang.ma,maaf

Juan hanya diem sambil memakan makanannya, tidak berniat untuk membujuk suaminya itu, sedangkan el bahagia walaupun istrinya berubah menjadi dingin dan galak, tidak apa itu karena ulahnya juga bukan jadi wajar, yang penting dia masih bisa melihat wajah istrinya lagi, tidak seperti 3 tahun terakhir ini.

dia hanya bisa berhalusinasi tentang keberadaan sang istri tapi ini nyata ia bisa melihatnya walaupun dengan sikap istrinya yang sekarang tidak masalah baginya,

..

☀️ juu ma,as berangkat dulu, mas akan pulang cepat ya mas ak,

🌻 terserah tidak pulang juga tidak apa.

☀️ ga sayang mas akan pulang setelah meeting akan pulang ya, kamu mau titip sesuatu ga sayang.

🌻 ga.

☀️ yaudah mas berangkat ya sayang,

🌻 em.

el masih berdiri di depan juan sedangkan juan bingung melihat suaminya yang masih diem di depannya,

🌻 apa..?

☀️ emm cium.

🌻 untuk.

☀️ biar mas semangat kerjanya by.

🌻 tidak ada,

☀️ sedikit saja'

🌻 tidak Ada sana berangkat.

☀️ yasudah kalau begitu, bekalnya saja manah.

🌻 bekal untuk apa.

☀️ untuk mas by, mas mau makan siang.

🌻 biasa juga tidak di makan..

deg..el di tampar kenyataan memang seperti itu kan dulu dia tidak bisa menghargai istrinya sekarang hatinya sesak akibat ulahnya sendiri.

☀️ emm baik, mas berangkat dulu ya, apa kamu akan ke rumah sakit nanti kita makan bareng ya, mas jemput kamu'

🌻 tidak perlu aku ada janji dengan dokter jeno.

☀️ emm apa boleh mas ikut makan siang dengan kamu'

🌻 lihat nanti.

..

tanpa menunggu jawaban suaminya Juan naik ke lantai atas menuju kamarnya, sedangkan el menghela nafasnya bukan lelah atau marah hanya saja apakah begini perasaan istrinya dulu saat ia mengabaikan istrinya itu, sesak dan sakit sekali dadanya tapi mau bagaimana lagi itu terjadi juga karena ulahnya sendiri, jadi dia harus bisa menerimanya dan bersabar sama seperti dulu Juan bersabar selama 3 tahun.

ia harus bisa membuat istrinya kembali mencintainya lagi seperti dulu, ntah bisa atau tidak yang terpenting dia akan berjuang dengan titik darah penghabisan..

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

perubahan nya,,, (end')Where stories live. Discover now