Chapter : IV

4.4K 526 16
                                    

"Ngg...aaaaaa.....ng....aaaaa"

"Hah?! Apa!? Kenapa!?" Jeno terbangun karena mendengar suara tangisan.

"Hoamm.. ada apa Renjunnie~" Jeno beranjak perlahan mendekati ranjang Renjun.

"Hmm.." Renjun menatapnya memelas, matanya masih berkaca-kaca dengan bibir yang melengkung ke bawah.

Ada hantu

"Ng...aaaa" Renjun menangis kencang saat ia melihat sesuatu di belakang Jeno.

Di belakang mu

"Kenapa, sayang?" Jeno memangku Renjun dan menepuk-nepuk punggungnya pelan.

Hantu! Hantu! Hantu! Hantu!

Renjun masih saja menangis membuat Jeno bingung sendiri.

"Ha...mmm...aaaaa....."

"Heol!!" Jeno terkejut saat ia berbalik.

Ada makhluk menyeramkan yang tengah tersenyum menatap bayi dipangkuannya.

"Hey!! Jangan ganggu Renjun! Pergi kau!"

Makhluk itu menghilang tapi muncul kembali di belakangnya.
Renjun kembali menangis karena ada makhluk lain yang lebih menyeramkan di sudut kamarnya.

"Kenapa ada banyak makhluk halus disini!?"

Jeno menoleh dan wajahnya datar seketika.
Jaemin dan Haechan malah asik tidur sementara ia harus menenangkan Renjun yang menangis ketakutan karena melihat makhluk halus di kamarnya.

"Bangun kalian makhluk-makhluk bodoh!"

Sontak Jaemin dan Haechan terlonjak saat sesuatu yang dingin menyentuh mereka.

"Hey! Kenapa kau menyiramku! Aku bukan toilet!—woh!" Haechan membelalakan matanya ketika ada makhluk yang berdiri di sudut ruangan.

"Tunggu-tunggu.. kenapa ada banyak siluman disini?!"

Jadi mereka siluman atau makhluk halus?
Apa keduanya sama?
Terserah
Tapi aku takut

"Jangan hanya diam! Usir mereka!"

Jaemin dan Haechan berdiri dan memasang ancang-ancang.

"Pergi kalian makhluk bodoh!"

Jeno menghela napas lelah.
Ingin sekali ia menendang kedua orang itu dengan kakinya sendiri.

Jaemin dan Haechan bergerak seperti kipas angin.

Tapi, yang berhadapan dengan mereka itu makhluk halus
Sedangkan Jaemin dan Haechan berstatus sebagai manusia.
Tentu saja mereka tak akan bisa menyentuh makhluk-makhluk itu.

"Berhenti melakukan hal bodoh! Mereka menginginkan Renjun! Cepat tangani atau kita akan terkena masalah!"

Jaemin dan Haechan menghentikan pergerakannya.

Tiba-tiba sebuah tanduk muncul di kepala mereka. Asap biru muda menyelimuti Jaemin sementara asap Kuning menyelimuti Haechan.

Jeno menjentikkan jarinya.
Renjun menengadah karena tiba-tiba, sekelilingnya berubah menjadi warna ungu.
Ia tak bisa melihat apapun selain warna ungu.

Bahkan lantai yang diinjak oleh Jeno pun berwarna ungu.

Hanya menunggu beberapa menit, warna ungu itu memudar.
Barulah Renjun dapat melihat kembali kamarnya.

"Ung?" Renjun menoleh ke arah kanan, terlihat Jaemin dan Haechan yang berdiri dengan senyuman.

"Sudah tidak takut lagi kan?" Ujar Jaemin lembut.

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang