21: hal paling bohong

9 1 1
                                    

Mereka pindah ke kursi putih yang panjang, di taman, samping rumah berwarna putih. Laki-laki yang sama, yang menemani Ra, sebut saja "Laki-laki" itu mengelus kepala kucing putih milik Ra. Kucing itu duduk di pangkuannya. "Dia sering main ke sini?"

Tangan Ra berhenti dari membersihkan tanaman anggrek di atas meja. Ia mengerti maksud Laki-laki adalah siapa. "Tuan itu? Aku pergi meninggalkannya."

Laki-laki menatapnya kebingungan, "Ada apa, Ra?"

"Tidak ada apa-apa. Mungkin memang harusnya berpisah."

"Kamu tidak punya alasan baiknya?"

Ra menggeleng. Kembali membersihkan tanaman anggreknya.

Laki-laki tahu, Ra tidak mungkin meninggalkan orang itu, Laki-laki tahu betul siapa pemilik hati Ra. Karenanya Laki-laki memilih pergi dari Ra. Pergi dari perasaannya.

"Mungkin dia tidak mencintaiku. Atau aku yang tidak mencintainya."

Hal paling bohong yang Ra katakan, mana mungkin Laki-laki tidak tahu sorot mata Ra? Matanya bahkan mengatakan hal sebaliknya. Mana mungkin Tuan itu tidak mencintainya? Hal bodoh macam ini?

[..]

BerteduhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang