ares yang sedang rebahan diatas kasurnya sedang sibuk berpikir, berpikir tentang kejadian yang baru saja menimpa rasya. kalau saja ia telat sedikit saja lagi, maka entah apa yang akan terjadi pada rasya.
ia merasa sangat gagal melindungi orang tersayangnya.
"gapapa? oke gue pake dulu ya, gaes gue ngerjain tugas dulu ya!" pamit rasya pada temannya.
ares yang melihat punggung rasya yang semakin jauh pun entah mengapa merasa tidak tenang, ia pun berujar pada kevin.
"kev, izinin gue ke dosen ya, gue ada acara keluarga nih" kata ares ke kevin.
"hah? tetiba gitu??"
"iya nih gatau juga, bunda barusan ngabarin"
"yaudah kalo gitu, ntar gue izinin deh," kata kevin lalu menyeruput es tehnya.
"oke gue cabut dulu ya," ujar ares lalu ia pun beranjak dari sana, namun bukan untuk menghadiri acara keluarga seperti yang ia bilang, melainkan untuk mengikuti rasya yang mengerjakan tugas kelompok di rumah arda bersama julian.
hari ini dia membawa motor sport kesayangannya karena mobilnya dipinjam oleh kakak sepupunya. jelas sekali yang pernah ia tumpangi motornya hanya bunda, rasya serta abangnya, yang lain jangan harap.
ia pun melajukan motornya menuju rumah arda, yang kebetulan ia tahu karena pernah mengerjakan tugas disana juga, ya bener kata julian, rumahnya arda miskin indomie, ares pun setuju.
tak selang berapa lama ia pun sampai di rumah arda, tapi ia memarkirkan motornya agak kesamping dari rumah arda, di depan pohon mangga.
saat baru mematikan mesin motornya, ia pun melihat arda, julian serta rasya yang baru sampai, oh ternyata mereka mampir ke fotocopy untuk membeli tinta printer dan kertas hvs.
ares pun dengan setia duduk di bangku yang kebetulan ada di samping pohon mangga, menunggu rasya sambil sesekali bermain handphone.
setelah menunggu dari jam 4 sore, sekitar jam setengah 11 malam ia pun melihat seorang nenek tua yang sedang kesulitan berjalan di tengah kegelapan malam, ares yang melihat itu pun menghampiri nenek tersebut.
"nek? kenapa malam begini ada di luar?" tanyanya setelah menghampiri nenek tersebut.
"ah begini nak, tadi nenek habis nganterin lauk untuk cucu nenek, rumahnya nggak jauh dari sini, tapi pas pulang tadi nenek kesandung batu, jatuh, kaki nenek jadi keseleo" jelas nenek tersebut.
"rumah nenek dimana? mari saya antar pulang, ini sudah malam, supaya nenek lekas istirahat juga" tawar ares, lalu ia pun mengantarkan nenek tersebut kerumahnya.
setelah mengantar nenek tersebut, ia pun kembali menuju rumah arda, namun saat ia sampai di depan rumah arda, ia melihat julian yang sedang menutup pagar rumah arda.
"res, ngapain lu?" tanya julian yang melihat ares berhenti di rumah arda.
"rasya mana?"
"udah pulang gan, 10 menit lalu, ngapa emang?" jawab julian.
"ohh nggak, thanks ya bro, gue cabut," kata ares lalu buru buru untuk mengejar rasya, perasaannya semakin tidak enak.
dan benar saja, perasaannya terjawab setelah ia melihat motor rasya terparkir agak ketengah jalan yang sepi, dengan dua motor lainnya, serta tas rasya yang terlempar di jalan.
ares pun panik, ia mencari rasya, lalu ia mendengar teriakan rasya yang berasal tak jauh dari sana, saat mendekati arah suara tadi, betapa terkejutnya ia saat melihat empat orang pria sedang mengelilingi rasya yang tak mengenakan atasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan ft. park sunghoon
Fanfictionngehubungin mantan itu SALAH, salah banget. sama kayak narkoba, dihubungin candu, tapi pas nggak dihubungin balik bisa gila. (saran watashi sih gak usah ngehubungin mantan kecuali maw ngajak balikan hehe). tapi what happen kalo ternyata kamu malah h...